close menu

Masuk


Tutup x

Peluncuran “Peluk Sehat” Warnai Puncak HKN ke-61 Manggarai: Seruan Humanisasi Layanan Kesehatan Menggema di MCC Ruteng

Dinas Kesehatan Manggarai menggelar Puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional dan peluncuran inovasi "Peluk Sehat". (Dok. Fajar NTT)
Dinas Kesehatan Manggarai menggelar Puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional dan peluncuran inovasi "Peluk Sehat". (Dok. Fajar NTT)

Penulis: | Editor: Redaksi

RUTENG, FAJARNTT.COM – Puncak perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 yang dirangkaikan dengan Hari AIDS Sedunia tingkat Kabupaten Manggarai berlangsung khidmat dan penuh refleksi di Aula Manggarai Convention Center (MCC) Ruteng, Senin malam (1/12/2025). Acara yang dimulai pukul 19.30 WITA ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi menjadi ruang perenungan kolektif mengenai arah dan panggilan pelayanan kesehatan yang lebih manusiawi dan berpihak pada kelompok rentan.

Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit, Wakil Bupati Manggarai, pimpinan DPRD, para kepala OPD, perwakilan dari 25 UPTD Puskesmas, TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama. Dukungan sponsor dan mitra turut memperkuat kesuksesan penyelenggaraan peringatan HKN tahun ini.

Namun, sorotan utama malam itu jatuh pada peluncuran inovasi layanan kesehatan “Peluk Sehat”, sebuah gerakan pelayanan berbasis hospitality yang menempatkan empati, keramahan, dan sentuhan kemanusiaan sebagai inti pelayanan kesehatan.

Rangkaian HKN: Dari Promosi Kesehatan hingga Jalan Sehat Reflektif

Ketua Panitia, Albert Da, menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan HKN tahun ini telah berlangsung sejak 1 November 2025 dengan tema besar “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”.

Tema ini, jelas Albert, menjadi ajakan terbuka bagi masyarakat Manggarai untuk kembali pada pola hidup bersih, sehat, dan produktif.

Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan mencakup:

Pertama, lomba promosi kesehatan melalui konten kreatif tenaga puskesmas dan siswa SMA/SMK/MA

Kedua, lomba video profil layanan puskesmas dan rumah sakit

Ketiga, jalan sehat reflektif (walking silent) pada 12 November

Keempat, kampanye Germas melalui aktivitas fisik, konsumsi buah dan pangan lokal

Kelima, pemeriksaan kesehatan gratis dan donor darah

“Melalui rangkaian kegiatan ini, kami menghadirkan HKN yang bukan hanya seremonial, tetapi benar-benar menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Albert.

Hasil Evaluasi: Hanya 32% Warga Puas dengan Layanan Kesehatan

Salah satu titik refleksi paling penting disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Manggarai, Jefrin Haryanto.

Ia mengungkapkan bahwa peringatan HKN tahun ini diawali melalui dua instrumen evaluasi besar yaitu Survei Kepuasan Publik dan Belanja Masalah di fasilitas kesehatan.

Jefrin berkata bahwa hasilnya hanya 32% masyarakat yang merasa puas dengan layanan kesehatan.

“Ini kenyataan yang harus kita hadapi, bukan disembunyikan,$ tegas Jefrin.

Dari evaluasi itulah lahir gerakan “Peluk Sehat”, sebuah komitmen untuk mengubah layanan kesehatan dari yang bersifat administratif menjadi pelayanan yang holistik, humanis, dan menyentuh sisi emosional pasien.

“Kami ingin memulihkan, bukan hanya menyembuhkan. Kami ingin hadir, bukan sekadar memberi obat. Kami ingin menatap dengan kasih, mendengar dengan empati, menyentuh dengan cinta,” ucapnya, disambut tepuk tangan panjang tamu undangan.

“Peluk Sehat”: Layanan Berbasis Keramahan, Empati, dan Kasih

Program “Peluk Sehat” dirancang sebagai terobosan yang menempatkan hospitality based care sebagai fondasi pelayanan kesehatan. Pendekatan ini menekankan Sambutan ramah dan penuh hormat, empati terhadap kondisi pasien, akses layanan yang inklusif, prioritas pada kelompok rentan, dan penyederhanaan proses tanpa mengabaikan kualitas

“Melayani dengan ilmu membuat sembuh, melayani dengan hati membuat pulih. Karena pelayanan sejati adalah yang paling dulu menyapa yang paling rentan,” kata Kadis Jefrin.

Bupati Hery Nabit: “Kita Harus Jujur Menghadapi Tantangan Kesehatan”

Dalam sambutannya, Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit menegaskan bahwa pelayanan kesehatan yang bermakna harus dimulai dari kejujuran birokrasi, refleksi, dan empati terhadap realitas masyarakat.

Ia menyinggung bahwa berbagai persoalan kesehatan sering kali dianalisis secara parsial, padahal akar masalahnya kompleks.

“Stunting, misalnya. Banyak yang bantu. Tapi kalau angkanya naik, kita langsung disalahkan. Padahal banyak faktor lain: judi online, kebiasaan konsumtif, hingga pola makan keluarga yang tidak bergizi,” tegas Bupati.

Menurutnya, inovasi “Peluk Sehat” menjadi jawaban strategis karena pendekatannya promotif, preventif, sekaligus humanis.

Bupati juga mengingatkan tenaga kesehatan untuk mempertahankan profesionalisme dalam kerja tim, hubungan dengan atasan, pelayanan publik, hingga perilaku di media sosial.

“Setiap kematian karena penyakit bukanlah hal biasa. Itu harus menjadi panggilan nurani kita bersama,” ujarnya.

Kelompok Rentan Jadi Fokus: 2.221 Anak Stunting hingga 572 Penyintas HIV

Kadis Jefrin kembali menegaskan bahwa HKN tahun ini diarahkan secara khusus untuk menjangkau kelompok rentan yang jumlahnya sangat besar di Manggarai:

– 2.221 anak stunting

– Hampir 4.000 penyandang disabilitas

– 900 ODGJ

– 2.750 lansia

– 553 penderita TBC

– 572 penyintas HIV

“Mereka mungkin tidak hadir, tapi saya percaya doa-doa kita sampai ke sana,” kata Jefrin.

Ia mengapresiasi para tenaga kesehatan yang bekerja “dalam senyap, tanpa pamrih”, menyebut bahwa dunia sering kali cepat mencaci dalam keramaian tetapi jarang menghargai pengabdian dalam kesunyian.

Peluncuran “Peluk Sehat” dan Penghargaan Bagi Nakes Berprestasi

Usai sambutan Bupati, dilakukan launching resmi inovasi “Peluk Sehat”, disaksikan para tamu undangan. Momen ini menjadi penanda dimulainya babak baru wajah layanan kesehatan Kabupaten Manggarai.

Acara berlanjut dengan pentas kreasi puskesmas Lao, Kota Ruteng, Pagal dan Timung yang menghadirkan seni dan edukasi kesehatan dengan sentuhan budaya Manggarai.

Panitia juga mengumumkan para pemenang lomba:

-Lomba Video Edukasi Kesehatan

Juara 1: Puskesmas Timung

Juara 2: Puskesmas Kota

Juara 3: Puskesmas Pagal

-Video Profil Layanan Kesehatan

Juara 1: RSUD Reo

Juara 2: Puskesmas Pagal

Juara 3: Puskesmas Ketang

-Penghargaan Khusus

Diberikan kepada tenaga kesehatan Pustu Nuca Molas atas aksi heroik membantu proses persalinan seorang ibu di atas sampan di tengah laut. Penghargaan serupa diberikan kepada para kepala puskesmas yang konsisten menghadirkan pelayanan yang ramah dan responsif.(*)

Kedai Momica
Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.