close menu

Masuk


Tutup x

Pentingnya Peran Bidan Untuk Memeriksa Kesehatan Ibu Hamil Secara Berkala

Mulyati Sofronia, Mahasiswa Universitas St.Paulus Ruteng, perodi Fakultas Kebidanan,.Foto(Dok.Pribadi).

Penulis: | Editor: Tim

Dibuat oleh:Mulyati Sofronia, Program Prodi Kebidanan, Mahasiswa Universitas St.Paulus Ruteng.

RUTENG,FAJARNTT.COM- Pernahkah Anda membayangkan betapa berharganya setiap detik dalam perjalanan kehamilan? Sembilan bulan penantian yang penuh kebahagiaan, namun di balik senyuman ibu hamil, tersimpan risiko yang kerap tak terlihat.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih berada di angka 189 per 100.000 kelahiran hidup. Yang lebih memprihatinkan lagi, sebagian besar kematian tersebut sebenarnya bisa dicegah melalui satu langkah sederhana, yaitu pemeriksaan kehamilan berkala.

Sebagai mahasiswa kebidanan semester satu yang tengah mempelajari berbagai literatur tentang kesehatan ibu dan anak, saya menemukan fakta yang cukup mengejutkan. Banyak sekali ibu hamil yang menganggap pemeriksaan kehamilan atau ANC (Antenatal Care) hanya sebagai formalitas belaka.

Padahal, pemeriksaan berkala ini justru kunci utama dalam mendeteksi komplikasi sejak dini dan menyelamatkan nyawa ibu serta bayi. Deteksi dini sama dengan pencegahan, prinsip sederhana yang sudah terbukti ampuh dalam dunia kesehatan.

*Mengapa Pemeriksaan Berkala Sangat Krusial?

Dari berbagai jurnal kesehatan yang saya baca, ada persepsi keliru yang masih banyak dianut oleh ibu hamil.

“Saya merasa sehat, jadi tidak perlu periksa,” atau “Baru periksa kalau ada keluhan saja,” adalah kalimat yang sering kali saya temukan dalam literatur lapangan. Inilah yang jadi akar permasalahannya. Ternyata banyak komplikasi kehamilan yang tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, tapi bisa berkembang jadi kondisi fatal kalau tidak terdeteksi.

Ambil contoh preeklamsia, yaitu kondisi tekanan darah tinggi yang mengancam nyawa ibu dan janin. Pada tahap awal, preeklamsia tidak menimbulkan keluhan yang berarti. Ibu mungkin merasa baik-baik saja, tapi tekanan darahnya pelan-pelan meningkat tanpa disadari. Kalau tidak terdeteksi melalui pemeriksaan rutin, preeklamsia bisa berkembang jadi eklamsia yang ditandai dengan kejang-kejang dan dapat menyebabkan kematian.

Begitu juga dengan diabetes gestasional, kondisi gula darah tinggi yang terjadi selama kehamilan. Tanpa pemeriksaan laboratorium rutin, kondisi ini tidak akan ketahuan. Padahal, diabetes gestasional bisa bikin bayi tumbuh terlalu besar sehingga persalinan jadi sulit dan berisiko.

Anemia atau kekurangan darah juga sering tidak disadari oleh ibu hamil. Mereka mungkin hanya merasa sedikit lemas, tidak tahu kalau kadar hemoglobin mereka sudah sangat rendah. Ini berbahaya banget saat persalinan karena bisa menyebabkan perdarahan hebat.

Kelainan pertumbuhan janin, posisi janin yang tidak normal seperti sungsang atau melintang, sampai infeksi tersembunyi seperti infeksi saluran kemih, semua ini bisa terdeteksi lewat pemeriksaan rutin.

*Manfaat Deteksi Dini Sangat Jelas*

identifikasi risiko sejak awal memungkinkan intervensi yang tepat waktu, mencegah komplikasi fatal, dan pada akhirnya menyelamatkan nyawa ibu dan bayi. Selain itu, persiapan persalinan juga akan lebih matang kalau kondisi ibu dan janin terpantau dengan baik.

*Standar dan Isi Pemeriksaan Kehamilan yang Perlu Diketahui*

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan minimal 8 kali kunjungan pemeriksaan kehamilan selama masa kehamilan. Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI menetapkan standar minimal 4 kali kunjungan yang dikenal dengan istilah K4. Tapi untuk kehamilan dengan risiko tinggi, pemeriksaan lebih sering sangat dianjurkan.

Jadwal kunjungan ANC yang ideal adalah 1 kali pada trimester pertama (0 sampai 12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (13 sampai 28 minggu), dan 2 kali pada trimester ketiga (29 sampai 40 minggu). Namun WHO merekomendasikan frekuensi yang lebih tinggi supaya pemantauan lebih intensif.

*Apa Saja yang Di Periksa Dalam Setiap Kunjungan ANC?*

Pemeriksaan standar meliputi pengukuran tekanan darah untuk mendeteksi hipertensi atau preeklamsia, penimbangan berat badan untuk memantau pertambahan berat yang sehat, serta pengukuran tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia kehamilan dan pertumbuhan janin. Pemeriksaan denyut jantung janin dilakukan untuk memastikan janin dalam kondisi baik.

*Pemeriksaan Laboratorium Juga Sangat Penting*

Kadar hemoglobin (Hb) diperiksa untuk mendeteksi anemia, protein dalam urin untuk melihat fungsi ginjal dan tanda preeklamsia, serta kadar gula darah untuk mendeteksi diabetes gestasional. Pada kunjungan pertama, dilakukan pemeriksaan golongan darah dan tes penyakit menular seperti HIV, hepatitis B, dan sifilis. Pemeriksaan USG membantu memantau perkembangan janin dan mendeteksi kelainan struktural.

Selain pemeriksaan, ibu hamil juga akan mendapatkan tablet tambah darah untuk mencegah anemia, imunisasi tetanus toxoid (TT) untuk melindungi bayi dari tetanus neonatorum, serta edukasi dan konseling kesehatan tentang nutrisi, tanda bahaya kehamilan, dan persiapan persalinan. Untuk ibu dengan risiko tinggi, misalnya ibu dengan riwayat komplikasi sebelumnya, usia di bawah 20 atau di atas 35 tahun, kehamilan kembar, atau riwayat penyakit kronis, pemeriksaan tambahan dan lebih sering diperlukan.

*Hambatan dan Tantangan di Lapangan, Khususnya di Manggarai*

Meskipun pentingnya pemeriksaan kehamilan sudah sangat jelas, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa cakupan ANC, terutama K4, masih belum optimal.

*Dari Data yang Saya Baca Tentang Kondisi Di Manggarai, NTT*

berbagai hambatan masih menghalangi ibu hamil untuk rutin memeriksakan kandungan.Hambatan pertama yaitu,akses geografis. Manggarai merupakan daerah pegunungan dengan banyak desa terpencil yang jaraknya sangat jauh dari fasilitas kesehatan. Jalan yang rusak, apalagi saat musim hujan, bikin perjalanan jadi sulit dan berbahaya.

Beberapa desa bahkan harus ditempuh dengan berjalan kaki selama berjam-jam atau pakai motor trail melewati medan berat. Keterbatasan transportasi umum dan jam pelayanan yang tidak fleksibel juga jadi kendala tersendiri.

Hambatan ekonomi juga tidak bisa diabaikan. Meskipun pemeriksaan kehamilan sudah ditanggung oleh BPJS dan gratis, biaya transportasi tetap jadi beban buat keluarga dengan ekonomi terbatas. Ongkos ojek atau sewa motor yang bisa sampai puluhan ribu rupiah itu jumlah yang cukup besar buat petani di Manggarai.

Belum lagi kehilangan waktu kerja di ladang yang berarti kehilangan penghasilan hari itu. Banyak yang masih beranggapan bahwa pemeriksaan kehamilan itu mahal, meskipun sebenarnya gratis dengan JKN.

Hambatan budaya dan sosial masih sangat kental di Manggarai. Kepercayaan tradisional yang menempatkan dukun beranak lebih tinggi daripada tenaga kesehatan masih kuat. Ada mitos dan stigma seputar kehamilan, misalnya kepercayaan bahwa terlalu sering memeriksakan kehamilan justru bisa membahayakan janin.

Beberapa keluarga bahkan melarang ibu hamil keluar rumah terlalu sering karena larangan adat. Kurangnya dukungan dari keluarga, terutama suami dan mertua, juga jadi faktor penghambat.

Hambatan pengetahuan turut memperparah situasi. Minimnya informasi yang benar tentang pentingnya ANC, ditambah tingkat pendidikan yang masih rendah, bikin banyak ibu hamil tidak paham kenapa mereka harus rutin periksa. Banyak yang tidak tahu jadwal dan tempat pemeriksaan yang tepat. Informasi keliru dari media sosial juga kerap menyesatkan.

*Dampak Dari Berbagai Hambatan Ini Sangat Nyata*

Cakupan ANC, terutama K4, di Manggarai masih jauh di bawah target nasional. Banyak ibu yang datang terlambat atau bahkan baru datang pas mau melahirkan.

Akibatnya, risiko komplikasi meningkat dan angka kematian ibu masih tinggi. Data dari Dinas Kesehatan NTT menunjukkan bahwa sebagian besar kasus kematian ibu terjadi pada mereka yang tidak rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.

*Peran Vital Keluarga dan Masyarakat*

Pemeriksaan kehamilan berkala bukan hanya tanggung jawab ibu hamil sendiri. Keluarga dan masyarakat punya peran yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan program ANC.

Peran suami sangat krusial dalam perjalanan kehamilan istri. Suami perlu mengingatkan jadwal pemeriksaan, menemani istri ke fasilitas kesehatan, dan memberikan dukungan emosional yang kuat. Keterlibatan suami dalam konseling kesehatan membantu mereka memahami kondisi istri dan tanda-tanda bahaya kehamilan. Sebagai kepala keluarga, suami juga jadi pengambil keputusan yang tepat kalau terjadi kondisi darurat.

*Keluarga Besar, Termasuk Orang Tua Dan Mertua, Juga Punya Peran Penting*

Dukungan moral dan material dari mereka sangat berarti. Bantuan transportasi, menjaga anak-anak saat ibu pergi memeriksakan kehamilan, serta ikut belajar tentang kehamilan sehat akan sangat membantu. Yang tidak kalah penting adalah menghilangkan mitos-mitos yang salah dan tidak berdasar medis.

Di tingkat masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama bisa berperan sebagai edukator yang efektif. Kader kesehatan bisa jadi motivator buat ibu hamil di lingkungannya. Gotong royong dalam hal transportasi, menghilangkan stigma negatif, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan ibu hamil akan sangat membantu meningkatkan cakupan ANC.

Pentingnya sistem pendukung ini sudah terbukti meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam melakukan ANC, mengurangi stres selama kehamilan, dan membantu deteksi dini tanda bahaya oleh keluarga. Kehamilan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya urusan perempuan saja.

*Solusi dan Inovasi untuk Masa Depan*

Untuk mengatasi berbagai hambatan yang ada, diperlukan inovasi dan solusi kreatif dari berbagai pihak. Pemanfaatan teknologi digital bisa jadi terobosan yang efektif.

Aplikasi kesehatan ibu hamil dengan fitur reminder otomatis untuk jadwal ANC, telemedicine buat konsultasi online dengan bidan, buku KIA digital, serta edukasi lewat media sosial yang kredibel dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kepatuhan ibu hamil. Grup WhatsApp kelas ibu hamil juga bisa jadi wadah berbagi informasi dan pengalaman.

Inovasi dalam layanan kesehatan juga sangat diperlukan. Kelas ibu hamil di komunitas dengan suasana yang nyaman dan tidak menggurui, posyandu dengan jadwal yang lebih fleksibel menyesuaikan waktu ibu, klinik mobile atau keliling yang datang ke desa-desa terpencil, home visit oleh bidan buat ibu yang kesulitan datang, one-stop service supaya semua pemeriksaan bisa dilakukan di satu tempat, serta pelayanan yang ramah dan nyaman akan meningkatkan minat ibu hamil untuk rutin periksa.

Dari sisi kebijakan, pemerintah daerah perlu lebih serius dalam memperbaiki akses di daerah terpencil seperti Manggarai. Perbaikan jalan, penambahan fasilitas kesehatan, kampanye edukasi masif, subsidi transportasi untuk ibu hamil, dan pemberian insentif buat bidan yang bertugas di daerah terpencil adalah langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan.

Kolaborasi multi pihak juga sangat penting. Kerja sama antara bidan, dokter, dan rumah sakit dalam sistem rujukan yang baik, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas, kerja lintas sektor antara bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial, serta pemberdayaan masyarakat akan menciptakan sistem kesehatan yang lebih kuat dan efektif.

Tapi perlu dicatat bahwa teknologi dan inovasi hanya melengkapi, bukan menggantikan pemeriksaan langsung. Pemeriksaan tatap muka dengan tenaga kesehatan tetap jadi prioritas. Yang diperlukan adalah keseimbangan antara inovasi modern dan penghargaan terhadap nilai-nilai tradisi yang positif.

*Investasi Terbaik untuk Dua Generasi*

Pemeriksaan kehamilan berkala sebenarnya adalah investasi kesehatan yang sangat menguntungkan. Biaya pencegahan jauh lebih murah dibandingkan biaya pengobatan komplikasi yang mungkin terjadi. Ini adalah investasi untuk dua generasi sekaligus, ibu dan bayi. Nilai nyawa tidak bisa diukur dengan uang, dan mencegah kecacatan serta kematian adalah tujuan yang sangat mulia.

*Program BPJS Sudah Menyediakan Fasilitas yang Sangat Baik*

Seluruh biaya pemeriksaan kehamilan ditanggung penuh oleh BPJS tanpa biaya tambahan. Tidak ada lagi alasan finansial untuk tidak memeriksakan kehamilan. Manfaatkanlah hak Anda sebagai peserta BPJS dengan mengakses layanan ANC di puskesmas, klinik, atau rumah sakit yang bekerja sama.

Buat para ibu hamil, saya ingin menyampaikan pesan dari hati. Kehamilan adalah anugerah yang sangat berharga. Janin yang sedang tumbuh dalam rahim Anda adalah masa depan keluarga, bahkan masa depan bangsa.

Pemeriksaan kehamilan adalah bentuk kasih sayang pertama yang bisa Anda berikan kepada calon buah hati. Ini adalah tanggung jawab sebagai ibu untuk memastikan kehamilannya berjalan sehat dan aman. Jangan pertaruhkan keselamatan Anda dan bayi hanya karena merasa sehat atau karena terhambat oleh berbagai alasan yang sebenarnya bisa diatasi.

Jadilah ibu yang cerdas. Aktif mencari informasi yang benar dari sumber yang terpercaya, rutin memeriksakan kehamilan sesuai jadwal, bermitra dengan bidan atau tenaga kesehatan sebagai sahabat dalam perjalanan kehamilan, tidak malu untuk bertanya tentang apa pun yang tidak dipahami, dan manfaatkan semua fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah.

*Langkah Kecil untuk Dampak Besar*

Pemeriksaan kehamilan berkala adalah langkah kecil yang memberikan dampak luar biasa besar. Deteksi dini lewat ANC sudah terbukti menyelamatkan jutaan nyawa ibu dan bayi di seluruh dunia. Kolaborasi dari semua pihak, pemerintah, tenaga kesehatan, keluarga, masyarakat, dan tentu saja ibu hamil sendiri, sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

*ANC Bukan Hanya Sekadar Hak, Tapi Juga Kebutuhan Vital Setiap Ibu Hamil*

Hal ini adalah fondasi dari kehamilan yang sehat dan persalinan yang aman.Buat seluruh ibu hamil di Manggarai dan di seluruh Indonesia, saya mengajak mulailah rutin memeriksakan kehamilan dari sekarang.

Jangan tunggu sampai ada keluhan. Ajak suami dan keluarga untuk terlibat aktif dalam perjalanan kehamilan Anda. Jadilah ibu yang bertanggung jawab dengan memprioritaskan kesehatan diri dan bayi.

*Ingatlah Selalu Ibu yang Sehat Akan Melahirkan Bayi yang Sehat*

Bayi yang sehat adalah generasi masa depan yang kuat. Generasi yang kuat akan membangun bangsa yang lebih baik. Semuanya dimulai dari keputusan sederhana Anda hari ini untuk rutin memeriksakan kehamilan.

Mari bersama-sama kita wujudkan Indonesia dengan angka kematian ibu dan bayi yang rendah. Mari kita ciptakan generasi emas yang sehat dan cerdas. Semuanya dimulai dari pemeriksaan kehamilan berkala, langkah kecil dengan dampak besar untuk masa depan yang lebih cerah.

Selamat menjalani kehamilan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Kami, para bidan dan tenaga kesehatan, siap mendampingi setiap langkah perjalanan Anda menuju persalinan yang aman dan bahagia.(***)

Kedai Momica
Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.