Mantovanny Tapung : Peran Relawan Muda Sangat Strategis di Pilkada 2020

Penulis: Tim | Editor:

Manggarai, FajarNTT.com – Mantovanny Tapung yang dulunya adalah bakal calon Wakil Bupati yang berpasangan dengan bakal calon Bupati Agustinus Ganggut (Paket AMAN) memberikan penguatan terhadap orang muda pada salah satu relawan sayap Deno-Madur, di bawah Komando Forum Relawan Deno-Madur (Foreder) di Pau Kaba, Kelurahan Mbaumuku, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Selasa (6/10/2020).

Mantovanny yang kini bergabung dengan paket Deno-Madur (DM) menegaskan bahwa geliat kehadiran kaum muda pada pentas kontestasi Pilkada Manggarai merupakan bentuk fenomena positif kebangkitan kesukarelawanan (voluntarisme) kaum muda.

“Fenomena ini sangat diapresiasi. Dalam hal ini, kaum muda Manggarai, selain sudah memiliki kesadaran untuk berpolitik praktis, tetapi lebih dari itu, mereka memiliki tanggung jawab moral sosial politik untuk memilih pemimpin Manggarai yang berkualitas, berpengalaman, dan memiliki track record yang terukur,” jelas Manto.

Lanjut Manto, penguatan ini, didasarkan pada upaya menyinergikan lima bantu penyanggah kemenangan DM 9 Desember 2020, yaitu : Partai Politik (Demokrat, Nasdem, PAN), sayap relawan yang tergabung dalam Foreder (kurang lebih 22 relawan sayap yang ada di 12 wilayah kecamatan), Kipas (kumpulan Ibu-Ibu Pemilih Cerdas), Sekretariat pemenangan, dan IT (information technology).

“Komunitas sayap relawan ini menjadi sangat penting dan strategis dalam memenangkan DM di 9 Desember 2020, karena kerja mereka yang organik dan senyap,” tuturnya.

Dalam orasinya, Manto Tapung yang juga Dosen Filsafat di STKIP Santu Paulus Ruteng menegaskan, bila dalam gereja Katolik ada 7 sakramen, tetapi dalam politik ada satu sakramen, yaitu sakramen politik. Sakramen politik ini memberi penjelasan kepada kaum muda bahwa politik itu sangat kudus dan baik, karena bertujuan mulia untuk mensejahterakan masyarakat. Pandangan negatif terhadap politik itu adalah persepsi dari orang-orang berpengalaman buruk dalam berpolitik dan/atau menggunakan politik sebagai komoditas untuk kepentingan diri dan kelompok. Mereka menggunakan segala cara untuk mengejar ambisi atau kepentingan pribadinya. Padahal, kalau dijalankan dengan penuh kesungguhan dan komitmen moral yang kuat, politik itu memiliki tujuan yang mulia. Mantovanny mengutip quote Romo Frans Magnis Suseno “Pemilu tidak hanya sekedar momen untuk memilih pemimpin yang terbaik, tetapi juga menjadi waktu dimana kita untuk mencegah pemimpin yang buruk berkuasa”.

Karena itu menurut Dia, jika dalam hidup kita hanya mati satu kali, tetapi dalam politik kita akan mati berkali-kali. Kita akan dibantai karena beda pilihan dan ideologi politik. Hanya satu yang membuat kita bangkit adalah kepercayaan bahwa apa yang diperjuangkan adalah benar dan diperjuangkan dengan menggunakan cara yang damai, santun, dan hindari pola kekerasan.

“Dalam memenangkan DM pada tanggal 9 Desember 2020, salah satu semangat juang sayap relawan adalah berupaya memenangkan “peperangan” dengan menaklukan “musuh” tanpa melalui sebuah pertempuran,” tegas Manto.

Dia tegaskan lagi, dalam Pilkada ini, kita tidak sedang bertempur, tetapi berperang. Berperang memenangkan hati masyarakat Manggarai dengan mengedepankan capaian pembangunan, program kerja, dan gagasan kreatif dalam membangun pada periode yang akan datang.

“Sebagai seorang sales, kita harus bisa menjual DM ke tengah masyarakat dengan cara-cara yang meyakinkan dan tentunya mengikuti etika, kesantunan, dan kecerdasan. Karena itu, kita perlu dibekali dengan tiga kekuatan utama yaitu pengetahuan yang baik dan positif mengenai profil DM, pengalaman interaksi dengan sesama relawan atau konsolidasi, dan semangat perjuangan atau militansi. Ketiga hal ini mesti menjadi kekuatan dalam mengampanyekan DM, baik dengan menggunakan kanal daring maupun luring,” terang Manto.

Tak luput, Manto Tapung memberikan sebuah gagasan penting, bahwa target dekat muncul sayap relawan adalah kemenangan DM pada tanggal 9 Desember 2020, tapi target menengah adalah pelembagaan gerakan ini.

“Gerakan ini harus dilembagakan dalam bentuk komunitas peminatan yang berbadan hukum, yang kemudiaan nanti bisa secara sah dan legal secara hukum untuk membantu pemerintah daerah dalam membangun dan menyelesaikan persoalan yang membutuhkan kehadiran orang muda seperti anda semua,” katanya.

“Saya sangat berharap komunitas ini nanti mendapat tempat tersendiri, dan diberi ruang untuk berkontribusi secara aktif dan kreatif dalam tata kelola pemerintahan DM edisi 2, bila terpilih lagi,” pungkasnya

Di ujung orasinya Manto Tapung memberi pesan ideologi moral, “Dalam diri orang muda selalu melekat harapan dan optimisme. Karena itu, sedapat mungkin menghindari diksi pesimisme seperti “kegagalan”.

“Kita tidak pernah ditakdirkan sebagai manusia gagal, ketika kita tahu bahwa selalu ada harapan yang menghiasi mimpi kita. Hanya jangan terlalu banyak tidur dan bermimpi. Harus bangun dan bekerja. Bila kita mau berubah harus bekerja secara berkelanjutan dan terus menerus. Perubahan adalah sebuah keniscayaan, tetapi akan menjadi tidak niscaya dan omong kosong bila tidak didukung oleh sebuah proses keberlanjutan. Perubahan tanpa keberlanjutan adalah mati dan hanya berhenti sebagai jargon semata, apalagi jika sama sekali tidak didukung oleh gagasan-gagasan kuat dalam merancangnya,” tutupnya. (FJN)