
Penulis: Tim | Editor: Redaksi
RUTENG, FAJARNTT.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai kembali menorehkan langkah progresif dalam mendukung agenda nasional transisi energi bersih.
Melalui program konversi kendaraan dinas berbahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik, Pemkab Manggarai resmi memulai transformasi transportasi dinas berbasis energi bersih yang ramah lingkungan dan efisien.
Langkah visioner ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemkab Manggarai, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), dan SMK St. Aloisius Ruteng, di Ruteng, pada Selasa (11/11/2025).
Penandatanganan tersebut menjadi titik awal kerja sama strategis dalam program bertajuk “Reaktivasi Transportasi Pemerintah Daerah Manggarai Berbasis Energi Listrik.”
Dalam sambutannya, Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan momentum penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mewujudkan pemerintahan yang efisien, modern, dan berwawasan lingkungan.
“Hari ini kita memulai langkah nyata menuju transportasi pemerintahan yang ramah lingkungan. Kita ubah mesin berbahan bakar fosil menjadi energi listrik bersih. Ini bukan sekadar proyek, tapi simbol komitmen kita terhadap masa depan yang berkelanjutan,” ujar Bupati Hery.
Ia menjelaskan bahwa tahap awal program ini akan mengonversi lima unit motor dinas milik Pemkab Manggarai menjadi kendaraan listrik. Proses konversi akan dilakukan oleh SMK St. Aloisius Ruteng dengan dukungan teknis dari PT Braja Elektrik Motor, perusahaan yang berpengalaman dalam bidang konversi kendaraan berbasis listrik.
“Kita ingin menunjukkan bahwa transisi energi tidak hanya bisa dilakukan oleh kota-kota besar. Dari Manggarai, dari sekolah-sekolah vokasi, kita mulai perubahan ini,” tambahnya.
Menurut Bupati Hery, langkah ini juga akan berdampak langsung pada penghematan anggaran daerah. Dengan menggunakan energi listrik, biaya operasional dan perawatan kendaraan dinas akan jauh lebih efisien dibandingkan penggunaan BBM konvensional.
SMK Aloisius Jadi Pusat Inovasi Teknologi Hijau di Manggarai
Program konversi ini tidak hanya berdimensi lingkungan, tetapi juga edukatif. Di bawah koordinasi Gerardus Syukur, penanggung jawab bengkel otomotif SMK Aloisius Ruteng, pelatihan konversi motor dilakukan dengan melibatkan 10 guru dan 5 siswa terpilih dari jurusan teknik otomotif.
“Lima unit motor yang akan dikonversi terdiri dari satu unit Yamaha Scorpio, dua unit Suzuki Thunder, satu unit Honda Revo, dan satu unit Megapro. Semua akan diubah menjadi motor listrik penuh dengan standar keselamatan nasional,” jelas Gerardus.
Ia menambahkan, setelah konversi, motor-motor tersebut akan menjalani uji tipe resmi di Kupang untuk memastikan kelayakan jalan, keselamatan, dan efisiensi energi.
Uji ini, jelas Gerardus, mencakup pemeriksaan sistem pengereman, lampu, klakson, speedometer, hingga stabilitas kendaraan.
“Kami ingin memastikan bahwa kendaraan hasil konversi tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga aman dan nyaman digunakan,” katanya.
Gerardus juga mengungkapkan bahwa program ini dirancang sebagai proyek berkelanjutan selama lima tahun ke depan. SMK Aloisius akan terus menjadi mitra teknis utama dalam mengonversi kendaraan dinas milik Pemkab Manggarai, sekaligus mencetak tenaga terampil di bidang teknologi kendaraan listrik.
PLN Dukung Vokasi dan Transisi Energi Daerah
Sementara itu, General Manager PLN UIP Nusra Rizki Aftarianto menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari strategi PLN untuk memperluas penerapan energi bersih sekaligus memperkuat pendidikan vokasi di daerah.
“Kami ingin agar dunia pendidikan tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat langsung dalam praktik teknologi hijau. SMK Aloisius sudah membuktikan diri mampu, dan PLN siap mendukung penuh,” ujar Rizki.
Ia berharap inisiatif Pemkab Manggarai ini dapat menjadi model kerja sama lintas sektor bagi daerah lain di Nusa Tenggara Timur, di mana pemerintah daerah, sekolah vokasi, dan BUMN dapat bersama-sama mendorong inovasi energi bersih.
“Transisi energi tidak harus menunggu Jakarta. Ia bisa dimulai dari daerah, dari sekolah, dari tangan-tangan muda yang punya semangat perubahan,” tegasnya.
Dari Bengkel Sekolah untuk Masa Depan Manggarai
Sebelumnya, SMK St. Aloisius Ruteng dan PLN UIP Nusra telah berhasil membuat dua unit motor listrik prototipe yang kini sudah digunakan untuk kegiatan operasional di Ruteng. Keberhasilan itu menjadi dasar kepercayaan Pemkab Manggarai untuk melanjutkan kerja sama dalam skala lebih besar.
Program konversi ini juga menjadi wujud nyata implementasi pendidikan vokasi berbasis industri, di mana siswa tidak hanya belajar, tetapi juga menghasilkan karya nyata yang berdampak sosial dan lingkungan.
Bupati Hery menilai, inovasi ini dapat menjadi ikon baru Manggarai sebagai daerah yang berkomitmen terhadap keberlanjutan energi dan lingkungan.
“Dari bengkel sekolah, lahirlah kendaraan masa depan. Inilah bukti bahwa inovasi bisa lahir dari mana saja, termasuk dari Ruteng,” ujar Bupati menutup sambutannya.
Menuju Manggarai Hijau dan Mandiri Energi
Program konversi kendaraan dinas menjadi listrik diharapkan tidak hanya berfokus pada aspek efisiensi, tetapi juga menjadi gerakan perubahan budaya energi di kalangan aparatur daerah.
Dengan dukungan PLN, sekolah vokasi, dan komitmen pemerintah daerah, Manggarai mulai menapaki jalur menuju transportasi hijau yang efisien, hemat, dan ramah lingkungan.
Langkah ini bukan hanya tentang mengganti mesin, tetapi juga tentang menanamkan cara berpikir baru, bahwa masa depan transportasi harus berpihak pada lingkungan dan generasi mendatang.
“Manggarai ingin menunjukkan bahwa perubahan menuju energi bersih bisa dimulai dari daerah, dengan kerja sama, semangat, dan keyakinan akan masa depan yang hijau,” pungkas Bupati Hery.(*)





