close menu

Masuk


Tutup x

Kisah Piluh Kristo Cacat Sejak Lahir Asal Lamba Leda Utara

Kisah Piluh Kristo Penderitaan Sindrom Nefrotik Sejak Lahir Asal Lamba Leda Utara
Kristo Kalabua penderita penyakit Sindrom Nefrotik masih terbaring lemas yang didampingi oleh Ibunya.

Penulis: | Editor: Tim

BORONG,FAJARNTT.COM- Kisah piluh yang dialami oleh Kristoforus Kalabua (15) penderitaan ataupun cacat sejak lahir asal Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda Utara , Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Buah hati dari Nahor Ale Kalabua (55) dan Kristina Yasin (54) yang saat ini berusia 15 tahun itu menderita penyakit Sindrom Nefrotik sejak lahir.

Kristina Yasin (54) ibunda dari Kristo mengaku sang buah hatinya itu sebelumnya bisa berjalan di sekeliling rumah itu pun harus ada orang yang menjaganya.

“Dulunya ia bisa berjalan tapi hanya di sekeliling Rumah itupun harus ada yang menjaganya. Kadang juga kalau ada tamu yang datang ke rumah biasanya ia selalu menyambut dengan suara yang keras,” ungkap Kristina saat ditemui awak media, Selasa 7 Oktober 2025.

Kristina mengaku, sejak anaknya mengalami sakit yang aneh itu belum ada sentuhan dari pemerintah. Walaupun di lubuk hati yang paling dalam ia menginginkan anaknya bisa sembuh.

Keinginan itupun selalu terhalang dengan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan. Kristina mengaku untuk ia dan suaminya selalu kesulitan untuk mendapatkan uang untuk membeli obat dan susu untuk anaknya.

Kata dia, pemerintah desa Satar Punda pernah mengunjungi anaknya itu sekitar tahun 2020. Saat itu mereka hanya bisa foto namun hingga saat ini belum ada kejelasan.

Dengan keterlambatan pengobatan, saat ini anaknya itu mengalami pembengkakan tidak normal pada beberapa bagian tubuh yang mengakibatkan anaknya hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur.

Kondisi itupun membuat Kristina tak mampu untuk mengobati anaknya. Apalagi pekerjaan dari suaminya hanya berharap dari menjala ikan dan dari hasil bumi seperti mente itu pun tidak seberapa.

Untuk mencukupi kebutuhan keluarga Kristina kerap kali membantu suaminya menjual ikan keliling kampung dengan jalan kaki.

“Adapun penghasilan kami setiap hari untuk bisa membantu beli obat, susu dan beras dengan menjual ikan keliling kampung,” ucapannya.

Kondisi tersebut membuat Kristo kini dirawat seadanya di rumah, tanpa fasilitas medis memadai dan tanpa perhatian serius dari pihak pemerintah.

Kristina tetap optimis agar anaknya bisa sembuh dari sakit itu, ia pun berharap bantuan dari berbagai pihak dan juga pemerintah agar anaknya bisa dirawat di Rumah Sakit.

“Saya tetap berusaha agar anak saya ini bisa sembuh. Saya juga bantuan dari orang yang baik yang peduli dengan kondisi keluarga kami ini dan kepada pemerintah saya mohon untuk bisa perhatikan anak saya ini, agar dia bisa sembuh seperti anak-anak yang lainnya,” ungkapnya.**

Kedai Momica
Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.