close menu

Masuk


Tutup x

Ditegur oleh Perawat, Salesius Medi : Hei “Anjay”, Kau Tidak Tahu Siapa Saya!

Ditegur
Salesius Medi dan Christina Natalia Carvallo (Foto: Ist.)

Penulis: | Editor: Tim

Menurut Bapak Sekretaris Dinkes Manggarai Timur, aksi saudara Selesius Medi sempat mendapat perlawanan dari beberapa rekan anggota DPR lainnya, namun akhirnya situasi bisa dikendalikan dan dia meminta agar saya segera dipindahkan. Kalau saya pihak Dinkes Matim sudah memindahkan saya, maka  dia (Selesius Medi) akan mencabut laporannya di kepolisian.

Pihak DPR pun memanggil kembali Sekretaris Dinkes untuk berdiskusi dan meminta saya untuk mengalah terhadap saudara Salesius Medi. Atas dasar itu, Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas Kesehatan Manggarai Timur meminta saya untuk bersedia dipindahkan.

Setelah itu, Bapak Sekretaris Dinkes Manggarai Timur meminta pendapat  Ketua PPNI Kabupaten Manggarai Timur. Bapak Ketua PPNI Kabupaten Manggarai Timur mengatakan bahwa beliau menolak keputusan Dinkes yang akan memindahkan saya dari Puskesmas Borong.

Menurut Bapak Ketua PPNI Kabupaten Manggarai Timur, jika pihak Dinkes Manggarai Timur mengikuti kemauan saudara Selesius Medi untuk memindahkan saya ke tempat lain, maka itu sangat tidak adil, karena tidak ada pelanggaran praktik profesi dan kode etik yang saya lakukan. Dan jika saya dipindahkan berarti membenarkan apa yang dikatakan Salesius Medi bahwa saya salah.

Kemudian Pak sekretaris Dinkes Manggarai Timur meminta pendapat saya. Jujur saat itu saya sangat shock mendengar keputusan pihak Dinkes yang seperti itu. Sakit, kecewa, dan saya tidak kuasa menahan air mata. Saya menangis. Saya tidak pernah menyangka bahwa institusi tertinggi tempat saya mengabdi mengambil keputusan yang sangat tidak adil seperti ini terhadap saya dan saya pun menjawab sambil menangis bahwa saya tidak menerima untuk dipindahkan. Saat bermasalah dengan saudara Salesius Medi, saya hanya menjalankan SOP yang sudah ditetapkan, saya tidak melakukan pelanggaran kode etik profesi  malam itu.

Kakak dan adik saya yang juga bekerja di bawah naungan Dinkes yang juga ikut hadir menemani saya saat itu bersuara menolak dengan tegas keputusan tersebut.

Bapak Sekretaris Dinkes Manggarai Timur terus meminta saya untuk mempertimbangkan keputusan Dinkes tersebut. Kemudian kakak saya meminta izin terlebih dahulu untuk memberikan kami waktu berdiskusi dan mempertimbangkan hal ini. Kemudian kami pun pulang.

Sesampainya di rumah, sekitar pukul 13.24 Wita saya mendapatkan telepon dari Bapak Bernadus Nuel selaku Wakil Ketua I DPRD Manggarai Timur. Dalam pembicaraan via telepon itu,  beliau memohon agar saya menjadi air dan mengalah terhadap saudara Salesius Medi. Saya diminta untuk bersedia dipindahkan sementara -selama tiga bulan – di Puskesmas Kisol atau Puskesmas Waelengga. Saya pun menjawab “Bapak saya bukan barang, kenapa saya yang harus dikorbankan demi kepuasan Medi??? bukan saya yang memuat berita macam-macam di media, bukan saya yang membawa masalah ini ke rana hukum, saya hanya menjalankan SOP kami dan sebagai warga negara yang taat hukum, saya akan mengikuti prosedur hukum, karena kasus ini sudah diproses di kepolisian. Jadi dia harus bertanggung jawab terhadap apa yang sudah dia perbuat.”

Demikian klarifikasi saya tentang kronologi kejadian pada jumat malam 06 November 2020 di Unit Rawat Inap UPTD Puskesmas Borong sampai saat saya dimintai untuk bersedia di mutasi sementara.  Terima kasih.

Untuk diketahui, kronologis yang dipublikasi oleh media ini atas dasar izin dari Christina Natalia Carvallo, S.Kep,Ns selaku korban. (*)

Kedai Momica
Konten

Comments are closed.