Penulis: Vincent Ngara | Editor:
Borong, FajarNTT.com – Kabupaten Manggarai Timur (Matim) sebagai bagian integral dari wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar salah satunya perkebunan kopi.
Bertempat di Lembaga Pengembangan Usaha Tani (LPUT) Mano, lakukan Pencanangan Gerakan Tanam Kopi Arabika Dukungan Kementerian Pertanian RI Tahun 2021, pada Minggu (28/11/2021).
Hadir anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat, Bupati Matim Agas Andreas, Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar, Direktur BPOPLBF Shana Fatinah, Pimpinan Bank NTT Cabang Borong Nurchalis, Ketua Kadin Matim, Rikolto Indonesia, MPIG, Asnikom, para petani dan pegiat kopi, koordinator BPP dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta awak media.
Komitmen Julie Laiskodat
Anggota Komisi IV DPRI, Julie Laiskodat dalam sambutannya mengatakan komitmennya untuk melakukan semua cara terbaik sesuai dengan kewenangan dan jabatannya untuk menjadikan kopi terbaik dunia ini (Manggarai Timur) sebagai komoditi andalan yang bisa mensejahterakan masyarakat.
Julie mangaku bahwa dana aspirasi untuk pengembangan kawasan merupakan bentuk komitmen serius untuk mengurus komoditi kopi dari hulu sampai hilir.
“Persoalan serius yang kita hadapi dalam pengembangan komoditi ini adalah soal etos kerja tingkat petani. Saya berharap dengan pengelolaan kawasan secara kolaboratif seperti ini, akan ada pola-pola baru yang bisa menjadi pelajaran,” katanya.
Pengembangan areal LPUT seluas 4 hektar menjadi lahan agrowisata kopi merupakan milik Keuskupan Ruteng.
“Pengelelolaannya akan ada kolaborasi antara pemerintah, MPIG, BPOPLBF, dan pihak Keuskupan sendiri,” lanjutnya.
Vikjen Keuskupan Ruteng, RD. Alfons Segar, Pr dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas inisiatif pemerintah dan para pihak dalam program ini. Hal tersebut sejalan dengan komitmen keuskupan untuk pengelolaan aset yang produktif.
Pada kesempatan itu, Bupati Matim, Agas Andreas mengaku optimis kawasan itu akan terlihat daya gunanya pada tahun 2023.
“Pengembangan kopi Manggarai Timur sudah on the track, meskipun masih banyak hal perlu pembenahan,” katanya.
Menurutnya, perlu berbagai cara agar semua pihak menjadi sejahtera, khususnya petani.
“Petani harus mendapat manfaat paling besar dari komoditi ini, tentu menyiapkan jalur distribusi yang transparan. Harapannya, kita tidak lagi menjual produk mentah tetapi produk jadi, sehingga akan lebih banyak uang beredar di Manggarai Timur,” lanjutnya.
Pantauan awak media, hal yang menarik dalam giat tersebut, tawaran paket wisata tanam kopi yang pengelola siapkan sejumlah 3 paket.
Paket 1, yaitu paket menanam kopi seharga 25.000; Paket 2, menanam kopi dengan label nama penanam pada pohon kopinya seharga 50.000; dan Paket 3, menanam kopi dengan label nama penanam pada pohon kopi dan terjamin hingga berbunga seharga 100.000.
Tawaran itu pun mendapat respon yang positif dari undangan yang hadir, dan terkumpul dana yang cukup banyak dari paket wisata hari pertama pelaksanaan.
Penulis: Vincent Ngara
Editor: Redaksi
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.