
Penulis: Tim | Editor: Redaksi

RUTENG,FAJARNTT.COM – Keluhan soal jalan rusak sudah lama menjadi salah satu cerita keseharian masyarakat Manggarai, terutama para petani yang menggantungkan hidup dari hasil kebun kopi, sayuran, dan komoditas lain.
Jalan yang semestinya mempermudah pengangkutan hasil bumi, sering kali justru menjadi hambatan karena dipenuhi lubang, rusak parah, dan sulit dilalui kendaraan.
Kondisi ini tak hanya membuat biaya transportasi melonjak, tetapi juga mengurangi daya saing produk lokal ketika harus bersaing di pasar.
Menyadari urgensi itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai menetapkan pembangunan infrastruktur jalan sebagai prioritas utama tahun 2025 dengan mengalokasikan Rp 12,5 miliar dari Dana Alokasi Umum (DAU).
Dua paket pekerjaan telah ditetapkan: jalur Ruteng-Golo Cala dengan pagu anggaran Rp 7,5 miliar, serta sejumlah ruas jalan dalam Kota Ruteng senilai Rp 5 miliar.

Kedua proyek ini diproyeksikan membawa dampak besar bagi mobilitas masyarakat sekaligus memperkuat wajah ibu kota kabupaten.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Manggarai, Yohanes Don Bosco, menegaskan bahwa jalur Ruteng-Golo Cala merupakan akses vital yang tidak bisa ditunda pembangunannya.
Menurutnya, kondisi jalan saat ini sudah berada pada titik kritis dan tidak lagi layak digunakan sebagai jalur utama pengangkutan hasil pertanian.
“Betul, untuk yang Ruteng-Golo Cala dianggarkan Rp 7,5 miliar dari DAU. Kondisinya memang banyak yang rusak berat, sehingga menghambat distribusi hasil panen ke kota. Maka, pekerjaan konstruksi difokuskan pada titik-titik rusak ringan maupun berat agar akses lebih efisien,” jelas Yohanes saat dikonfirmasi media ini, Jumat (22/8/2025).
Jalur ini setiap hari dilalui ratusan petani dari desa-desa sekitar Golo Cala yang membawa kopi, sayuran, dan hasil bumi lain menuju pasar utama di Ruteng. Dengan kondisi jalan yang membaik, diharapkan biaya transportasi bisa ditekan, kecepatan distribusi meningkat, dan pendapatan petani pun bertambah.
Wajah Kota Ruteng Ikut Dibangun
Selain jalur pedesaan, pemerintah juga menaruh perhatian pada kondisi jalan dalam Kota Ruteng. Dengan anggaran Rp 5 miliar, perbaikan akan dilakukan pada beberapa ruas strategis yang selama ini sudah lama dikeluhkan warga.
“Ruteng adalah pusat pemerintahan, pendidikan, dan aktivitas ekonomi. Kondisi jalan yang baik bukan hanya soal kenyamanan transportasi, tetapi juga soal citra kota. Karena itu, penanganan akan difokuskan pada ruas-ruas yang paling mendesak,” tambah Yohanes.
Pemerintah berharap pembenahan ini akan mempercantik wajah ibu kota, sekaligus mendukung geliat investasi, sektor jasa, dan mobilitas publik.
Tender Segera Rampung, Kontrak Ditandatangani Akhir Agustus
Yohanes menuturkan, paket pekerjaan jalan tersebut kini sudah melewati sebagian besar tahapan tender. Saat ini kedua proyek sedang memasuki masa sanggah dan dijadwalkan akan ditandatangani kontraknya pada 26 Agustus 2025 mendatang.
“Kalau tidak ada hambatan, pekerjaan fisik segera dimulai setelah kontrak diteken. Target kita, proyek selesai tepat waktu sehingga manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” katanya optimis.
Dampak bagi Perekonomian Rakyat
Pembangunan jalan ini diperkirakan akan membawa dampak signifikan terhadap ekonomi lokal. Untuk jalur Ruteng-Golo Cala, perbaikan infrastruktur akan memotong biaya transportasi yang selama ini tinggi akibat jalan rusak.
Hasil panen petani bisa tiba di pasar dengan kualitas lebih terjaga dan waktu tempuh yang lebih singkat.
Sementara di Kota Ruteng, pembenahan jalan akan mendukung kelancaran aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga pelayanan publik.
Ruas jalan yang baik juga meningkatkan daya tarik kota sebagai pusat investasi dan destinasi strategis di Manggarai Raya.
Harapan Warga: Kualitas Harus Jadi Fokus
Meski menyambut baik program ini, warga berharap pemerintah tidak hanya berorientasi pada cepatnya pembangunan, tetapi juga memperhatikan kualitas pengerjaan agar manfaatnya tahan lama.
“Kalau jalan sudah bagus, kami petani bisa lebih cepat bawa hasil panen ke kota. Ongkos angkut juga lebih murah. Harapan kami, kualitasnya benar-benar diperhatikan, jangan cepat rusak,”.ujar Markus, salah seorang petani yang rutin melintasi jalur Ruteng-Golo Cala.
Warga lain juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap kontraktor agar dana miliaran rupiah yang digelontorkan benar-benar digunakan sesuai peruntukannya, bukan sekadar tambal sulam.
Komitmen Pemerintah: Jalan untuk Pertumbuhan
Dengan fokus pembangunan infrastruktur 2025 ini, Pemkab Manggarai ingin menunjukkan komitmennya bahwa jalan bukan hanya sekadar proyek konstruksi, melainkan investasi jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi rakyat.
Jalan yang baik membuka ruang baru bagi perdagangan, mempermudah akses pendidikan dan kesehatan, sekaligus memperkuat daya saing daerah.
Jika terealisasi dengan baik, pembangunan jalan Ruteng-Golo Cala dan perbaikan jalan dalam kota akan menjadi bukti nyata bahwa pembangunan hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam bentuk angka anggaran, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan dasar rakyat.(*)