
Penulis: Nurjana | Editor: Redaksi
LABUAN BAJO, FAJARNTT.COM – Polres Manggarai Barat kembali menggelar kegiatan Pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal) secara serentak pada Kamis (13/11/2025).
Kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap pekan ini menjadi wadah pembinaan keimanan dan pembentukan karakter bagi seluruh personel dan Bhayangkari, sebagai bagian dari upaya memperkuat integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas kepolisian.
Pelaksanaan Binrohtal kali ini digelar di tiga tempat berbeda sesuai keyakinan masing-masing personel, yakni di Gereja Oekumene 38 Setia, Masjid Al-Ikhlas, dan Ruangan Vicon Polres Manggarai Barat. Meski dilaksanakan di tempat yang berbeda, seluruh kegiatan dilandasi semangat yang sama: memperkuat nilai-nilai spiritual dan menumbuhkan kesadaran moral dalam pengabdian kepada bangsa dan masyarakat.
Bekerja dengan Sukacita dan Jadi Berkat
Di Gereja Oekumene 38 Setia, personel dan Bhayangkari yang beragama Nasrani mengikuti ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Menina J.T.R. Saingo, S.Th., M.Pd. dengan tema “Bekerjalah dengan Penuh Sukacita dan Jadilah Berkat di Dalam Hidupmu.”
Dalam khotbahnya, pendeta mengutip ayat dari Pengkhotbah 3:22, yang berbunyi: “Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya.”
Melalui pesan itu, pendeta mengajak seluruh anggota Polres untuk menjalankan tugas dengan hati yang tulus dan sukacita, karena pelayanan yang dikerjakan dengan kasih akan menjadi berkat bagi banyak orang.
“Polisi yang bekerja dengan hati akan menjadi sumber kedamaian bagi masyarakatnya,” ujar Pdt. Menina.
Syukur Sebagai Landasan Keikhlasan
Sementara itu, di Masjid Al-Ikhlas Polres Manggarai Barat, personel dan Bhayangkari yang beragama Islam mengikuti tausiyah yang dipimpin oleh Ustadz Supiyanto dengan tema “Bersyukur Kepada Allah SWT atas Segala Nikmat yang Telah Diberikan.”
Dalam ceramahnya, Ustadz Supiyanto menekankan pentingnya rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melaksanakan tugas kepolisian.
Menurutnya, sikap bersyukur melahirkan ketenangan batin, menguatkan niat, dan menjauhkan diri dari keluh kesah dalam menghadapi tantangan di lapangan.
“Rasa syukur itu membentuk pribadi yang ikhlas. Polisi yang bersyukur akan bekerja dengan niat ibadah, tidak mudah goyah oleh ujian, dan selalu berupaya memberi pelayanan terbaik,” ujarnya.
Makna Dharma dalam Pengabdian
Bagi personel dan Bhayangkari yang beragama Hindu, kegiatan pembinaan rohani dilaksanakan di Ruangan Vicon Polres Manggarai Barat, dipimpin oleh Pinandita Hindu Dharma Manggarai Barat, Bapak I Wayan Mertha, S.H., bersama Ketua PHDI Kabupaten Manggarai Barat, Bapak I Nyoman Budiartha.
Tema yang diangkat yakni “Arti dan Makna Hari Raya Galungan & Kuningan.” Keduanya menjelaskan bahwa perayaan Galungan dan Kuningan melambangkan kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan), serta mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan rohani dan keduniawian.
“Sebagai abdi negara, polisi harus menegakkan Dharma, menjadi pembela kebenaran, menolak kejahatan, dan menjaga keharmonisan masyarakat,” ungkap I Wayan Mertha.
Meneguhkan Integritas dan Moral Bhayangkara
Kapolres Manggarai Barat AKBP Christian Kadang, S.I.K. melalui Kasi Humas IPDA Hery Suryana menjelaskan bahwa kegiatan Binrohtal menjadi agenda tetap setiap Kamis sebagai bentuk pembinaan spiritual bagi seluruh anggota.
“Binrohtal ini bukan hanya kegiatan rutin, tetapi wadah untuk memperkuat nilai-nilai moral dan mental dalam diri setiap anggota. Dengan pembinaan rohani, diharapkan personel Polres Manggarai Barat dapat bekerja dengan tanggung jawab, tulus, dan ikhlas serta menjadi teladan bagi masyarakat,” jelas IPDA Hery.
Ia menegaskan, tantangan tugas Polri di era sekarang membutuhkan keseimbangan antara profesionalisme dan spiritualitas.
“Anggota Polri dituntut tidak hanya sigap dan tangguh, tetapi juga memiliki hati nurani yang peka terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” tutur IPDA Hery.
Menumbuhkan Polisi yang Humanis dan Berakhlak
Kegiatan Binrohtal yang rutin digelar ini menjadi salah satu pilar penting dalam membangun karakter Polri yang presisi, prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Melalui pembinaan rohani lintas agama, Polres Manggarai Barat meneguhkan semangat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama di lingkungan kepolisian.
Semangat “Sukacita, Syukur, dan Dharma” yang menyatu dalam kegiatan ini menjadi simbol harmoni spiritual di tengah keberagaman.
Dengan pondasi iman dan moral yang kokoh, diharapkan seluruh anggota Polres Manggarai Barat mampu menjalankan tugasnya dengan profesional, berintegritas, dan berjiwa melayani.
Kegiatan pun diakhiri dengan doa bersama di masing-masing tempat ibadah, menandai tekad bersama untuk terus menjaga kedamaian dan menjadi pelindung masyarakat dengan sepenuh hati.(*)





