Penulis: Vincent Ngara | Editor:
RUTENG, FAJAR NTT – Prodi SEP (Sosial Ekonomi Pertanian) FPP (Fakultas Pertanian dan Peternakan) Unika Santu Paulus Ruteng menggelar sekolah tani, dan mengemasnya dalam seminar hari tani nasional (HTN) dengan tema “penguatan kapasitas petani kopi milenial guna mencapai kemandirian membangun pertanian modern”, pada Jumat (7/10/2022).
Berlangsungnya seminar di Aula GUT Lantai 05. Hadir 10 orang petani kopi dari desa Ranaka, 60 orang mahasiswa SEP serta 15 orang dosen.
Baca Juga: Umat Paroki Ponggeok Sambut Imam Baru dengan Ritus Adat
Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia Maria Salestina Ngoni, S.Agr.,M.Agr menyampaikan bahwa terlaksananya kegiatan ini sebagai wujud memperingati hari tani nasional yang jatuh pada tanggal 24 September 2022.
Meskipun hari tani nasional sudah lewat, kata dia, pelaksanaan kegiatan masih tetap berjalan.
“Mengingat Prodi SEP masih banyak kegiatan, sehingga hari ini baru terlaksana. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ketrampilan manajerial kepada petani dan mahasiswa sebagai salah satu wujud pengabdian kepada masyarakat, khususnya petani kopi yang ada di Manggarai,” ungkapnya.
Ia mengatakan ada tiga narasumber dalam seminar, yaitu Franki Setiawan Amtiran, S.Pt selaku Ketua BPP Kecamatan Wae Ri’i dengan materi kelembagaan kelompok tani. Selain itu, Sekretaris Prodi SEP Polikarpus Payong, S.P.,M.P tentang panen dan penanganan panen setelah panen kopi serta Ronaldus Don Piran, S.P.,M.P selaku Ketua Prodi SEP tentang strategi pemasaran.
Baca Juga: “Best Practice” Meneropong Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Sementara itu, Dekan FPP Dr. Wahyuni Purnami, S.P., M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa mati hidupnya suatu bangsa itu tergantung pada pangan.
“Kalau kita mengutip sedikit apa yang Presiden Ir. Soekarno katakan mati hidupnya suatu bangsa itu tergantung pada pangan. Pernyataan ini tentunya masih berlaku, meskipun perkembangan teknologi digital saat ini sangat pesat,” ujarnya.
Harapannya, dengan adanya kegiatan ini bisa mendorong calon-calon mahasiswa sosial ekonomi pertanian menjadi petani-petani milenial yang berorientasi pada pertanian berkelanjutan.
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.