close menu

Masuk


Tutup x

GEMPAR-MATIM : Ironis, Sekolah di Matim Tidak Mendapatkan Perhatian Pemerintah

Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Qalam di Manggarai Timur ( Foto : Dokumen GEMPAR-MATIM)

Penulis: | Editor:

Manggarai Timur, FajarNTT.com – Kondisi sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Qalam yang terletak di Kampung Nanga Rema, Dusun Watun Carung, Desa Haju Wangi, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur sangat ironis.

Pasalnya, sekolah tersebut memiliki bangunan yang sangat memprihatinkan dan tidak layak bagi para guru dan para siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Qalam di Kampung Nanga Rema, Dusun Watun Carung, Desa Haju Wangi, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Foto : Dokumen GEMPAR-MATIM)

Berdasarkan hasil advokasi dan investigasi dari Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat-Manggarai Timur (GEMPAR-MATIM) tanggal 19 September 2020 menemukan kondisi sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Qalam Nanga Rema sudah tidak layak untuk dijadikan sebagai bangku pendidikan.

Saat ditemui aktivis GEMPAR-MATIM, salah satu guru sekolah MIS Al Qalam Nanga Rama, Ita Purnamasari menjelaskan bahwa sekolah tersebut sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah.

“Semoga pemerintah memperhatikan sekolah ini, agar kiranya sekolah MIS Al Qalam Nanga Rama layak disebut sebagai bangku pendidikan. Paling tidak anak-anak merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar,” kata Ita.

Atas dasar itu, ketua umum GEMPAR-MATIM, Muhammad Asgar kepada media ini menegaskan bahwa Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur secepatnya harus turun melihat kondisi sekolah MIS Al Qalam Nanga Rama.

“Indonesia sudah merdeka 75 Tahun, tapi pendidikan masih sangat ironis di pelosok negeri ini. Itu sudah menjadi kewajiban pemerintah dalam menangani carut-marut dunia pendidikan. Mereka ingin bersekolah dan mewujudkan cita-cita mereka, maka hadirkan kondisi tempat pendidikan yang layak,” kata Asgar.

Lanjut Asgar, sekolah Madrasah merupakan salah satu sekolah dibawah naungan Kementerian Agama.

“Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur harus membuka mata melihat kondisi Madrasah ini,” tutup Asgar.

Untuk diketahui, sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Qalam didirikan pada tahun 2015. Berdirinya sekolah tersebut atas dasar keinginan masyarakat setempat, dikarenakan untuk menuju sekolah lainnya, para siswa harus melintasi sungai yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan para siswa ketika musim hujan melanda wilayah itu.

Masalah yang dihadapi oleh sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Qalam adalah kekurangan buku pelajaran, buku literasi bagi para siswa serta kurangnya tenaga pendidik. Jumlah siswa pada sekolah MIS Al Qalam 12 orang; kelas satu 3 orang, kelas dua 2 orang, dan kelas lima 7 orang. Hingga saat ini hanya satu orang guru yang membimbing tiga kelas tersebut.

Laporan : GEMPAR-MATIM

Editor : Vincent Ngara

 

Follow Berita FajarNTT.com di Google News

Dapatkan update breaking news dan berita pilihan kami dengan mengikuti FajarNTT.com WhatsApp Channel di ponsel kamu

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Konten

Comments are closed.

Terkini Lain

Konten