
Penulis: Tim | Editor: Ana Halima
“Namun yang perlu kita waspadai ada beberapa komoditas penyumbang di antaranya minggu lalu kita membicarakan yang utama adalah beras, cabe rawit dan cabe merah. Cabe rawit dan cabe merah ini kita harapkan dapat di imbangi dengan gerakan tanam di tiap-tiap daerah terutama yang defisit dan terjadi kenaikan harga”, pungkas Mendagri Tito.
DaerahLebih lanjut Mendagri Tito menjelaskan terkait dengan adanya inovasi dari pemerintah daerah dalam mencegah terjadinya inflasi beras.
Serapan dan Produksi
“Kemudian untuk masalah beras, di samping kita memperkuat untuk serapan dan produksi dalam negeri, dari BULOG dan Badan Pangan juga sedang bekerja keras untuk memperkuat cadangan stok beras pemerintah termasuk mekanisme dengan importasi dari luar negeri. Di samping itu untuk menekan kenaikan harga beras juga melakukan intervensi di tingkat pusat oleh Badan Pangan Nasional, BULOG, semuanya sedang bekerja di samping mekanisme bantuan sosial Kementerian Sosial,” tutur Mendagri Tito.
“Kita harapkan di daerah juga untuk mengecek cadangan beras di daerah masing-masing melalui kerja sama dengan Bulog, kemudian juga mengecek setiap hari kenaikan harga beras di daerah masing-masing untuk di carikan solusi yakni dengan memberikan bantuan sosial dari pemerintah daerah masing-masing baik dari dana anggaran reguler Bansos maupun juga belanja tidak terduga,” imbuhnya.


CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.