close menu

Masuk


Tutup x

Belasan Rumah Ludes Dilahap Jago Merah di Batu Cermin, Warga Dievakuasi

Belasan rumah di Batu Cermin, Manggarai Barat hangus terbakar. (Foto: Nurjana)
Belasan rumah di Batu Cermin, Manggarai Barat hangus terbakar. (Foto: Nurjana)

Penulis: | Editor: Redaksi

LABUAN BAJO,FAJARNTT.COM – Belasan rumah di kawasan Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, ludes dilahap jago merah pada Jumat siang, memaksa warga dievakuasi setelah api cepat membesar dan merambat ke permukiman padat tersebut. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 13.35 Wita itu membuat 12 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal dan hanya mampu menyelamatkan sedikit barang sebelum bangunan mereka rata dengan tanah.

Musibah itu pertama kali diketahui oleh Jaminah, seorang pedagang yang saat itu hendak mengambil barang dagangannya yang dititipkan di dekat rumah milik Ramlah.

Ia menggambarkan bagaimana kobaran api awalnya terlihat seperti asap tipis, namun hanya dalam hitungan detik berubah menjadi lidah api yang menjulur keluar dari celah dinding rumah yang kebetulan sedang dalam keadaan kosong.

“Saya lihat asap kecil, pikirnya cuma sampah. Tapi tiba-tiba api besar sekali keluar dari dalam. Saya langsung teriak panggil warga karena takut api makin besar. Tidak sampai lima menit, rumah itu sudah terbakar semua,” ungkapnya.

Teriakan itu membuat warga berhamburan keluar rumah. Mereka bergotong-royong berusaha mengendalikan api dengan peralatan seadanya. Sebagian berusaha memadamkan api menggunakan ember dan air sumur, sementara yang lain sibuk mengevakuasi lansia, anak-anak, serta dokumen penting yang sempat diselamatkan. Namun angin siang yang cukup kencang serta bahan bangunan rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu, seng tipis, dan material mudah terbakar membuat upaya awal ini tidak mampu menahan laju api.

Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang, S.I.K., yang tiba beberapa menit setelah laporan diterima, langsung memimpin operasi pemadaman.

Kapolres Manggarai Barat memimpin langsung proses pemadaman api.
Kapolres Manggarai Barat memimpin langsung proses pemadaman api.

Ia terlihat mengoordinasikan anggota Polres, tim Damkar, Satpol PP, personel Lanal Labuan Bajo, hingga Satbrimob yang mengerahkan kendaraan water cannon.

“Begitu kami mendapat laporan, kami langsung bergerak cepat karena ini kawasan padat penduduk dan risiko meluas sangat tinggi,” kata AKBP Christian Kadang di lokasi.

“Koordinasi semua unsur berjalan baik. Kita kerahkan semua sumber daya yang ada untuk mengendalikan api karena kalau terlambat beberapa menit saja, dampaknya bisa lebih besar,” tambahnya.

Menurutnya, medan pemadaman sangat menantang karena jarak antarrumah yang saling berdempetan membuat api mudah lompat dari satu bangunan ke bangunan lain.

“Aksesnya sempit. Mobil pemadam harus masuk perlahan, bahkan beberapa titik harus ditarik selang jauh ke dalam gang. Ini yang membuat proses pemadaman perlu penanganan ekstra,” jelasnya.

AKBP Christian juga menekankan bahwa kerja sama warga menjadi faktor yang mempercepat pengendalian api.

“Banyak warga membantu membentangkan selang, mengarahkan air, hingga ikut menyingkirkan barang-barang yang menghalangi tim pemadam,” ujarnya.

“Kami mengapresiasi peran warga. Tanpa gotong royong, pemadaman bisa berlangsung lebih lama dan api mungkin merambat lebih jauh,” tambah Kapolres.

Dalam insiden ini tidak ada korban jiwa. Namun kerugian material cukup besar, ditaksir mencapai sekitar Rp 800 juta. Banyak warga kehilangan dokumen berharga seperti ijazah, sertifikat tanah, kartu identitas, serta peralatan rumah tangga yang tak sempat dievakuasi. Beberapa warga bahkan tidak sempat menyelamatkan pakaian yang mereka gunakan sehari-hari.

Kondisi rumah yang hangus terbakar
Kondisi rumah yang hangus terbakar

Setelah api padam sepenuhnya, aparat kepolisian langsung melakukan pendataan korban dan kerusakan bangunan. Polisi juga melakukan pengamanan lokasi untuk menghindari potensi penjarahan, mengingat banyak rumah tidak lagi memiliki pintu atau dinding yang utuh. Polres Manggarai Barat berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk menyiapkan bantuan darurat, seperti tempat tinggal sementara, makanan, pakaian, obat-obatan, hingga dukungan psikososial bagi warga yang terdampak.

Kapolres Christian Kadang menegaskan bahwa penyelidikan penyebab kebakaran masih berlangsung. Tim Inafis sedang mengumpulkan keterangan saksi, memeriksa sisa bangunan, dan menelusuri sumber api yang diduga berasal dari salah satu rumah yang sedang tidak dihuni.

“Kami akan lakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan penyebab kebakaran. Kami juga mengimbau warga agar lebih waspada terhadap instalasi listrik, penggunaan kompor, maupun aktivitas lain yang berpotensi memicu kebakaran, terutama di kawasan padat seperti ini,” ujarnya.

Sementara itu, warga yang kehilangan rumah kini masih mengandalkan bantuan keluarga, tetangga, dan pos darurat yang dibuka di area sekitar lokasi. Banyak dari mereka berharap pemerintah segera turun tangan memberikan bantuan perbaikan hunian, agar mereka dapat kembali memiliki tempat tinggal setelah kehilangan segalanya dalam hitungan jam.(*)

Kedai Momica
Konten

Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Berpengalaman di bidang komunikasi, pemasaran, dan public relations. Kini aktif sebagai jurnalis.

Komentar

You must be logged in to post a comment.