close menu

Masuk


Tutup x

Pemerintah Kelurahan Rowang Bersama Yayasan Gembala Baik Dorong Perlindungan Anak Migrasi di Ruteng

Hari Anak Perempuan
Pemerintah Kelurahan Rowang Bekerjasama dengan Yayasan Gembala Baik Indonesia Menggelar Kegiatan Bakti Sosial dan Sosialisasi Perlindungan Anak Migran. (Foto" Dok. Pribadi)

Penulis: | Editor: Tim

RUTENG, FAJARNTT.COM – Dalam rangka memperingati Hari Anak Perempuan Internasional yang mengusung tema “The Girl I Am, The Change I Lead – Girls Lead Change, Migrant Children Find Home“, Pemerintah Kelurahan Rowang bekerja sama dengan Yayasan Gembala Baik Indonesia menggelar kegiatan bakti sosial dan sosialisasi perlindungan anak migran.

Acara berlangsung di Aula Sabtu Yosef Katedral Ruteng pada Minggu, 5 Oktober 2025, dan dihadiri puluhan anak migran, tokoh masyarakat, serta para suster Gembala Baik.

Lurah Rowang, Felko Magur, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Yayasan Gembala Baik Indonesia atas dukungan dan inisiatifnya dalam melahirkan program sosial yang berpihak pada anak-anak migran di Kelurahan Rowang.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kelurahan Rowang, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Yayasan Gembala Baik Indonesia. Siapa pun yang berada di balik perbuatan baik ini, kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya,” ujar Felko.

Ia menambahkan, kerja sama antara pemerintah kelurahan dan Yayasan Gembala Baik telah membuka banyak pengalaman berharga, mulai dari pertemuan, diskusi, hingga lahirnya ide-ide kreatif dalam merancang program perlindungan anak.

Menurutnya, kegiatan bakti sosial ini merupakan bagian dari Program Kelurahan Ramah Anak Migrasi, yang sejalan dengan agenda Pemerintah Kabupaten Manggarai dalam pencegahan kekerasan terhadap anak, kenakalan remaja, serta pergaulan bebas.

Lebih jauh, Felko menjelaskan, program Kelurahan Ramah Anak Migrasi hadir untuk menjawab fenomena meningkatnya jumlah anak kos dan remaja migran di wilayahnya.

Menurutnya, banyak di antara mereka datang dari berbagai kecamatan bahkan kabupaten lain untuk menempuh pendidikan di Ruteng.

“Puji Tuhan, Yayasan Gembala Baik memiliki kapasitas di bidang ini. Mereka membantu kami merancang program agar anak-anak migran merasa aman, diterima, dan menjadi bagian dari keluarga besar Kelurahan Rowang,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, pihak kelurahan telah melakukan pendataan anak kos, pemilik kos, serta pelaku usaha kos di seluruh wilayah Rowang. Data tersebut digunakan untuk membangun komunikasi dan memastikan setiap anak migran memiliki tempat tinggal yang layak dan lingkungan sosial yang mendukung tumbuh kembang mereka.

Program e-Respon untuk Laporkan Kekerasan

Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan adalah platform “e-Respon”, yakni sistem pelaporan kekerasan anak yang ditempel di setiap rumah kos.

Melalui QR code atau tautan digital, anak-anak yang mengalami kekerasan, baik verbal maupun nonverbal dapat melapor secara cepat dan aman.

“Ini adalah ide yang lahir dari pertemuan kami bersama Yayasan Gembala Baik. Kami ingin anak-anak yang menjadi korban kekerasan punya saluran pengaduan yang bisa diakses kapan saja. Ini juga langkah nyata kami untuk mencegah kekerasan di lingkungan kos,” jelas Lurah Felko Magur.

Membangun Rasa Memiliki bagi Anak Migran

Lurah Rowang juga menegaskan bahwa kegiatan bakti sosial ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari upaya membangun rasa kebersamaan dan kepemilikan antara anak-anak migran dengan masyarakat ssetempat

Ia menekankan, pemerintah kelurahan ingin memastikan bahwa mereka tidak merasa terasing di tempat baru, melainkan diterima sebagai bagian dari komunitas.

“Anak-anak migran yang tinggal di Kelurahan Rowang harus merasa menjadi bagian dari masyarakat. Dalam setiap kegiatan sosial dan pembangunan, mereka juga dilibatkan. Itu sebabnya kegiatan seperti ini sangat penting sebagai langkah awal memperkuat ikatan sosial,” tegasnya.

Pesan Kemanusiaan dari Suster Gembala Baik

Sementara itu, Suster Gabriela Mahos, mewakili Kongregasi Susteran Gembala Baik, menegaskan bahwa misi utama kegiatan ini adalah menumbuhkan kesadaran kolektif untuk melindungi dan mendampingi anak-anak migran, khususnya anak perempuan.

Ia mengingatkan bahwa migrasi anak-anak ke kota untuk melanjutkan pendidikan bukanlah fenomena baru, melainkan sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu.

“Setiap tahun, banyak anak dari desa datang ke kota untuk belajar. Mereka membawa harapan keluarga, tetapi juga menghadapi tantangan besar, terutama soal keamanan, lingkungan, dan dukungan emosional. Karena itu, perlindungan terhadap anak-anak migran harus menjadi tanggung jawab bersama,”.ujar Suster Gabriela.

Ia menambahkan, pihaknya mengundang semua elemen pemerintah, gereja, RT/RW, pemilik kos, dan warga sekitar, untuk peduli terhadap anak-anak migran.

“Anak-anak ini datang bukan hanya untuk sekolah, tapi untuk mencari masa depan. Rumah yang mereka butuhkan bukan sekadar tempat tinggal, tetapi lingkungan penuh kasih,” imbuhnya.

Langkah Nyata Bangun Generasi Aman dan Berdaya

Kegiatan bakti sosial ini diikuti lebih dari 100 anak migran yang tergabung dalam komunitas BriC (Bring Changes). Selain sosialisasi dan dialog interaktif, acara juga diisi dengan kegiatan refleksi, penampilan anak-anak, serta sesi edukasi tentang perlindungan diri dan hak anak.

Pemerintah Kelurahan Rowang berkomitmen melanjutkan kerja sama dengan Yayasan Gembala Baik melalui program-program lanjutan, termasuk pendampingan psikososial, pelatihan literasi digital, dan kegiatan pembangunan karakter bagi anak-anak migran.

“Ini baru awal. Kami akan terus berkolaborasi agar Rowang menjadi contoh kelurahan yang ramah anak dan aman bagi semua, terutama bagi mereka yang datang dari luar untuk menimba ilmu,” tutup Lurah Felko Magur.(*)

Kedai Momica
Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.