close menu

Masuk


Tutup x

Hadiri Konsolidasi Nasional PKB, Vinsensius Supriadi: Legislator Harus Progresif, Jujur, dan Dekat dengan Konstituen

Penulis: | Editor: Redaksi

JAKARTA, FAJARNTT.COM – Dalam upaya memperkuat peran dan fungsi wakil rakyat di tengah dinamika politik nasional dan tantangan pembangunan, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Konsolidasi Nasional dan Bimbingan Teknis (Bimtek) serentak yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Lahir PKB ke-27.

Kegiatan ini berlangsung di Jakarta pada 23–24 Juli 2025 dan diikuti oleh seluruh legislator PKB dari tingkat DPR RI hingga DPRD Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

Salah satu legislator yang hadir dan turut menyuarakan pandangan kritis dalam forum tersebut adalah Vinsensius Supriadi, anggota DPRD Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Dalam keterangannya kepada media, Vinsensius menekankan pentingnya karakter legislator yang progresif, jujur, dan dekat dengan konstituen sebagai pondasi utama perjuangan politik Fraksi PKB di berbagai tingkatan.

“Dalam konsolidasi ini kita tidak hanya membicarakan strategi politik, tetapi juga mempertegas jati diri wakil rakyat. Legislator itu bukan sekadar pengisi kursi parlemen, melainkan pejuang kepentingan publik yang harus progresif dalam berpikir, jujur dalam bertindak, dan selalu menyatu dengan denyut nadi rakyat yang diwakilinya,” tegas Vinsensius Supriadi.

Membangun Legislator PKB yang Responsif dan Berintegritas

Kegiatan nasional Fraksi PKB tahun ini mengangkat tema besar: “Membangun Legislator PKB yang Responsif, Progresif, dan Berintegritas dalam Mengawal Aspirasi Rakyat Menuju Indonesia Emas 2045.”

Tema ini menjadi panggilan moral dan ideologis untuk memastikan agar seluruh kader PKB tidak kehilangan arah dalam perjuangan politik, terutama dalam menjaga orientasi keberpihakan kepada rakyat kecil.

Menurut Vinsensius, makna “progresif” bagi legislator PKB bukan hanya tentang keberanian melakukan terobosan kebijakan, melainkan juga kesediaan untuk keluar dari zona nyaman, memahami realitas sosial masyarakat secara utuh, dan terus mengembangkan kapasitas diri sebagai pelayan publik.

“Jujur saja, banyak politisi yang terjebak dalam rutinitas dan formalitas. Kita harus keluar dari jebakan itu. Menjadi progresif artinya membuka mata terhadap perubahan, menolak stagnasi, dan berani menyuarakan hal yang benar, walaupun tidak populer,” jelasnya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa kejujuran dan kedekatan dengan masyarakat adalah kekuatan utama yang harus terus dipelihara. Tanpa itu, menurutnya, seorang legislator akan mudah kehilangan legitimasi moral dan kepercayaan publik.

Harlan Sebagai Momentum Refleksi Kolektif

Peringatan Hari Lahir PKB tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga menjadi ruang refleksi kolektif seluruh kader.

Vinsensius menyebut bahwa Harlan adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi capaian politik Fraksi PKB, mengakui kekurangan, dan menyusun langkah strategis ke depan secara kolektif.

“Harlan ini momentum menyatukan barisan. Di tengah banyaknya godaan politik transaksional dan pragmatis, kita harus tetap menjaga garis perjuangan. PKB lahir dari rahim perjuangan rakyat dan Nahdlatul Ulama. Jangan sampai kita tercerabut dari akar itu,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, para legislator PKB juga menerima pembekalan teknis seputar fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran yang akuntabel dan partisipatif.

Selain itu, diselenggarakan diskusi strategis tentang peran fraksi dalam menjawab tantangan ketimpangan sosial, krisis moral politik, dan dinamika pembangunan di daerah.

Menguatkan Suara Daerah di Panggung Nasional

Bagi Vinsensius, forum ini juga menjadi kesempatan untuk menyuarakan isu-isu spesifik dari daerah seperti Manggarai.

Ia menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat daerah sering kali terpinggirkan dalam narasi kebijakan nasional.

Karena itu, ia mengajak seluruh legislator PKB dari wilayah-wilayah pelosok untuk bersuara lebih lantang dan tak ragu menyampaikan realitas di akar rumput.

“Kita tidak boleh minder karena berasal dari daerah. Justru kita punya modal kuat: kita tahu persoalan nyata masyarakat. Kalau tidak kita yang bersuara, siapa lagi? Jangan sampai rakyat kecil hanya dijadikan angka statistik dalam perencanaan nasional,” tandasnya.

Menuju Legislator PKB yang Lebih Visioner dan Relevan

Vinsensius berharap, setelah konsolidasi nasional ini, seluruh anggota Fraksi PKB dapat membawa pulang semangat baru, pengetahuan baru, dan tekad baru untuk membumikan nilai-nilai partai dalam kerja nyata di lapangan.

Ia juga mengajak para legislator untuk tidak lupa melakukan evaluasi diri secara berkala agar tidak kehilangan arah.

“Legislator yang baik bukan yang paling vokal di media, tapi yang paling konsisten hadir di tengah rakyat. Kita harus jadi penggerak, bukan penonton. Jadi penjaga harapan rakyat, bukan justru pelupanya,” tutup Vinsensius.(*)

Kedai Momica
Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.