close menu

Masuk


Tutup x

Antisipasi Serangan OPT dan Gagal Panen, Bupati Nabit: Pedomannya adalah SKTL

Bupati Hery Nabit
Bupati Manggarai Herybertus Nabit Menyerahkan Secara Simbolis SKTL kepada 3 Koordinator Penyuluhan Pertanian Kabupaten Manggarai (Foto: Dok. Pribadi)

Penulis: | Editor: Vincent Ngara

RUTENG, FAJARNTT.COM – Bupati Hery Nabit mengungkapkan petani sering berhadapan dengan kondisi iklim yang ekstrim, baik kering (el-nino) maupun basah (la-nina).

Kondisi iklim tersebut, kata dia, memicu ancaman banjir, kekeringan dan serangan organisme pengganggu tanaman atau OPT meningkat, berakibat pada penurunan produksi, bahkan gagal panen.

“Beberapa waktu lalu, mulai muncul serangan OPT di Kecamatan Satar Mese. Karena itu, gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman digencarkan untuk mengantisipasi serangan pada tanaman padi,” tutur Bupati Manggarai di Halaman Kantor Bupati, pada Senin, 20 Mei 2024.

“Pengendalian OPT seperti tikus kita lakukan, karena selain dampak kekeringan, perubahan iklim juga memengaruhi perkembangan OPT. Ada beberapa OPT yang kondisi kelembabannya tinggi dapat berkembang dan menyerang padi,” lanjutnya.

Bupati Herybertus Nabit mengatakan perubahan pola curah hujan juga menjadi perhatian serius dalam mengatur waktu dan luas tanam, agar kesinambungan produksi dan kemandirian pangan tidak terancam.

“Sangat diperlukan suatu pedoman berupa “Kalender Tanam Lokal di Kabupaten Manggarai”, yang dapat digunakan oleh masyarakat,” terangnya.

Bupati Hery Nabit
Bupati Manggarai Herybertus Nabit Menyerahkan Secara Simbolis SKTL kepada 3 Koordinator Penyuluhan Pertanian Kabupaten Manggarai (Foto: Dok. Pribadi)
Manfaat dan Sasaran SKTL tuk Petani

Terpisah, Kadis Pertanian Manggarai Ferdinandus Ampur mengatakan manfaat dan sasaran SKTL ada 4 (empat). Yang pertama, untuk menentukan waktu tanam setiap musim (baik di musim hujan maupun di musim kemarau); Kedua, menentukan pola tanam, rotasi tanam dan rekomendasi teknologi sampai pada skala kecamatan; Ketiga, menduga potensi luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan produksi tanaman pangan; dan Keempat, mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat banjir, kekeringan dan serangan OPT.

Lalu, menyusun keunggulan sistem kalender tanam lokal atau SKTL secara sederhana agar mudah dipahami oleh pemangku kepentingan. Penyuluh dan kelompok tani dapat mengatur kalender dan pola tanam sesuai dengan kondisi iklim.

“SKTL ini berlaku selama 3 (tiga) bulan. Keunggulan SKTL yang kita buat antara lain Dinamis, Operasional dan spesifik lokasi, Terpadu, Mudah diperbaharui dan Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi website yang dapat diunduh setiap saat,” paparnya.

Kadis Ferdy Ampur juga menyampaikan 10 Jenis Informasi pada SKTL Manggarai. Kesepuluh jenis informasi tersebut, antara lain:
1. Curah Hujan dan prediksi awal musim hujan
2. Pola tanam
3. Awal musim tanam
4. Tutup tanam
5. Luas tanam potensial
6. Potensi serangan OPT
7. Wilayah rawan banjir & kekeringan
8. Resiko penuruan produksi akibat bencana
9. Rekomendasi varietas padi
10. Rekomendasi pupuk dan pemupukan (NPK)

Sebagai informasi, menandai launching Kalender Tanam Lokal Manggarai Tahun 2024 dengan penyerahan secara simbolis SKTL kepada 3 Koordinator Penyuluhan Pertanian Kabupaten Manggarai.(*)

Follow Berita FajarNTT.com di Google News

Dapatkan update breaking news dan berita pilihan kami dengan mengikuti FajarNTT.com WhatsApp Channel di ponsel kamu

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.

Terkini Lain

Konten