close menu

Masuk


Tutup x

PT PLN UIP Nusra Sabet Penghargaan Desa Berdaya dari Kementerian Desa PDTT

PT PLN
General Manager PLN UIP Nusra, Rizki Aftarianto Menerima Penghargaan CSR & Pengembangan Desa Berkelanjutan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah dan Transmigrasi (PDTT) di Jakarta. (Foto: Dok. Pribadi)

Penulis: | Editor: Vincent Ngara

MATARAM, FAJARNTT.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) sabet penghargaan dari Kementerian Desa PDTT dalam memberdayakan masyarakat sekitar kawasan panas bumi.

Program “Membangun Desa Panas Bumi dengan Hortikultura” yang dijalankan bersama kelompok tani di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, berhasil meraih Penghargaan CSR & Pengembangan Desa Berkelanjutan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) serta Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF).

Penghargaan yang diberikan pada Selasa, 30 September 2025, menegaskan bahwa transisi energi tidak hanya soal listrik bersih, tetapi juga membawa perubahan nyata bagi masyarakat. Di Poco Leok, lokasi rencana pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6, masyarakat kini punya lahan hortikultura produktif, akses air bersih, hingga kelompok tani yang mandiri.

Program TJSL

Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN UIP Nusra membangun jaringan pipa sepanjang 3 kilometer dan 4 unit MCK baru. Tak hanya itu, 50 warga mendapat pelatihan, terbentuk 10 kelompok tani, dan bersama-sama mereka mengelola lahan seluas 1,6 hektare untuk budidaya hortikultura.

Langkah ini sekaligus menjawab persoalan gizi dan kemiskinan yang masih menjadi tantangan di tiga desa sekitar PLTP Ulumbu dengan angka stunting, yakni Desa Wewo 22,9%, Desa Lungar 18,4%, dan Desa Mocok 20,2%. Sementara, lebih dari 23 ribu jiwa atau 6,64% penduduk Manggarai juga masih hidup dalam kemiskinan tinggi.

Dampak positif program ini telah dirasakan langsung masyarakat. Pendapatan keluarga meningkat rata-rata Rp 550.000 per bulan, 72 keluarga mandiri pangan dari kebun sendiri, 28 keluarga menikmati air bersih, 54 keluarga memperoleh tambahan penghasilan, dan 83 warga membuka usaha tani baru. Evaluasi program mencatat kepuasan masyarakat mencapai 92,8 poin, dengan manfaat sosial dan ekonomi yang lebih dari empat kali lipat dibandingkan investasi program.

Keberhasilan di Manggarai kini diperluas ke wilayah lain. Program Desa Berdaya hortikultura sudah direplikasi di Desa Nubahaeraka, Kabupaten Lembata (ring 1 PLTP Atadei) dan mulai berjalan di PLTP Mataloko, Kabupaten Ngada.

Transisi Energi Harus Memberi Dampak Bagi Masyarakat

General Manager PLN UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menyebut penghargaan ini sebagai motivasi sekaligus pengingat bahwa transisi energi harus memberi dampak bagi masyarakat.

“Bagi PLN, transisi energi tidak hanya soal mengalirkan listrik bersih. Energi juga harus menghadirkan manfaat nyata bagi warga di sekitar proyek. Program ini lahir dari kebutuhan riil masyarakat, dikembangkan bersama, dan hasilnya bisa dirasakan langsung. Kami akan terus memperluas replikasi program ini di wilayah kerja PLN,” ujar Rizki.

Kini, kelompok tani binaan telah menghasilkan panen yang bernilai jutaan rupiah, bahkan beberapa sudah memiliki pelanggan tetap. Dengan begitu, desa-desa di sekitar kawasan panas bumi bukan hanya menjadi bagian dari transisi energi, tetapi juga tumbuh menjadi desa mandiri yang kuat dalam pangan dan ekonomi.

Program ini sekaligus mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mulai dari pengentasan kemiskinan, pemenuhan gizi, penyediaan air bersih, hingga penguatan kemitraan dan kelembagaan desa.(*)

Kedai Momica
Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.