
Penulis: Tim | Editor: Redaksi
RUTENG, FAJARNTT.COM – Dalam suasana adat yang sakral dan penuh kebersamaan, Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit menggelar puncak upacara adat Caca Selek yang digelar di Rumah Gendang Todo, Kecamatan Satar Mese Utara, Rabu (9/7).
Acara ini menjadi peneguhan simbolis penerimaan adat dan syukuran atas kemenangan pasangan Hery-Fabi dalam Pilkada 2024 dan awal dari kepemimpinan periode kedua mereka di Kabupaten Manggarai.
Turut hadir dalam momen istimewa tersebut, Wakil Bupati Manggarai Fabianus Abu, Sekretaris Daerah Fansi Jahang, jajaran pejabat pemerintah daerah, tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat, serta warga dari berbagai kampung di sekitarnya.
Prosesi adat yang berlangsung di kampung bersejarah Todo itu menggambarkan kuatnya akar budaya Manggarai yang tetap hidup di tengah dinamika politik dan pembangunan modern.

Dalam sambutannya, Bupati Hery menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan, leluhur, dan masyarakat yang telah menjaga kebersamaan dan semangat gotong royong.
Ia menegaskan bahwa kemenangan dalam Pilkada bukanlah milik segelintir orang, melainkan hasil dari doa dan kerja bersama seluruh masyarakat Manggarai.
“Semua yang hadir di Kampung Todo ini adalah bukti kebersamaan kita, yang tidak mengenal perbedaan. Saya berterima kasih atas dukungan semua pihak. Berkat doa serta kerja keras kita, saya dan Pa Wabup Fabianus Abu bisa sampai di titik ini,” ujar Hery.
Bupati Hery juga menyoroti pentingnya menjaga etika dalam kehidupan demokrasi, terutama di tengah arus informasi dan perbedaan pendapat yang semakin terbuka. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap memelihara kesantunan dalam menyuarakan aspirasi.
“Demokrasi boleh, tetapi kita harus menjaga etika, terutama dalam berbicara. Jangan sampai kita terpecah belah hanya karena perbedaan pendapat,” tegasnya.
Isu pembangunan berkelanjutan pun menjadi salah satu poin penting dalam pidatonya. Bupati menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Manggarai, seperti akses listrik, ketersediaan air bersih, dan polemik seputar proyek geotermal di Poco Leok.
Ia menekankan bahwa pembangunan harus menyentuh seluruh wilayah secara merata dan dilakukan dengan mengedepankan dialog serta kepekaan sosial.
“Pembangunan itu bukan soal kepentingan pribadi, tapi tentang kesejahteraan bersama. Kita akan terus berjuang agar listrik dan air bisa menjangkau seluruh pelosok Manggarai,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hery mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung proses pembangunan dengan semangat kolaboratif, bukan saling menjatuhkan.
Ia percaya bahwa tantangan seberat apapun akan mampu dihadapi jika masyarakat tetap bersatu dan menjadikan doa serta kearifan lokal sebagai pegangan.
Kepada generasi muda, Bupati Hery menyampaikan pesan penuh motivasi agar tidak menyerah dalam menghadapi kegagalan dan tetap percaya pada proses hidup.
“Jangan pernah putus asa. Semua yang baik itu membutuhkan proses. Terus belajar, berusaha, dan berdoa. Kesuksesan pasti akan datang pada waktunya,” pesannya kepada para pemuda Manggarai yang hadir.
Acara Caca Selek diakhiri dengan misa syukur, pertunjukan budaya, dan jamuan bersama masyarakat, yang semuanya berlangsung dalam suasana hangat dan akrab.
Upacara ini bukan sekadar seremoni politik, tetapi menjadi ruang perjumpaan antara pemimpin dan rakyat dalam bingkai budaya dan spiritualitas lokal.
Caca Selek di Todo menandai awal yang penuh harapan bagi pemerintahan Hery-Fabi dengan komitmen untuk mewujudkan pembangunan yang merata, demokrasi yang beretika, serta kepemimpinan yang mengakar pada nilai-nilai adat dan kebersamaan.(*)

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.