close menu

Masuk


Tutup x

Harhubnas ke-55 di Manggarai: Bupati Hery Nabit Ajak Evaluasi Pelayanan Transportasi

Penulis: | Editor: Redaksi

RUTENG, FAJARNTT.COM – Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) ke-55 tingkat Kabupaten Manggarai ditandai dengan upacara resmi yang dipimpin langsung oleh Bupati Manggarai, Herybertus G.L. Nabit, di halaman kantor Dinas Perhubungan Manggarai, Rabu (17/9). Tahun ini, Harhubnas mengusung tema Bakti Transportasi untuk Negeri.

Dalam amanatnya, Bupati Hery menegaskan bahwa momen Harhubnas bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi titik refleksi dan evaluasi atas layanan perhubungan di Manggarai.

Menurutnya, sejumlah keluhan masyarakat mengenai masalah parkir, terminal, hingga layanan angkutan pedesaan harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah bersama stakeholder terkait.

“Bagi saya, keluhan ini kita harus diskusikan secara serius. Penanganannya bisa dilakukan bertahap, tidak masalah. Tetapi yang terpenting, kita sudah memetakan masalah dan menyiapkan langkah penyelesaiannya,” ujar Hery Nabit dalam sambutannya.

Keluhan Masyarakat Jadi Fokus Perbaikan

Bupati Hery menyebut, sektor transportasi adalah urat nadi aktivitas masyarakat, baik untuk pergerakan ekonomi, pendidikan, maupun pelayanan publik. Karena itu, keberadaan fasilitas perhubungan seperti terminal, area parkir yang tertib, serta akses transportasi pedesaan yang memadai perlu terus dibenahi agar lebih ramah, tertib, dan berkeadilan.

“Transportasi yang baik akan mendukung mobilitas masyarakat dengan lebih lancar. Pemerintah daerah berkewajiban menata sistem ini agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” tegasnya.

Sejarah Harhubnas: Gagasan Frans Sed

Harhubnas sendiri pertama kali dicetuskan oleh Frans Seda, Menteri Perhubungan periode 1968-1973, yang lahir dari Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK. 274/G/1971.

Keputusan ini bertujuan menyatukan berbagai Hari Bakti di sektor perhubungan yang sebelumnya diperingati secara terpisah.

Sebelum disatukan, sektor pelabuhan memperingati Hari Bakti pada 5 September, sektor pos dan telekomunikasi pada 26 September, sementara sektor kereta api pada 27 September. Untuk efisiensi waktu dan biaya, Frans Seda kemudian menetapkan 17 September sebagai momentum tunggal peringatan, bertepatan sebulan setelah Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Peringatan Harhubnas pertama kali diselenggarakan pada 17 September 1973 di Silang Monas, Jakarta, dan sejak itu diperingati serentak di seluruh Indonesia. Kini, Harhubnas telah berkembang menjadi perayaan nasional yang tidak hanya diikuti lembaga perhubungan, tetapi juga masyarakat luas.

Komitmen Pemkab Manggarai

Bupati Hery berharap, peringatan Harhubnas ke-55 dapat memperkuat komitmen seluruh jajaran pemerintah daerah, khususnya Dinas Perhubungan, untuk meningkatkan mutu pelayanan publik di bidang transportasi.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur transportasi dan tata kelola perhubungan bukan hanya tugas pemerintah semata, melainkan membutuhkan dukungan lintas sektor serta kesadaran masyarakat.

Harhubnas ini harus kita jadikan semangat bersama. Transportasi adalah urat nadi pembangunan. Kalau kita bisa menata transportasi dengan baik, maka aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat akan lebih maju,” pungkasnya.(*)

Kedai Momica
Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.