
Penulis: Vincent Ngara | Editor:
Enkripsi kunci simetris adalah apa yang biasanya orang anggap sebagai enkripsi. Ini memungkinkan data dan pesan diacak menggunakan “kunci” sehingga tidak dapat dipahami oleh siapa pun yang tidak memiliki kunci. Ini biasanya digunakan untuk mengamankan data sensitif yang disimpan dalam database atau hard drive. Bahkan pelanggaran data yang membahayakan basis data yang penuh dengan informasi pengguna yang sensitif tidak seburuk jika data dasarnya dienkripsi. Peretas mungkin mendapatkan data yang dienkripsi, tetapi masih tidak ada cara untuk membacanya.
Baca Juga: Kejaksaan Nyatakan Berkas Lengkap, FS Melanggar Pasal Pembunuhan Berencana
Algoritma kunci publik juga penting. Mereka membantu mengatasi kelemahan mendasar dari enkripsi kunci simetris, yaitu Anda memerlukan cara yang aman untuk berbagi kunci simetris sejak awal. Algoritma kunci publik menggunakan satu set dua kunci, satu yang disimpan secara pribadi oleh penerima dan satu yang dibuat publik.
Siapa pun dapat menggunakan kunci publik penerima untuk mengacak data, yang hanya dapat diacak oleh penerima menggunakan kunci privat. Metode ini dapat digunakan untuk mentransfer kunci simetris dan bahkan dapat digunakan secara terbalik untuk tanda tangan digital, karena kunci privat bersifat unik bagi penerima, penerima dapat menggunakannya untuk memvalidasi identitasnya.

Mengapa algoritma ini harus tahan kuantum?
Algoritma kriptografi mampu menjaga kerahasiaan data karena secara matematis intensif untuk dipecahkan. Komputer modern membutuhkan triliunan tahun untuk memecahkan hanya satu set kunci enkripsi menggunakan kekuatan kasar.

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.