
Penulis: Vincent Ngara | Editor: Vincent Ngara
RUTENG, FAJARNTT.COM – Manggarai Art And Culture Festival 2024 tak hanya jadi ajang untuk mempromosikan seni dan budaya Manggarai, juga membantu para pelaku UMKM dan kuliner lokal memasarkan produknya.
Hal itu terbukti dari laporan penghasilan yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Dinas Pariwisata kepada awak media, bahwa ada pemasukan yang cukup signifikan dari stan pelaku UMKM maupun kuliner lokal selama festival berlangsung.
“Jenis jualan dengan penghasilan terbesar adalah stan kuliner (10 kelompok) dengan pemasukan sebesar Rp.20.810.000. Kemudian kelompok fesyen (3 kelompok) sebesar Rp. 2.530.000. Disusul kriya sebesar Rp.2.015.000. Terakhir subsektor penerbitan (1 kelompok/Klub Buku Petra) sebesar Rp.560.000. Total penghasilan Rp.25.915.000,” kata Kepala Dinas Pariwisata Manggarai, Aloisius Jebarut di Ruteng, Manggarai, pada Jumat, 8 Agustus 2024.
Festival ini, lanjutnya, tentu memberikan warna tersendiri di antara festival-festival lainnya. Salah satunya adalah membantu para pelaku UMKM dan kuliner lokal untuk bisa memamerkan sekaligus menjual produknya kepada pengunjung.
“Ada transaksi disitu dan secara otomatis membantu mendorong peningkatan iklim perekonomian yang seimbang di kabupaten Manggarai,” katanya lagi.
Kadis Alo Jebarut dalam sambutannya pada pembukaan festival Senin lalu (29/7), menyebut festival seni dan budaya Manggarai 2024 yang mengangkat tema Rembong Neho Betong dilatari bahwa, seni budaya merupakan satu potensi yang perlu dilestarikan dan dikembangkan karena mengandung nilai-nilai budaya yang hidup sehingga perlu dijaga, dilestarikan dan dikembangkan. Serta, mempromosikan seni budaya daerah sebagai aset budaya bangsa Indonesia.
Menurutnya, salah satu upaya untuk memperkuat promosi pariwisata Manggarai adalah melalui pelaksanaan event-event festival.
“Pelaksanaan event festival terbukti mampu meningkatkan brand pariwisata Manggarai the land of harmony dan menjadi stimulus peningkatan perekonomian masyarakat di daerah,” terangnya.

Terpisah, salah satu pelaku UMKM kerajinan tangan mengaku Manggarai Art And Culture Festival 2024 sangat menarik dan berdampak bagi para pelaku UMKM.
“Menarik ini festival. Tidak hanya mempromosikan seni dan budaya juga membantu kami para pelaku UMKM untuk menjual hasil kerajinan kami,” ungkap owner Ketillo Art.
Atraksi Band dan Penari
Sebagai informasi, pelaksanaan Manggarai Art And Culture Festival selama 3 hari dari tanggal 29 – 31 Juli 2024 di Pelataran Parkir Gereja Katedral Ruteng. Turut dimeriahkan atraksi band lolak dan para penari.
Festival ini sempat terganggu dengan cuaca yang tidak bersahabat, tetapi tidak menyurutkan niat dan antusias masyarakat untuk berkunjung dan memeriahkan Manggarai Art And Culture Festival 2024.
Festival ini juga merupakan rangkaian kegiatan untuk memeriahkan perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI.

Asisten Satu Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Manggarai, Frumentius LTK atau yang akrab disapa Mensi Do mengatakan kolaborasi antara pemerintah dan gereja dalam pengembangan pariwisata berbasis ekologis di tiga Manggarai ini sudah berjalan maksimal.
“Saya kira pengelolaan pariwisata saat ini sudah baik sekali. Tentu festival ini juga dalam rangka rangkaian HUT Kemerdekaan RI pada bulan Agustus,” katanya saat sesi talkshow bersama Armin Bell di Pelataran Parkir Gereja Katedral Ruteng (29/7).
Peran pemerintah bersama stakeholders terkait, kata Mensi Do, ada dua yaitu menggerakkan semangat potensi-potensi wisata baik seni dan budaya serta memperkenalkan budaya kita sebagai orang Manggarai.(*)
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.