close menu

Masuk


Tutup x

Jasa Raharja Gandeng Guru SDK Kumba I, Tanamkan Budaya Tertib Lalu Lintas Sejak Dini

Penulis: | Editor: Redaksi

RUTENG, FAJARNTT.COM – PT Jasa Raharja Cabang Ende, melalui Penanggung Jawab Wilayah Manggarai Yosi Irianto Putra Pratama, melaksanakan Program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL) di SDK Kumba I, Kabupaten Manggarai, Senin (11/8/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk membangun kesadaran tertib berlalu lintas sejak usia dini, dengan melibatkan para guru sebagai motor penggerak perubahan perilaku di kalangan pelajar.

Acara tersebut dihadiri Kepala SDK Kumba I, Saverinus Jemaat, S.Pd, bersama 27 guru dan karyawan sekolah.

Dalam sambutannya, Yosi Irianto Putra Pratama menekankan bahwa fenomena anak-anak sekolah dasar yang sudah mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah bukan hanya sekadar pelanggaran aturan, tetapi juga ancaman serius bagi keselamatan mereka.

“Kita semua tahu, mengendarai sepeda motor membutuhkan keterampilan, kesabaran, dan pemahaman aturan lalu lintas. Anak-anak usia SD belum memiliki kematangan mental dan kemampuan teknis untuk itu. Satu kesalahan kecil di jalan bisa berdampak fatal. Inilah mengapa edukasi harus dimulai sedini mungkin, bahkan sebelum mereka terjun langsung sebagai pengguna jalan,” ujarnya.

Kedai Momica

Yosi menambahkan, guru memiliki posisi yang sangat strategis karena interaksi mereka dengan siswa berlangsung setiap hari. Menurutnya, pesan keselamatan lalu lintas tidak cukup hanya diberikan dalam bentuk kampanye singkat atau peringatan sesaat, melainkan harus menjadi bagian dari pembentukan karakter anak.

“Guru bisa menyisipkan pesan sederhana seperti penggunaan helm yang benar, cara menyeberang jalan, atau pentingnya mematuhi lampu lalu lintas ke dalam pelajaran sehari-hari. Pesan yang diulang terus-menerus akan tertanam kuat di pikiran anak-anak. Mereka akan tumbuh dengan kesadaran bahwa keselamatan di jalan adalah prioritas,” jelasnya.

Selain itu, Yosi juga menjelaskan peran Jasa Raharja sebagai BUMN yang bertugas memberikan perlindungan dasar kepada korban kecelakaan lalu lintas, termasuk santunan kepada korban dan keluarga.

Ia berharap guru tidak hanya menjadi penyampai pesan, tetapi juga teladan dalam berlalu lintas yang aman dan tertib.

Sementara itu, Kepala SDK Kumba I, Saverinus Jemaat, S.Pd, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran program ini di sekolahnya.

Ia mengakui bahwa persoalan keselamatan lalu lintas kerap luput dari perhatian dalam dunia pendidikan, padahal dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat.

“Banyak orang tua tidak menyadari risiko besar yang dihadapi anak-anak ketika membiarkan mereka mengendarai motor. Kami di sekolah melihat langsung kasus-kasus ini, dan kadang sulit untuk menegur tanpa dukungan pihak lain. Dengan adanya program dari Jasa Raharja, kami merasa lebih kuat karena ada landasan edukasi yang jelas dan dukungan resmi,” kata Saverinus.

Ia berjanji akan menginstruksikan seluruh guru untuk menyisipkan materi keselamatan lalu lintas di berbagai kesempatan, mulai dari jam pelajaran, apel pagi, hingga kegiatan ekstrakurikuler.

Menurutnya, pembiasaan dan teladan dari guru akan menjadi kunci agar anak-anak tumbuh dengan kebiasaan yang aman di jalan.

Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Jasa Raharja dan SDK Kumba I, yang mencakup tiga komitmen utama: menjadi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, Patuh Membayar Pajak Kendaraan Bermotor, dan Tertib Berlalu Lintas.

Penandatanganan ini menjadi simbol bahwa keselamatan lalu lintas bukan hanya urusan aparat atau instansi tertentu, tetapi tanggung jawab bersama yang perlu dimulai dari ruang kelas dan lingkungan keluarga.

Yosi menegaskan, melalui PPKL diharapkan akan lahir generasi yang tidak hanya paham aturan, tetapi juga memiliki empati dan kepedulian terhadap keselamatan diri dan orang lain di jalan raya.

“Kami percaya, membangun budaya tertib lalu lintas tidak bisa dilakukan secara instan. Harus ada pendidikan yang berkesinambungan, teladan yang konsisten, dan kemauan bersama untuk berubah. Jika guru dan sekolah berkomitmen, kita bisa memutus rantai pelanggaran lalu lintas sejak dari bangku sekolah,” tutupnya.(*)

Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.