close menu

Masuk


Tutup x

Cemilan Kacang Tanah, Inovasi Baru Tingkatkan Pendapatan Petani Rai

Cemilan kacang tanah hasil inovasi warga Desa Rai kini menjadi sumber pendapatan baru bagi petani lokal (Foto: Redaksi Fajar NTT)
Cemilan kacang tanah hasil inovasi warga Desa Rai kini menjadi sumber pendapatan baru bagi petani lokal (Foto: Redaksi Fajar NTT)

Penulis: | Editor: Redaksi

RUTENG,FAJARNTT.COM – Cemilan kacang tanah hasil inovasi warga Desa Rai kini menjadi sumber pendapatan baru bagi petani lokal, sekaligus meningkatkan kemandirian ekonomi desa. Inisiatif ini muncul melalui program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) yang digagas oleh kader muda Teodulus Faldi Tanggung, atau akrab disapa Faldi.

Faldi melihat potensi kacang tanah yang melimpah di Desa Rai, namun selama ini dijual mentah sehingga nilainya terbatas. Dengan ide sederhana namun inovatif, ia mendorong warga mengolah kacang tanah menjadi cemilan siap jual, sehingga memberi nilai tambah dan membuka peluang usaha baru.

“Banyak warga Desa Rai hidup dari menanam kacang tanah. Selama ini mereka menjualnya mentah, sehingga pendapatannya terbatas. Dengan diolah menjadi cemilan, kacang tanah tidak hanya punya nilai jual lebih tinggi, tapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga,” kata Faldi kepada Fajar NTR, Kamis sore (11/12).

Kolaborasi Warga dan Pemerintah Desa

Faldi menggandeng Pemerintah Desa Rai dan Kelompok Tani KPB Koja Rai, yang beranggotakan 17 petani lokal. Melalui pendampingan, pelatihan keterampilan, dan perencanaan usaha, produksi cemilan kacang tanah resmi dimulai pada November 2025.

Produk yang dihasilkan dikemas sederhana namun menarik, dijual seharga Rp50.000 per bungkus dengan berat 500 gram.

Kehadiran produk olahan ini disambut antusias warga. Untuk pertama kalinya, hasil panen mereka tidak hanya dijual mentah, tetapi diolah menjadi produk yang siap dipasarkan lebih luas. Hal ini membuka peluang peningkatan pendapatan keluarga petani sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi desa secara berkelanjutan.

Ketua Kelompok Tani KPB Koja Rai, Maksimus Terima, menilai program TEKAD membawa semangat baru bagi para petani.

“Pendampingan TEKAD sangat membantu. Kami belajar mengolah kacang tanah menjadi cemilan yang menarik dan layak dijual. Program ini memberi kami motivasi bahwa kami bisa menjadi produsen, bukan hanya petani. Ini jelas meningkatkan semangat dan rasa percaya diri anggota kelompok,” jelas Maksimus.

Selain keterampilan produksi, anggota kelompok tani juga dibekali pengetahuan tentang pemasaran, pengemasan, dan manajemen usaha. Maksimus menambahkan,

“Kami berharap produk cemilan ini diterima oleh konsumen luas, sehingga usaha ini berkelanjutan dan berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga kami,” jelas Maksimus.

Dukungan Pemerintah Desa Rai

Penjabat Kepala Desa Rai, Gabriel Ilang, menegaskan bahwa pemerintah desa akan terus mendukung setiap inisiatif pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal.

Menurutnya, TEKAD bukan sekadar membantu produksi cemilan, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami menyambut baik program ini. Kader TEKAD dan kelompok tani telah menunjukkan bahwa potensi lokal, bila dikelola dengan baik, bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa. Pemerintah desa akan terus mendukung pelatihan, pemasaran, dan pengembangan kapasitas warga agar produk ini terus berkembang,” ujar Gabriel.

Pemerintah desa juga berencana mendorong kolaborasi lebih luas dengan BUMDes dan koperasi desa agar produk cemilan kacang tanah dapat menjangkau pasar lebih luas dan memberikan dampak ekonomi yang lebih signifikan.

“Ini adalah contoh nyata bahwa desa bisa mandiri, selama ada pendampingan dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan program pemberdayaan seperti TEKAD,” tegas Gabriel.

Membangun Kemandirian Ekonomi Desa

Melalui inisiatif ini, Desa Rai diharapkan mampu melahirkan produk unggulan berbasis potensi lokal. Inovasi pengolahan kacang tanah menjadi cemilan hanyalah langkah awal menuju kemandirian ekonomi masyarakat desa. Ke depan, pemerintah desa dan Kader TEKAD berencana memperluas jaringan pemasaran serta meningkatkan kualitas produksi agar produk cemilan kacang tanah Desa Rai dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Program pemberdayaan ini menegaskan bahwa ketika masyarakat diberi ruang, arahan, dan pendampingan yang tepat, potensi lokal dapat berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga.

Desa Rai kini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi sederhana berbasis hasil tani dapat membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi desa secara inklusif dan berkelanjutan.(*)

Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.

Kedai Momica