
Penulis: Tim | Editor: Redaksi
RUTENG, FAJARNTT.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega merilis prakiraan cuaca wilayah Manggarai untuk tiga hari ke depan, 10 hingga 12 Juni 2025.
Berdasarkan informasi resmi BMKG, kondisi cuaca umumnya cerah berawan hingga berawan, dengan potensi hujan ringan yang dapat terjadi pada siang hingga sore hari, khususnya pada tanggal 12 Juni 2025.
Suhu udara diperkirakan berkisar antara 14,6°C hingga 24,8°C dengan kelembapan relatif 68% hingga 93%. Angin bertiup dari arah Barat Laut hingga Timur Laut dengan kecepatan 2–20 km/jam. Tinggi gelombang laut diprediksi mencapai 2,5 meter di Selat Sumba bagian Timur dan Laut Sawu bagian Utara, sementara perairan utara Flores relatif lebih tenang dengan gelombang maksimal 1,25 meter.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, Decky Irmawan, kondisi ini dipengaruhi oleh masuknya wilayah Manggarai ke musim kemarau, suhu muka laut yang cukup tinggi yakni 27°C–30°C, serta konsentrasi massa udara basah hingga ketinggian 850 mb (±1530 m).
“Meskipun sebagian besar wilayah cenderung cerah berawan, masyarakat tetap harus memperhatikan potensi hujan ringan dan gelombang laut tinggi, terutama bagi nelayan dan warga yang berada di pesisir,” ujarnya.
Sehubungan dengan prakiraan cuaca tersebut, Bupati Manggarai, Herybertus G.L. Nabit, mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan risiko hidrometeorologi.
“Meskipun cuaca sebagian besar cerah, kita tidak boleh lengah. Warga yang tinggal di pesisir dan daerah rawan kebakaran hutan harus mengambil langkah antisipatif,” kata Bupati Nabit, saat dihubungi Fajar NTT pada Selasa, 10 Juni 2025.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait potensi kebakaran hutan dan lahan, dengan tingkat kemudahan sangat mudah terbakar di Reok dan Reok Barat, serta mudah terbakar di Cibal dan Cibal Barat.
Selain itu, warga diminta berhati-hati terhadap tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2,5 meter di Selat Sumba bagian Timur dan Laut Sawu bagian Utara.
Bupati Nabit menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem.
“Kita harus memanfaatkan informasi cuaca untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan. Jangan menunggu bencana terjadi baru bereaksi,” tegasnya.
Masyarakat dapat memantau informasi cuaca secara real-time melalui aplikasi InfoBMKG, website resmi BMKG, maupun media sosial resmi BMKG Manggarai di Facebook dan Instagram. Pemahaman dan kepedulian terhadap informasi cuaca ini diharapkan dapat meminimalkan risiko bencana, baik di darat maupun di laut.
Dengan prakiraan cuaca yang relatif stabil namun tetap berisiko, pemerintah daerah dan BMKG menghimbau warga untuk tetap waspada dan menjaga keselamatan, terutama bagi masyarakat pesisir, nelayan, dan mereka yang tinggal di daerah rawan kebakaran.(*)




