
Penulis: Tim | Editor: Ana Halima
Ritual adat ini memiliki makna yang luhur sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan leluhur atas hasil panen, juga sebagai medium perdamaian antar warga kampung.
Pelestarian Budaya
General Manager (GM) PLN Unit Induk Pembanguna Nusa Tenggara, Abdul Nahwan mengatakan, kehadiran PLN dalam upacara tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian PLN terhadap pelestarian budaya di Manggarai.
PLN terus berupaya terlibat dan melibatkan masyarakat guna mempererat hubungan perseroan dengan seluruh pemangku kepentingan dalam setiap pembangunan infrastruktur proyeknya.
“Kami menyambut dengan penuh hormat atas undangan adat Penti serta pengukuhan kami sebagai Ase Kae Gendang Lale. Semoga melalui tradisi ini dapat mempererat hubungan kekeluargaan PLN dengan warga Manggarai,” ujar Nahwan.

Nahwan menjelaskan, pengembangan PLTP Ulumbu merupakan bagian dari upaya transisi energi pemerintah melalui penyediaan listrik bersih yang memanfaatkan sumber energi baru terbarukan (EBT).
Langkah ini sekaligus untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai net zero emissions di tahun 2060.
“Langkah perluasan kapasitas PLTP Ulumbu 2×20 MW ini sangat strategis dan penting,” kata Nahwan.
“Pemanfaatan energi bersih dan murah dari geothermal di Poco Leok dapat mengurangi beban subsidi energi pemerintah dan listrik bersihnya dapat di nikmati masyarakat setempat,” pungkasnya. (*)

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.