close menu

Masuk


Tutup x

Bijak dalam Menggunakan Media Sosial

Bijak
Penulis, Riko Raden (Foto: Dok. Pribadi)

Penulis: | Editor: Tim

Aku Komentar, Maka Aku Ada

Kenyataan lain menunjukkan bahwa masyarakat kita lebih senang berkomentar di media sosial. Komentar apa saja. Entah itu dalam pergaulan sehari-hari, mendapat informasi atau pengetahuan sedikit, suka dan tidak suka pada sebuah kejadian. Budaya komentar memang lebih populer di masyarakat kita saat ini. Mengapa itu terjadi?, masyarakat kita bisa jadi sedang kehilangan jati dirinya. Seorang komentator merasa perlu banyak komentar agar dianggap eksis. Bahkan ada ungkapan populer, “Aku komentar, maka aku ada”. Ungkapan ini telah mendorong manusia untuk eksis di masyarakat, salah satunya dengan banyak berkomentar. Budaya komentar pada masyarakat kita telah menunjukkan betapa dangkalnya pengetahuan kita. Kita lebih suka mengomentari hal-hal yang bersifat remeh-temeh seperti kasus AR dan VN di atas. Coba kita perhatikan segala sesuatu yang menyangkut remeh-temeh, akan riuh dengan komentar. Lebih parah lagi, jika budaya komentar dipakai untuk alat politik. Yang kemudia muncul adalah rasa benci yang meluap-luap dan fanatisme membabi buta. Segala komentar selalu ditunjukkan untuk menyerang dan menyebar kebencian.

Media sosial sangat penting dalam kehidupan manusia. Selain ia membagikan dan mendapat informasi, media sosial juga bisa mengembangkan bakat dan talenta dengan menggunakan sarana yang ada. Pada sisi lain, kita juga harus memperhatikan sikap dan etika dalam menggunakan media sosial. Tidak hanya dalam kehidupan nyata saja, sikap dan etika juga perlu ditunjukkan saat menggunakan media sosial. Media sosial juga merupakan tempat bertemunya banyak orang, mulai dari anak kecil hingga orang tua, warga Indonesia hingga warga luar negeri, dan orang-orang dari latar belakang yang berbeda-beda. Untuk itu, sikap dan etika perlu ditunjukkan dengan cara menghargai pendapat orang lain yang berupa postingan, gambar dan lain-lain. Tidak hanya itu, bahasa sopan dan santun terhadap lawan bicara juga perlu diterapkan agar tidak menyinggung perasaan orang lain di media sosial. Mari bijak menggunakan media sosial. (*)

*)Penulis Mahasiswa STFK Ledalero, Maumere

Iklan
Follow Berita FajarNTT.com di Google News

Dapatkan update breaking news dan berita pilihan kami dengan mengikuti FajarNTT.com WhatsApp Channel di ponsel kamu

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.

Terkini Lain

Konten