Penulis: Vincent Ngara | Editor:
Borong, FajarNTT.com – Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH,M.Hum, membuka kegiatan bimtek teknologi pasca pertanian, pada Senin (06/09/2021), yang berlangsung di Aula Hotel Mar/Yos Borong. Kegiatan ini, diinisiasi oleh anggota DPR RI Dapil NTT II, Ibu Julie Sutrisno Laiskodat.
Bupati Agas dalam sambutannya menyampaikan bahwa, pembangunan sektor pertanian di kabupaten Manggarai Timur dititik beratkan pada empat sektor yaitu, tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, dan peternakan.
“Ada empat sektor pembangunan pertanian yang kita fokus di Manggarai Timur ini, yaitu tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, dan peternakan,” ungkap Agas.
Lebih lanjut Agas menerangkan bahwa, hingga saat ini sektor pertanian merupakan sektor yang dominan sebagai penggerak utama ekonomi masyarakat di kabupaten Manggarai Timur.
“Pembangunan sektor pertanian dalam RPJMD Periode 2019-2024 merupakan pelaksanaan dari misi kedua Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur yakni mengembangkan ekonomi unggulan berbasis pertanian berkelanjutan, pariwisata berbasis masyarakat, industri kecil, koperasi dan UKM serta mewujudkan pembangunan desa berbasis budaya lokal,” katanya.
Selain itu, salah satu dari sektor pertanian tersebut yang lagi gencar saat ini adalah tanaman porang. Dan tanaman porang menjadi salah satu sumber pangan yang dapat tumbuh di wilayah tropis dan sup tropis.
“Secara umum di Manggarai Timur tanaman porang tumbuh secara liar atau tidak dibudidayakan secara khusus. Hal ini disebabkan petani belum mengetahui manfaat atau nilai tambah dari porang,” lanjut Agas.
Agas juga menerangkan bahwa sentra pengembangan tanaman porang sebelumnya terdapat di kecamatan Elar dan Kota Komba. Namun akhir-akhir ini penyebarannya cukup merata di seluruh Kecamatan. Hal ini menunjukkan animo masyarakat menanam porang dan disertai permintaan pasar sangat tinggi
“Kegiatan bimtek pasca panen yang diselenggarakan saat ini menjadi sebuah rahmat untuk kita membuktikan bahwa Pemkab Matim memiliki komitmen yang besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi porang baik jumlah maupun kualitas produk yang dihasilkan,” jelasnya.
Dirinya juga berharap, bahwa bimtek ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan penanganan pasca panen porang serta dapat meningkatkan keterampilan dan memotivasi petani untuk menangkap peluang usaha pengolahan umbi porang.
“Kita harus berpikir kepada produk olahan dari Porang ini, supaya nilai ekonomisnya bertambah dan semakin banyak orang yang terlibat dan mendapat manfaat dari komoditi Porang ini. Kita memasuki era menjual produk olahan. Stop menjual barang mentah,” tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kadis Pertanian Matim, Yohanes Sentis, Toko Agama, Tim Balitbang Pasca Panen NTT, Para Petani Porang dari Desa Rana Kulan, Kecamatan Elar, sebanyak 30 orang sedangkan dari Kampung Lendo, Desa Gunung Baru. Kecamatan Kota Komba, sebanyak 30 orang. Dan 40 orang lainnya berasal dari desa sekitar Kecamatan Elar dan Kota Komba Utara. Kemudian 20 orang terdiri dari Tim-PKK Matim dan Dinas Pertanian Matim.
Penulis/Editor: Waldus Budiman
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.