Penulis: Vincent Ngara | Editor: Tim
RUTENG, FAJARNTT.COM – Komitmen menjaga keamanan, ketertiban, dan stabilitas sosial di Manggarai kembali ditegaskan melalui forum Coffee Morning yang berlangsung di Aula Makodim 1612 Manggarai pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Acara ini mengangkat tema “Memperkuat Soliditas TNI-POLRI-PEMDA dan Insan Pers dalam Menjaga Kondusivitas Wilayah dengan subtema “Together We Can“, dan menghadirkan jajaran unsur Forkopimda bersama insan pers lokal.
Pertemuan tersebut menjadi ruang dialog terbuka antara TNI, Polri, Pemda, dan wartawan dalam memperkuat sinergi, membangun komunikasi, sekaligus meneguhkan kesepahaman bahwa kritik bukanlah ancaman, melainkan energi positif untuk evaluasi demi Manggarai yang lebih aman, damai, dan harmonis.
Komandan Kodim 1612 Manggarai, Letkol Arh Amos Comenius Silaban, menegaskan pentingnya menjaga soliditas tiga pilar bersama insan pers. Menurutnya, media memiliki peran vital dalam menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat serta menekan potensi konflik akibat berita simpang siur.
“Soliditas itu kunci. Tanpa kebersamaan, kita akan mudah terpecah oleh isu-isu yang tidak jelas. Insan pers adalah mitra strategis yang harus ikut menjaga kesejukan informasi. Kita harap narasi yang dibangun selalu menyejukkan, sekaligus kritis dalam koridor yang membangun,” ujar Dandim Manggarai.
Ia menekankan, keamanan wilayah bukan semata tugas aparat, melainkan tanggung jawab bersama semua elemen, termasuk insan pers yang menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat.
Bermitra dengan Pers
Senada dengan Dandim, Kapolres Manggarai, AKBP I Made Budhi, menyampaikan apresiasi atas kehadiran insan pers sebagai mitra kerja yang independen.
Ia menegaskan, pihaknya tidak memandang kritik media sebagai ancaman, melainkan sebagai masukan yang memperbaiki kinerja aparat.
“Kritik jangan dilihat sebagai serangan. Justru kritik adalah vitamin dalam demokrasi, sebagai bahan evaluasi bagi kami. Kami butuh masukan dari media untuk membenahi hal-hal yang mungkin luput dari perhatian,” tegas Kapolres.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya membangun komunikasi yang sehat agar media dan aparat bisa saling mendukung dalam menjaga kondusivitas Manggarai, apalagi di tengah tantangan informasi digital yang kerap disalahgunakan.
Pemerintah Butuh Pers
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Manggarai, Turibius Sta, menegaskan bahwa pemerintah sangat membutuhkan pers dalam mengedukasi masyarakat.
Menurutnya, di era arus informasi yang cepat, media menjadi benteng penting untuk meluruskan hoaks dan mencegah disinformasi.
“Pers adalah mitra penting pemerintah. Kami butuh dukungan media dalam meredam isu-isu negatif yang bisa memecah persatuan. Kami berharap insan pers selalu berada di garis depan dalam menjaga harmoni sosial di Manggarai,” kata Turibius.
Ia menambahkan, Pemda akan terus membuka ruang dialog bersama pers agar komunikasi berjalan transparan dan publik mendapat informasi yang akurat.
Mewakili insan pers, Wartawan Vox NTT, Berto David, menegaskan bahwa media adalah mitra yang tak bisa diabaikan dalam menjaga stabilitas daerah.
Ia meminta semua pihak, terutama aparat dan pemerintah, untuk menghargai kerja-kerja jurnalistik yang berorientasi pada kepentingan publik.
“Kami ingin menegaskan bahwa media bukan musuh. Kritik yang kami sampaikan bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk memperbaiki. Maka, kami berharap kerja-kerja pers dihargai, bukan dicurigai,” tegas Berto.
Menurutnya, hubungan sehat antara pers dan tiga pilar akan melahirkan narasi yang menyejukkan serta memberi ruang demokrasi yang lebih sehat bagi masyarakat Manggarai.
Melalui forum Coffee Morning ini, TNI, Polri, Pemda, dan insan pers sepakat untuk terus menjaga komunikasi dan kolaborasi. Sinergi tersebut dipandang sebagai langkah penting untuk menghadapi tantangan sosial, politik, maupun informasi yang semakin kompleks.
Soliditas tiga pilar bersama pers diyakini akan memperkuat kondusivitas wilayah Manggarai, sekaligus menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan aparat dalam menjaga keamanan serta stabilitas daerah.(*)
