Penulis: Tim | Editor: Vincent Ngara
BORONG, FAJARNTT.COM – Pemda Matim berencana akan membangun tower Base Transceiver Station (BTS) mini di 60 lokasi di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai Timur.
BTS mini tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi melalui Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi. Diprioritaskan untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Saat dikonfirmasi media ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Manggarai Timur, Bonifasius Sai menyampaikan Kabupaten Matim merupakan salah satu daerah tertinggal yang sangat membutuhkan BTS mini. Lokasi terisolir tersebar di beberapa kecamatan di Matim.
“Matim merupakan salah satu daerah yang tergolong 3T, dan layak mendapat bantuan tersebut,” jelas Bonifasius Sai kepada wartawan Fajar NTT via aplikasi pesan WhatsApp, pada Selasa, 3 November 2020.
Ia mengatakan, survei yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui Pemerintah Kecamatan, ada 60 lokasi yang dinyatakan terisolir yang perlu mendapatkan BTS mini.
“Tentunya bantuan BTS mini dari Kemenkominfo memberikan sumbangsih begitu besar bagi masyarakat Manggarai Timur. Konektivitas telekomunikasi berjalan lancar dan cepat sehingga masyarakat mudah mendapat pelayanan dari pemerintah. Belum ada rincian berapa alokasi BTS Mini di setiap kecamatan. Namun yang pasti, semua lokasi yang telah diusulkan oleh pemerintah kecamatan,” terangnya.
Lebih lanjut, Bonifasius mengungkapkan bahwa usulan 60 BTS mini akan terealisasi tahun 2021.
“Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur berharap semua 60 BTS mini yang diusulkan ke Kemenkominfo terakomodir,” tutupnya.
Usulan Berdasarkan Kebutuhan
Sebelumnya diberitakan oleh media ini Camat Lamba Leda Usulkan 12 Tower BTS Mini ke Diskominfo Matim.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mengusulkan 12 Tower Base Transceiver Station (BTS) ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Matim.
Usulan tersebut berdasarkan kebutuhan dan hasil survei pemerintah Kecamatan Lamba Leda, terkait desa-desa yang tergolong blank spot.
Adapun nama-nama desa yang diusulkan untuk mendapatkan tower BTS mini di Kecamatan Lamba Leda yakni : Desa Liang Deruk, Desa Golo Paleng, Desa Satar Punda, Desa Haju Wangi, Desa Goreng Meni, Desa Compang Mekar, Desa Golo Rentung, Desa Golo Lembur, Desa Meni Utara, Desa Compang Necak, Desa Golo Nimbrung, dan Desa Lencur.
Camat Lamba Leda, Albertus Rangkak menjelaskan bahwa tower BTS tersebut sangat penting bagi masyarakat di Kecamatan Lamba Leda, khususnya desa yang belum tersentuh jaringan telekomunikasi.
“Beberapa desa di Kecamatan Lamba Leda mengalami kesulitan jaringan telekomunikasi. Hal ini mempengaruhi dalam mengakses informasi. Di era digital sekarang ini, masyarakat seharusnya cepat mendapatkan informasi apa pun. Karena itu, pemerintah Kecamatan Lamba Leda mengharapkan agar Diskominfo Manggarai Timur menanggapi dan merealisasikan usulan ini,” tutur Albertus saat diwawancarai Fajar NTT diruang kerjanya di Benteng Jawa, Senin (2/11/2020),
Lebih lanjut, Albertus menjelaskan desa yang sudah diusulkan tersebut, diharapkan untuk menyiapkan dokumen pendukung atau surat penyerahan tanah dari pemerintah desa ke pemerintah kabupaten Manggarai Timur 20 x 20 m2.
“Saya sudah sampaikan ke kepala desa calon penerima BTS mini, untuk menyiapkan lahan agar kedepannya tidak terjadi konflik saat BTS di bangun,” ungkapnya. (*)
Penulis : Iren Saat
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.