Penulis: Tim | Editor: Ana Halima
MATARAM, FAJARNTT.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menggelar pelatihan hortikultura untuk para petani dari sejumlah kampung di wilayah PLTP Ulumbu, Poco Leok, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni dari tanggal 10-11 Agustus 2023.
Pelatihan yang merupakan program ketahanan pangan dengan tema Desa Berdaya tanggung jawab sosial budaya (TJSL) PLN.
Peserta yang hadir berjumlah 50 orang dari 7 gendang, merupakan warga setempat yang berasal dari Desa Mocok, Desa Mesir, dan Desa Ponggeok.
Kegiatan pelatihan hortikultura ini secara khusus menyasar petani dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartika Lao, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai, dengan tujuan membuka wawasan petani hortikultura, terutama bagi mereka yang baru merintis, guna melahirkan petani hortikultura yang mandiri.
Pembukaan kegiatan ini dihadiri oleh Camat Langke Rembong, Emil Ndahur; Assistant Manager Perizinan dan Umum PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 2, Lalu Irlan Jayadi; pelatih hortikultura, Lambertus Enga; serta para petani di kawasan sekitar PLTP Ulumbu di Poco Leok.
Lalu Irlan Jayadi mengatakan pihak PLN telah merumuskan skema dalam upaya membangun dan memberdayakan masyarakat sekitar Poco Leok.
“Yang kita lakukan sekarang adalah membantu masyarakat untuk membangun ketahanan pangan. Kita melatih warga dari wilayah Poco Leok, untuk bagaimana menanam horti yang baik,” kata Lalu Irlan Jayadi di Ruteng, pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Dengan visi tersebut, Lalu Irlan Jayadi menekankan, PT PLN (Persero) punya rencana jangka panjang dalam program Desa Berdaya yang dapat bermanfaat dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini, warga sekitar wilayah PLTP Ulumbu di Poco Leok.
“Setelah ini, apa yang hendak dilakukan dan dikembangkan petani, PLN siap dukung. Karena program kita pasti berkelanjutan nantinya,” ucap Lalu Irlan Jayadi.
Camat Emil Ndahur, tak memungkiri budidaya hortikultura erat kaitannya dengan mata pencaharian masyarakat Poco Leok.
Lewat program ini, Camat Emil Ndahur berharap para peserta nantinya mampu mengelola dan menjalankan bisnis hortikultura dengan lebih baik.
Tanaman yang dibudidaya tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi, tapi juga bisa menjadi sumber penghasilan bagi petani.
“Ini berkaitan dengan kehidupan petani sehari-hari. Sehingga penting untuk tahu bagaimana menghasilkan horti yang lebih baik seperti di tempatnya Pak Lambertus ini. Kita belajar dari orang lain juga,” ujar Camat Emil Ndahur.
Program PLN Peduli Dapat Melahirkan Kawasan Desa Tangguh
Dalam pelatihan ini, para peserta mendapat bimbingan untuk membuat pupuk kompos/organik yang mudah, murah, dan sederhana.
Selain itu, pelatihan ini mengajarkan para petani cara memilih benih, mengelola lahan, menanam, merawat, memelihara, sampai memasarkan hasil panen.
Mentor sekaligus pemilik usaha hortikultura, Lambertus Enga, menegaskan tidak akan berpikir panjang dalam membagikan pengetahuan dan pengalaman yang Ia miliki.
Sehubungan dengan bisnis hortikultura, terlebih apabila hal itu berguna untuk kemajuan dan kemandirian petani di NTT.
“Terima kasih kepada PLN yang bantu fasilitasi kegiatan ini. Saya siap bagi pengalaman dan praktik yang sudah saya lakukan selama ini kepada petani dari kawasan Poco Leok,” tegas Lambertus Enga.
Lambertus Enga mengatakan, sampai saat ini, Manggarai belum bisa memenuhi kebutuhan horti dalam jumlah yang cukup dan berkelanjutan.
Penyebab Ketidakcukupan itu menurut Lambertus Enga, lantaran budidaya tanaman hortikultura tidak terencana dan terorganisasi dengan baik.
Hal itu berpengaruh pada pasokan yang tidak sesuai dengan kemauan pasaran. Manggarai sangat potensial untuk usaha hortikultura.
“Zaman ini tidak bisa lagi mengusahakan sesuatu secara tradisional. Kalau sekadar untuk konsumsi, mungkin bisa. Tetapi untuk bisnis, mau tidak mau, harus secara profesional,” ucap Lambertus Enga.
General Manager PT PLN UIP Nusra, Abdul Nahwan, mengungkapkan bahwa program TJSL ini merupakan bentuk kepedulian PLN kepada masyarakat.
Pelatihan ini merupakan wujud komitmen PLN untuk tetap peduli dan memerhatikan roda perekonomian masyarakat sekitar wilayah pengembangan geothermal.
Abdul Nahwan mengatakan, melalui program PLN Peduli dapat melahirkan kawasan desa tangguh binaan PLN yang sejahtera serta berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kita berharap program Desa Berdaya ini bisa menjadi role model optimasi potensi desa berbasis SDG’s (Sustainable Deveopment Goals),” ucap Abdul Nahwan. (*)
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.