close menu

Masuk


Tutup x

Musrenbang RKPD Kecamatan Cibal Soroti Pengembangan Kawasan Ekonomi Baru Wae Naong dan Penguatan Program Stunting

Penulis: | Editor: Redaksi

RUTENG,FAJARNTT.COM – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tingkat Kecamatan Cibal resmi dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Frumencius LTK, bertempat di Aula Kantor Kecamatan Cibal, Rabu (19/3/2025).

Forum perencanaan tahunan ini menjadi ruang strategis untuk menyelaraskan berbagai usulan pembangunan desa dan kecamatan dengan arah kebijakan pemerintah kabupaten.

Dalam penyampaiannya, Frumencius menegaskan bahwa Musrenbang bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi fondasi utama penyusunan RKPD Manggarai tahun 2026 agar setiap program pembangunan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat. Dua isu besar yang mengemuka dalam forum ini ialah pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi baru Wae Naong dan Rembuk Stunting.

Kominfo Siap Dorong Desa Masuk Era Digital

Salah satu perangkat daerah yang tampil mempresentasikan kesiapan program ialah Kadis Kominfo Manggarai, Heribertus Jelamu, SH.

Ia menegaskan bahwa Dinas Kominfo berkomitmen penuh mendukung Go Digital Desa melalui fasilitasi pengembangan website desa bekerja sama dengan Dinas PMD.

Program ini, jelas Jelamu, selaras dengan Quick Wins Bupati-Wakil Bupati Manggarai dalam 100 hari kerja, khususnya pada sektor tata kelola pemerintahan dan inovasi daerah. Melalui website desa, Kominfo ingin mendorong transparansi, keterbukaan informasi publik, dan pelayanan yang lebih efektif kepada masyarakat.

Delapan Desa Jadi Fokus Pengembangan Kawasan Ekonomi Baru Wae Naong

Sementara itu, perwakilan Bapperida Dedy Dugis menyoroti bahwa terdapat delapan desa yang bersentuhan langsung dengan rencana pengembangan kawasan ekonomi baru Wae Naong, yaitu:

– Desa Rado

– Desa Welu

– Desa Barang

– Desa Pinggang

– Desa Bea Mese

– Desa Lando

– Desa Langkas

– Desa Ladur

Dedy menegaskan bahwa pembangunan kawasan Wae Naong bukan proyek jangka pendek. Pemerintah daerah telah menempatkannya sebagai program strategis lima tahun (2025-2029).

Ia menekankan pentingnya kolaborasi berbagai sektor dan partisipasi masyarakat sejak awal, terutama untuk memastikan adanya kesepahaman mengenai target dan keunggulan masing-masing desa.

“Setiap desa harus punya keunggulan. Jika Desa Rado memiliki potensi hortikultura, maka masyarakat Manggarai perlu tahu bahwa sayur yang dijual di Ruteng atau kecamatan lain berasal dari sana,” ujarnya.

Sektor peternakan juga disiapkan untuk berkolaborasi dengan menentukan jenis ternak yang sesuai untuk dikembangkan di masing-masing desa.

Pertanian Tanaman Pangan Jadi Andalan: Target 834 Hektare Lahan Tanam

Dari sektor pertanian, Sekretaris Dinas Pertanian, Laurensius A. Laot, memaparkan bahwa fokus utama pemerintah adalah pengembangan pertanian tanaman pangan, khususnya padi sawah.

Dari total areal sawah di kawasan Wae Naong yang kini mencapai 556 hektare, pemerintah menargetkan intensitas tanam tiga kali setahun sehingga total lahan tanam dapat mencapai 834 hektare.

Kalau kita bergerak cepat, target ini bisa dicapai tahun ini. Tentu saja harus didukung dengan akses jalan dan infrastruktur pendukung lainnya,” kata Laurensius.

Ia juga menyoroti persoalan klasik petani Wae Naong, yaitu kesulitan mengangkut hasil panen dari lokasi persawahan yang berada di dataran rendah menuju pemukiman warga yang berada di bagian atas.

Selain itu, pemerintah provinsi juga memberikan dukungan berupa bantuan benih jagung untuk area tanam seluas 70 hektare, termasuk desa-desa di luar delapan desa inti kawasan.

Arah Baru Pembangunan Cibal

Musrenbang RKPD Kecamatan Cibal tahun ini diikuti oleh Camat Cibal, Kapolsek Cibal, para kepala desa, tokoh perempuan, tokoh masyarakat, perwakilan FAKAM, tokoh agama, tokoh pemuda, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. Forum berlangsung dinamis dengan berbagai masukan untuk memastikan pembangunan kecamatan Cibal berlangsung terarah, inklusif, dan berkelanjutan.

Pengembangan kawasan ekonomi Wae Naong menjadi salah satu agenda besar yang diyakini mampu menggerakkan ekonomi lokal, sekaligus membuka peluang baru bagi masyarakat di sembilan desa sekitar. Di saat yang sama, pemerintah tetap memberi perhatian serius pada isu stunting sebagai salah satu prioritas nasional yang harus dituntaskan melalui kerja terintegrasi lintas sektor.(*)

Kedai Momica
Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.