Penulis: N. Firman | Editor:
Hujan di Bulan Januari
Hujan di hari senin
Nada rintik hujan menerpa dedaunan
Dan kembali membasahi bumi
Naik turun iramanya merdu terlantun.
Nadi bergetar seiring dawai mengalun
Nan indah sejuk laksana embun
Nuansa indah dengan siraman air hujan
Menambah kesejukkan udara
Walau terasa amat dingin.
Karunia Tuhan yang tanpa diperhitungkan
Segala tanaman bersujud padanya
Akankah kita menganggap hal yang sama?
Akankah kita menganggap hal biasa?.
Naluri alam menghimpun awan
Nanar mata memandang
Mendung terhujun
Nampak legam hitam berumpun.
Hujan deras membasahi bumi
Hujan datang lagi!.
Sejenak ku menatap balutan gemercik bersama lukaku
Dikala daun tersentuh rintik air hujan
Sejenak mata menatap lalu beranjak menuju senyap.
Aku tak hilang! hanya bersembunyi dibalik selimut saat memeluk dinginnya sang hujan
Dia terus terdengar bersama siang yang menyamar.
Hati yang luka lara memaksa terus menatap gemercik air hujan
Biar ku pejamkan mata menikmati balutanmu bersama jiwa yang lara
Biarkan alunan iramamu menyejukkan jiwa.
Gemuruhmu menjadi cambuk
Dalam air matamu ku kirimkan doa pada sang kuasa
Walaupun dingin membuatku menggigil
Ku coba bertahan.
Aku ingin seperti hujan, tanpa mengeluh
Kehadiranmu bisa dirasakan olehku
Denganmu, aku bahagia..
*)Actyk Selvina
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.