![Pengembangan PLTP](https://fajarntt.com/ootsoorg/2023/06/WhatsApp-Image-2023-06-17-at-14.17.41-2-jpeg-e1687024487731-800x490.webp)
Penulis: Vincent Ngara | Editor: Tim
MATARAM, FAJARNTT.COM – Pengembangan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Ulumbu 5-6 di Poco Leok merupakan langkah besar menuju transisi energi yang ramah lingkungan.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan, menyebut langkah perluasan kapasitas PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok merupakan langkah strategis dan penting untuk dilakukan.
“Pengoperasian PLTP Ulumbu (eksisting) ramah lingkungan yang artinya pada saat proses perluasan kapasitas nanti kami melakukan identifikasi dengan tujuan untuk menyusun perencanaan bagaimana menghindari hal yang tidak diinginkan, termasuk potensi lingkungan,” kata Abdul Nahwan melalui rilis yang media ini terima pada Kamis, 15 Juni 2023.
Menurutnya, lewat pemanfaatan energi bersih dan murah yang bersumber dari geothermal, pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok dapat menekan subsidi energi yang harus disediakan pemerintah.
“Pemanfaatan energi listriknya dapat dinikmati oleh masyarakat, tidak hanya kabupaten Manggarai, tetap juga untuk kabupaten lainnya di pulau FLores,” katanya lagi.
Informasinya, PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) sedang menggarap Proyek Strategis Nasional (PSN) itu di Poco Leok, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Lanjutnya, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pulau Flores menyimpan sumber daya sebesar hampir 1.000 MW dan cadangan sebesar 402,5 MW panas bumi. Dan potensi luar biasa itu mendorong pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian ESDM, menetapkan Flores sebagai pulau panas bumi atau geothermal island pada tahun 2017 melalui SK Menteri ESDM No.2268 K/MEM/2017.
“Pengembangan pembangkit listrik yang ramah lingkungan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang termuat dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang memprioritaskan penggunaan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 51%,” tuturnya.
“Proses transisi energi yang dijalankan PT PLN (Persero) saat ini dengan mengembangkan pemanfaatan potensi panas bumi Ulumbu yang ada di kabupaten Manggarai sejalan dengan road map percepatan bauran energi terbarukan sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional serta penurunan emisi gas rumah kaca yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik,” tuturnya lagi.
Visi Pemerintah
Selain itu, penambahan jaringan wilayah Poco Leok sebagai tempat pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 adalah langkah urgen yang mesti segera dilakukan mengingat pulau Flores memiliki potensi geothermal yang cukup besar sehingga mampu memberikan pasokan listrik yang memadai untuk warga sekitar.
“Ada potensi energi murah dan ramah lingkungan yang cukup menjanjikan di wilayah Poco Leok, sehingga perlunya langkah strategis dan dukungan dari para stakeholder di lokasi pembangunan agar tercapai kesamaan pandangan dan tujuan, tentunya potensi ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama,” ungkap Abdul Nahwan.
![Pengembangan](https://fajarntt.com/ootsoorg/2023/06/WhatsApp-Image-2023-06-17-at-14.17.43-jpeg.webp)
Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Manggarai No. HK/417/2022 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Ulumbu 5-6 (2 X 20 MW) di Poco Leok, telah memasuki tahap pelaksanaan pembebasan lahan untuk lokasi 4 wellpad (titik pengeboran) di Desa Mocok, Desa Lungar, dan Desa Wewo.
“Langkah perluasan kapasitas PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok ini sangat strategis dan penting. Melalui pemanfaatan energi bersih dan murah yang bersumber dari geothermal Poco Leok, dapat menekan subsidi energi yang harus disediakan pemerintah, dan pemanfaatan energi listriknya dapat dinikmati oleh masyarakat tidak hanya kabupaten Manggarai tetapi juga untuk kabupaten lainnya di pulau Flores,” ungkapnya lagi.
“Pembangunan PLTP ini dibangun atas pemenuhan kebutuhan listrik dan sumber daya yang ada di pulau Flores,” tambah Abdul Nahwan.
Sementara itu, Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat pun mendukung penuh pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok.
Viktor mengungkapkan potensi EBT yang dimiliki NTT bisa menjadi modal menjalankan transisi energi. Sebab itu pihaknya memberikan dukungan penuh kepada PLN dalam mengembangkan pembangkit ramah lingkungan demi memaksimalkan potensi besar tersebut.
“Dengan dukungan PLN, provinsi ini akan menjadi salah satu yang terkaya di Indonesia pada 15–20 tahun mendatang. Karena kalau renewable energy menjadi panduan untuk energi masa depan, maka NTT salah satu lumbung dari EBT,” jelas Viktor. (*)
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.