
Penulis: Tim | Editor: Redaksi
RUTENG, FAJARNTT.COM – Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai yang juga ketua panitia Festival Golo Curu tahun 2024, Drs.Jahang Fansi Aldus, membuka secara resmi Festival Golo Curu tahun 2024, bertempat di pelataran Gereja Katedral Ruteng, kamis 3 Oktober 2024 sore.
Acara yang dimulai pukul 16.30 wita tersebut, diawali dengan persembahan tarian Tiba Meka yang dibawakan Siswa/siswi SMPK St.Fransiskus Xaverius Ruteng dan penampilan pertunjukan angklung dari anak-anak TKK Bhayangkari Ruteng.
Selanjutnya, pengguntingan pita dan pemukulan gong secara bersama-sama oleh Sekda Manggarai, Uskup Ruteng, Uskup terpilih Keuskupan Labuan Bajo,Vikjen Keuskupan Ruteng, Ketua MUI Manggarai , menandai pembukaan festival yang diadakan untuk ketiga kalinya ini dan akan berlangsung selama 5 hari sejak kamis 3 Oktober hingga Senin 7 Oktober 2024.
Sekretaris Daerah Jahang Fansi Aldus membacakan Berbagai tertulis Pelaksana Tugas (Plt).Bupati Manggarai Herybertus Ngabut,SH mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia, yang merangkai kegiatan-kegiatan sedemikian rupa, sehingga seluruh umat boleh menjadi bagian di dalamnya.Ini tentu saja bukan hal yang mudah, terutama karena pada tahun ini skala kegiatannya menjadi lebih besar.
Mengusung tema Ekologi integral : harmoni, pedagogis dan sejahtera, festival Golo Curu tahun ini telah masuk ke gelarannya yang ketiga “Gema festival ini tidak hanya terjadi di Ruteng, tetapi mulai dari jengkalang, Reo secara khusus, saya ingin menyampaikan terima kasih atas keputusan ini, “pengungkapannya.
Jengklang sebagaimana diketahui bersama merupakan tempat penting dalam perkembangan Gereja Katolik di Manggarai. Di sanalah, benih-benih itu ditanam pada tahun 1912 silam, ketika 5 orang Manggarai pertama dibaptis oleh pater Henrikus Looijimans.
Bahwa pada tahun ini, festival Golo Curu dimulai dari tempat bersejarah itu, ini adalah pengingat, bahwa gereja Katolik Manggarai telah meniti lintasan nan panjang.Telah banyak peristiwa yang terjadi di sepanjang lintasan itu dan menjadi lebih hebat lagi karena pada tahun ini, Keuskupan Ruteng sebagai Keuskupan dengan umat Katolik terbesar di Indonesia, dimekarkan.
Pantai dan Gereja Jengklang sendiri, kini masuk dalam SK destinasi wisata di dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Manggarai, ini adalah salah satu contoh bahwa Gereja Katolik Manggarai (Keuskupan Ruteng) dan pemerintah kabupaten Manggarai mengerjakan banyak hal bersama “Oleh karena itulah festival ini harus dilihat sebagai milik kita semua. Sebagau bentuk tanggung jawab atas itu, Saya mengajak kita semua terlibat dengan penuh suka cita. Salah satu caranya adalah mengikuti seluruh rangkaian kegiatannya, menjaganya bersama-sama agar berjalan lancar dan harmonis,”ujarnya.
“Festival Bahwa ini diselenggarakan oleh Keuskupan Ruteng, bukan berarti festival ini hanya milik orang Katolik. Semua komunitas budaya dan lintas agama terlibat. Karena itu hindari percakapan-percakapan tidak penting tentang perbedaan yang menimbulkan rasa curiga,”tambahnya.
“Di akhir Perayaan ini, saya juga ingin mengingatkan kita semua tentang tema besar festival Golo Curu tahun 2024 : Ekologi Integral.Tema ini mengajak kita semua untuk semakin ramah pada lingkungan hidup. Hal paling sederhana yang dapat kita lakukan adalah dengan membangun kesadaran pribadi tentang sampah di sekitar kita,” katanya.
Di kesempatan yang sama Uskup Ruteng,Mgr.Siprianus Hormat mengawali Berbagainya mengajukan pertanyaan, mengapa Gereja Katolik Keuskupan Ruteng sibuk dengan pelbagai perayaan festival? karena dalam perayaan festival demikianlah, iman yang holistik tampak ;karena di sini terasa geliat dan gerakan kehidupan manusia yang berciri spiritual, ekonomis, kultural dan ekologis.
Uskup Siprianus mengatakan, dalam perayaan festival keagamaan seperti ini kita dapat menyampaikan aura Konsili Vatikan II tentang Gereja yang terlibat secara nyata dalam suka duka serta kecemasan dan harapan termasuk masyarakat dalam kehidupan ekonominya.
Dikatakan Uskup Siprianus, pameran UMKM Ekonomi kreatif dalam festival Golo Curu ini merupakan wujud nyata keterlibatan Gereja dalam mendorong geliat ekonomi umat dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Pada kesempatan tersebut Uskup Siprianus menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah kabupaten Manggarai atas segala persiapan dan perayaan festival Golo Curu yang akbar, indah dan bernas ini.
Selain itu terima kasih yang sama juga disampaikan kepada Paroki-paroki, sekolah -sekolah, komunitas-komunitas etnik dan pelbagai lembaga lainnya yang ikut berpartisipasi mensukseskan perayaan festival ini.
Turut hadir dalam acara ini, Uskup terpilih Keuskupan Labuan Bajo,Mgr. Maximus Regus, Vikjen Keuskupan Ruteng RD.Alfons Segar,pr, ketua MUI Manggarai Haji.Abdul Marola,Forkopimda Unsur, Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, pimpinan perangkat daerah, para kepala bagian lingkup Pemerintah kabupaten Manggarai, ASN, tokoh masyarakat, tokoh masyarakat , pelaku UMKM serta warga kota Ruteng dan sekitarnya.(*)
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.