
Penulis: Nurjana | Editor: Redaksi
LABUAN BAJO, FAJARNTT.COM – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tiba di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo pada Jumat (14/11), untuk melakukan kunjungan kerja terkait peninjauan infrastruktur strategis, termasuk akses menuju Pelabuhan Wae Kelambu. Setibanya di bandara, AHY disambut dengan Tarian Caci, salah satu tarian perang tradisional khas Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Suasana penyambutan berlangsung meriah. Para penari tampil dengan atribut lengkap, mulai dari cambuk, topi khas panggal, hingga kain tenun Manggarai yang berwarna-warni yang memberikan nuansa budaya yang kuat di area kedatangan. AHY terlihat menyaksikan penampilan tersebut dengan penuh apresiasi.Dalam sambutannya, AHY menyampaikan penghargaan atas penyambutan adat yang diberikan.
Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di Labuan Bajo tidak boleh lepas dari pelestarian budaya lokal yang menjadi identitas masyarakat NTT.
“Tarian Caci adalah simbol keberanian dan kehormatan masyarakat Manggarai. Kita ingin pembangunan infrastruktur berjalan seiring dengan pelestarian budaya lokal yang luar biasa seperti ini,” ujar AHY.
Kehadiran AHY di Labuan Bajo turut didampingi oleh unsur Forkopimda Kabupaten Manggarai Barat, termasuk jajaran TNI-Polri, pejabat bandara, serta sejumlah perwakilan pemerintah daerah yang menyambut di area kedatangan.
Usai prosesi penyambutan adat, AHY bergerak meninjau perkembangan akses jalan menuju Pelabuhan Wae Kelambu, salah satu proyek infrastruktur strategis yang menjadi perhatian pemerintah pusat. Pelabuhan ini diproyeksikan sebagai pusat aktivitas logistik dan pendukung distribusi wisatawan di kawasan Labuan Bajo.
Dalam peninjauannya, AHY menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang berkualitas, tepat waktu, dan memberikan dampak nyata bagi daerah.
“Labuan Bajo bukan hanya destinasi wisata internasional, tetapi juga pusat kebudayaan yang harus terus hidup. Infrastruktur yang kuat akan mendukung ekonomi masyarakat, tetapi budaya yang kita rawat akan menjaga identitas daerah ini,” tegasnya.
Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi pemerintah pusat untuk melihat langsung kesiapan fasilitas pendukung di Labuan Bajo, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pembangunan fisik dan pelestarian budaya masyarakat lokal.(*)




