close menu

Masuk


Tutup x

Fakta Hidup di Dekat Kawah Panas Bumi Ulumbu: Subur, Sehat, dan Bersahabat

Kolase foto pemandangan kawah panas bumi Ulumbu yang ditumbuhi pepohonan dan tanaman sayur-sayuran.
Kolase foto pemandangan kawah panas bumi Ulumbu yang ditumbuhi pepohonan dan tanaman sayur-sayuran

Penulis: | Editor: Redaksi

MANGGARAI, FAJARNTT.COM -Di tengah narasi publik yang kerap mencurigai bahaya panas bumi terhadap kehidupan manusia dan lingkungan, suara jernih datang dari Margareta, warga Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai. Rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari kawah dan pusat utama turbin PLTP Ulumbu.

Namun, alih-alih merasa terancam, ia justru merasakan kenyamanan dan keberkahan sejak pembangkit listrik tenaga panas bumi itu mulai beroperasi pada 2011.

“Kami tidak terganggu sama sekali. Tanaman di sekitar rumah malah tumbuh subur, bahkan tanpa pupuk. Tanahnya sangat subur,” ungkap Margareta kepada media ini pada Rabu, 18 Juni 2025.

Ia menyebut dirinya sebagai saksi hidup dari kedekatan warga dengan energi panas bumi.

Kedai Momica

Menurutnya, pemberitaan yang menyebut dampak buruk panas bumi tidak sesuai kenyataan di lapangan.

“Saya dan anak saya sehat-sehat saja. Lihat sendiri, pohon pepaya, kelapa, cengkeh di sekitar rumah semua tumbuh lebat. Bahkan ada kolam ikan di dekat mesin turbin. Kalau panas bumi itu berbahaya, tentu itu semua tidak mungkin ada,” ujarnya sambil menunjuk tanaman sekitar rumahnya.

Pantauan langsung media ini juga menguatkan pernyataannya. Sekitar 5 meter dari kawah, berdiri kokoh dua pohon kelapa. Tak jauh dari sana, terdapat tanaman cengkeh dan semak rimbang tampak menyelimuti lanskap sekitaran.

Bahkan di titik yang tak jauh dari turbin, terlihat juga kolam ikan yang menandakan ekosistem air yang sehat.

Tak hanya warga seperti Margareta yang merasakan langsung manfaat keberadaan PLTP Ulumbu. Dalam site visit yang digelar PT PLN (Persero) pada 18 Juni 2025, jurnalis, tokoh masyarakat, dan pemuda diajak menyusuri pusat pembangkit. Mereka menyaksikan langsung bahwa panas bumi bukanlah ancaman, tapi peluang.

“Dulu kami hanya dengar kabar. Sekarang lihat sendiri, tidak ada asap, tidak ada suara ledakan, tidak ada polusi. Aman sekali,” ujar Yulius Daga, tokoh muda dari Desa Wewo.

Sementara itu, Agradi Aryatama dari Tim TJSL PLN, menjelaskan bahwa keterbukaan terhadap publik adalah bagian dari transformasi PLN untuk membangun kepercayaan masyarakat.

“Kami ingin masyarakat tahu prosesnya, merasa dilibatkan. Karena proyek ini bukan hanya soal listrik, tapi juga soal masa depan bersama,” ujarnya.

Menangkal Misinformasi, Menumbuhkan Harapan

PLTP Ulumbu tidak lepas dari tantangan narasi keliru, seperti tuduhan bahwa pembangkit ini bisa memicu gempa, merusak hutan, atau mencemari air.

Namun Kepala Teknis Panas Bumi PT PLN, Roya Ginting, memastikan semua proses diawasi ketat dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

“Kami punya kajian lingkungan lengkap sejak awal. Tidak ada kejadian darurat sejak PLTP ini berdiri. Justru kami ingin membuktikan bahwa energi bersih bisa bersahabat dengan lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.

PLTP Ulumbu: Simbol Perubahan dan Penerangan yang Dipahami

Lebih dari sekadar memasok listrik, PLTP Ulumbu kini menjadi jembatan perubahan di Manggarai. Akses listrik yang stabil membuka peluang baru di bidang pendidikan, digitalisasi, dan ekonomi rumah tangga.

“Kalau masyarakat paham, mereka bukan hanya menikmati listrik, tapi juga menjaganya. Di sinilah edukasi energi menjadi sangat penting,” tutup Aryatama.

Untuk diketahui, berdasarkan pantauan media ini, fakta-fakta dari lapangan menunjukkan bahwa kehidupan di sekitar PLTP Ulumbu bukan hanya aman, tetapi juga subur, sehat, dan produktif.

Warga seperti Margareta adalah saksi hidup dari potensi besar energi panas bumi yang dikelola dengan baik. Proyek ini bukan ancaman, melainkan bukti bahwa energi bersih dapat hidup berdampingan dengan manusia dan alam.(*)

Iklan
Follow Berita FajarNTT.com di Google News

Dapatkan update breaking news dan berita pilihan kami dengan mengikuti FajarNTT.com WhatsApp Channel di ponsel kamu

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.

Terkini Lain

Konten