Penulis: Tim | Editor: Redaksi
Oleh: Yoseph Jefrianus Jebadu
Pendidikan merupakan fondasi penting dalam membangun masa depan sebuah bangsa. Di Indonesia, pendidikan telah menjadi prioritas, namun berbagai tantangan masih menghambat upaya untuk meningkatkan kualitasnya secara merata. Meskipun pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan untuk memperbaiki sistem pendidikan, masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Situasi ini mengarah pada ketidaksetaraan kesempatan bagi semua anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
Salah satu masalah utama dalam pendidikan di Indonesia adalah ketimpangan kualitas antara sekolah di perkotaan dan di pedesaan. Di daerah perkotaan, fasilitas pendidikan umumnya lebih lengkap, dengan guru yang lebih berkualitas, perpustakaan yang memadai, dan akses mudah ke teknologi. Sementara itu, di daerah pedesaan, banyak sekolah yang kekurangan guru, terutama guru yang berkualitas. Bahkan, masih ada sekolah-sekolah yang belum memiliki infrastruktur dasar seperti bangunan yang layak atau akses internet. Hal ini tentunya menghambat perkembangan kemampuan siswa di daerah tersebut.
Kurikulum dan Peran Pendidik
Selain itu, masalah kurikulum juga perlu mendapat perhatian serius. Kurikulum di Indonesia sering kali dianggap terlalu padat dan kurang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Sebagai contoh, banyak pelajaran yang masih menggunakan pendekatan hafalan daripada pemahaman konsep. Akibatnya, siswa tidak didorong untuk berpikir kritis atau memecahkan masalah secara kreatif. Padahal, kemampuan-kemampuan ini sangat diperlukan di era modern yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan globalisasi. Seharusnya, kurikulum disusun untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi yang lebih kuat.
Peran guru juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sayangnya, banyak guru di Indonesia yang belum mendapatkan pelatihan yang cukup untuk mengembangkan metode pengajaran yang inovatif dan efektif. Meskipun ada program sertifikasi guru, program tersebut sering kali tidak diikuti dengan pelatihan yang memadai, sehingga tidak semua guru memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk menghadapi tuntutan pendidikan abad ke-21. Untuk itu, pemerintah perlu berinvestasi lebih banyak dalam program pelatihan guru yang berkelanjutan dan relevan dengan perkembangan zaman.
Kemajuan teknologi juga memberikan tantangan sekaligus peluang bagi dunia pendidikan di Indonesia. Di satu sisi, teknologi dapat membantu menyebarkan informasi dan pengetahuan dengan lebih cepat dan luas. Di sisi lain, masih banyak sekolah yang belum memiliki akses ke teknologi dasar seperti komputer atau internet. Pandemi COVID-19 telah menunjukkan pentingnya teknologi dalam pendidikan, yang mana pembelajaran harus dilakukan secara daring. Sayangnya, banyak siswa di daerah terpencil yang tidak dapat mengikuti pembelajaran daring karena keterbatasan akses internet. Hal ini menunjukkan perlunya pemerataan akses teknologi di seluruh wilayah Indonesia.
Masalah Sosial
Ketimpangan pendidikan juga mencerminkan masalah sosial yang lebih luas, seperti kemiskinan dan ketidaksetaraan ekonomi. Anak-anak dari keluarga kurang mampu sering kali tidak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas karena biaya pendidikan tambahan, seperti les privat atau fasilitas pendukung lainnya, sulit dijangkau. Akibatnya, mereka cenderung tertinggal dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga lebih mampu yang memiliki akses lebih baik ke sumber daya pendidikan.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan ini, diperlukan upaya yang holistik dan terintegrasi. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Peningkatan anggaran pendidikan perlu diarahkan dengan tepat sasaran, seperti untuk meningkatkan kesejahteraan guru, memperbaiki fasilitas pendidikan di daerah tertinggal, dan memastikan akses internet yang merata. Selain itu, kurikulum harus direformasi agar lebih relevan dengan kebutuhan masa depan dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan siswa di abad ke-21.
Pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. Orang tua dan komunitas juga harus aktif berpartisipasi dalam mendukung pendidikan anak-anak. Mereka bisa berperan dalam memastikan lingkungan belajar yang mendukung dan terlibat dalam berbagai kegiatan pendidikan di sekolah.
Secara keseluruhan, kualitas pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan agar dapat bersaing di tingkat global dan memberikan kesempatan yang setara bagi setiap anak untuk mencapai potensi maksimal mereka. Hanya dengan demikian, kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa yang cerdas, berdaya saing, dan berkeadilan sosial.(*)
*)Penulis Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Unika St. Paulus Ruteng
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.