
Penulis: Nal Jehaut | Editor: Tim
BORONG, FAJARNTT.COM- Pemerintah Desa (Pemdes) Mokel Morid, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, terus menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang transparan, partisipatif, dan akuntabel.
Komitmen itu tampak nyata saat Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari Pemerintah Kecamatan Kota Komba Utara melakukan kunjungan kerja ke Desa Mokel Morid pada Kamis (6/11/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda rutin Pemcam dalam memastikan penggunaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2025 berjalan sesuai aturan serta berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Tim Monev yang terdiri dari unsur pimpinan kecamatan dan staf teknis disambut hangat oleh Kepala Desa Mokel Morid Bertoldus Min Dasulastri,beserta perangkat desa.
Dalam kesempatan itu, tim bersama Pemdes melakukan peninjauan lapangan di sejumlah titik proyek pembangunan fisik desa, seperti penggusuran di Rombong Angir sepanjang 900 meter dan Eduk Wae Mokel sepanjang 614 meter.
Selain memantau kondisi proyek di lapangan, tim juga meninjau kelengkapan administrasi pemerintahan desa dan dokumen keuangan, untuk memastikan pengelolaan anggaran berjalan tertib, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sekretaris Camat (Sekcam) Kota Komba Utara, Hironimus Toi, yang memimpin kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi atas kinerja Pemdes Mokel Morid yang dinilai mampu menjalankan program pembangunan dengan baik dan tepat sasaran.
“Monitoring ini kami semua perangkat kecamatan turun langsung ke desa untuk memastikan pelayanan publik dan pelaksanaan proyek fisik di desa berjalan sesuai dengan rencana dan standar administrasi yang baik. Dari hasil kunjungan, kami melihat pekerjaan telah selesai dengan hasil yang memuaskan,”ujar Hironimus kepada Media.
Ia menambahkan, kegiatan Monev ini juga menjadi momentum pembinaan bagi aparatur desa agar terus meningkatkan kedisiplinan, kinerja, dan tanggung jawab dalam mengelola keuangan desa.
“Pak Camat saat ini sedang cuti, tapi kami tetap melanjutkan program monitoring ke semua desa hingga akhir tahun 2025. Ini menjadi semangat bersama agar pemerintahan desa tetap fokus bekerja sampai akhir masa anggaran,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mokel Morid Bertoldus Min Dasulastri, menyampaikan terima kasih kepada tim monitoring dari Kecamatan Kota Komba Utara yang telah meluangkan waktu untuk datang dan memberikan pembinaan langsung di lapangan.
“Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Desa Mokel Morid, kami menyambut hangat kedatangan tim Monev. Kunjungan ini merupakan kehormatan bagi kami karena menjadi sarana evaluasi dan pembelajaran bersama untuk terus memperbaiki tata kelola pemerintahan desa,” kata Bertoldus kepada FajarNTT melalui pesan Whatsapp pada Kamis (6/11).
Status Jalan Profinsi di Cabut dan di Anggarkan Melalui Dana Desa
Pada tahun 2005 sampai 2010 kampung Eduk mengalami musibah longsor yang menyebabkan kendaraan roda empat tidak bisa melewati jalur ini.Karena kondisi jalan rusak parah terpaksa warga masyarakat Eduk mengusulkan untuk buka jalan baru.
“Tahun 2019 jalan putus total karena jembatan wae mokel ambruk yg disebabkan oleh banjir.Hal ini menyebabkan masyarakat khususnya kampung Eduk mengusulkan perbaikan jalan,namun status jalan di nyatakan jalan Provinsi.Adapun di tahun 2024 status jalan Provinsi di cabut dan pada saat musrembandes RKP tahun 2025 jalur tersebut dianggarkan melalui dana desa”, jelas Bertoldus.
Lebih lanjut Bertoldus menjelaskan sejak jalur ini diperbaiki pada bulan Mei pengguna jalan khususnya kendaraan bermotor dari Mokel Morid sampai Elar Selatan yang ada keperluan di borong selalu melewati jalur ini, karena aksesnya lebih cepat ketimbang melalui jalur Mukun.
Akses Pengangkutan Hasil Pertanian Dari Kampung Eduk Lama dan Lokasi Persawahan Liok dan Panas Juga Sangat lancar
Sebelum adanya jalan tersebut, petani setempat harus memikul hasil panen melewati jalur sempit dan licin. Kini, kendaraan roda dua bahkan roda empat berukuran kecil sudah bisa melintas hingga mendekati lahan pertanian.
“Kami sangat bersyukur. Dulu hasil panen harus dipikul jauh, sekarang lebih cepat sampai ke pasar,” ungkap salah seorang petani Eduk.
Masyarakat pun memberikan apresiasi kepada pemerintah desa yang dinilai responsif terhadap kebutuhan warga. Mereka berharap keberadaan jalan tani dapat memicu peningkatan ekonomi desa sekaligus memperkuat semangat petani dalam mengembangkan usaha tani.
Kepala Desa Mengimbau Warga Untuk Menjaga Infrastruktur yang Telah Dibangun
Jalan ini adalah hasil kerja bersama, mari kita rawat agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang.Pembangunan jalan tani di Desa Mokel Morid menjadi contoh nyata bagaimana Dana Desa dapat dikelola secara efektif untuk menjawab kebutuhan masyarakat, terutama di sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal.
Pemdes Mokel Morid Berkomitmen Penuh Setiap Tahap Pelaksanaan Program
Terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahap pelaksanaan program,kami sudah menyiapkan seluruh dokumen yang diperlukan, termasuk Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) dan Laporan Realisasi APBDes. Kami terbuka terhadap setiap saran dan masukan dari tim monitoring,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bertoldus menjelaskan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan bagian penting dalam memastikan pemerintahan desa berjalan dengan baik.
Menurutnya, Monev bukan sekadar peninjauan formal, tetapi juga menjadi bentuk pendampingan dan pengawasan agar setiap program desa berjalan efektif, efisien, dan sesuai sasaran.
“Kami menyadari bahwa kegiatan Monev adalah bagian integral dari sistem pemerintahan yang transparan. Melalui kegiatan ini, potensi hambatan dapat diidentifikasi sejak dini dan diselesaikan bersama, sehingga pembangunan desa bisa terus berlanjut dengan hasil yang optimal,” ujarnya.
Kepala Desa Mokel Morid juga berharap kegiatan Monev seperti ini terus dilakukan secara berkala agar setiap desa mendapatkan pembinaan langsung dari pihak kecamatan.
Dengan demikian, tambah dia, setiap pemerintah desa dapat memperbaiki kinerja dan memperkuat pelayanan kepada masyarakat.
“Masukan dari tim monitoring sangat berharga bagi kami. Kami ingin agar ke depan Mokel Morid bisa menjadi contoh desa yang transparan, maju, dan mandiri dalam mengelola Dana Desa. Tujuan akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan pembangunan yang berkelanjutan,” tutup Bertoldus.(*)





