
Penulis: Tim | Editor: Ana Halima

Stefania menambahkan bahwa kemampuan literasi menjadi salah satu bagian yang di uji dalam AN.
Menurutnya, dua tahun rapor pendidikan sekolah SMPN 1 Borong belum menunjukkan hasil maksimal untuk nilai tingkat literasi.
Oleh sebab itu, untuk mengatasi masalah ini maka perlu dilaksanakan upaya peningkatan pengembangan literasi, salah satunya melalui Bimtek Literasi.
“Tujuan kegiatan Bimtek ini adalah untuk meningkatkan kemampuan literasi guru melalui pengintegrasian literasi ke dalam bahan ajar. Selanjutnya sebagai upaya memperbaiki kemampuan literasi siswa di sekolah,” ujar Stefania
“Kegiatan ini sedianya di laksanakan tanggal 1 sampai 2 September namun karena beberapa halangan mendadak di undur ke tanggal 4 sampai 5 September 2023”, ungkapnya.

Ino Sengkang, selaku fasilitator dalam Bimbingan Teknis Literasi di SMPN 1 Borong, menyampaikan terima kasih kepada kepala sekolah dan guru-guru yang sudah berkolaborasi untuk membagikan materi strategi meningkatkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) melalui tahap pelaksanaan literasi sekolah pola pembiasan, pengembangan dan pembelajaran yang terintegrasi untuk semua mata pelajaran.
“Tanggal 23 Agustus kemarin saya mendapat surat undangan untuk menjadi narasumber literasi di sini. Sebelumnya tanggal 11-15 Agustus bersama Polikarpus Do Ketua Forum Taman Baca Masyarakat NTT mendampingi pegawai dan tutor di SKB Borong dan tanggal 25 Agustus melaksanakan layanan Workshop Literasi di SKB Borong bagi tutor & pegiat literasi bersama kang Opik Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat Pusat dan Bu Tresna dari PMPK,” ucap Ino.
“Sesungguhnya saya hadir di sini, bukan satu-satunya sebagai narasumber yang serba tahu tentang literasi tetapi lebih memposisikan diri untuk berbagi pengalaman praktik baik literasi baik bagi guru, siswa-siswi maupun strategi meningkatkan literasi di sekolah, baik satuan pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, ” pungkas Ino.
Kepada peserta kegiatan, Ino Sengkang menuturkan bahwa bimbingan teknis kepada guru-guru menyenangkan.