Penulis: Tim | Editor: Ana Halima
MATARAM, FAJARNTT.COM – PT PLN (Persero) divisi panas bumi, Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM beserta PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menyambut baik ajakan dialog pihak keuskupan Ruteng terkait proyek pengembangan geothermal Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok, Rabu, 2 Agustus 2023.
Dialog tertutup tersebut bermaksud untuk meneruskan aspirasi berupa dokumen berjudul “Aspirasi Warga Poco Leok tentang Rencana Pengembangan Geothermal Ulumbu” yang merupakan hasil pertemuan pihak keuskupan dengan warga dari 10 kampung adat atau gendang di Poco Leok.
Diskusi yang berlangsung di Ruang Rapat Aula Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Ruteng ini menghadirkan Vikaris Jenderal (Vikjen) Ruteng Romo Alfons Segar, Direktur Puspas Romo Marthen Cen.
Turut hadir pula, Ketua Komisi PSE Romo Josi Erot, Ketua komisi Budaya dan Pariwisata Romo Ino Sutam, ketua Komisi Keluarga Romo Blasius Harmin dan Komisi Justice, Peace and Integrity of Creation (JPIC) Keuskupan Ruteng Romo Marthen Jenarut.
Selain itu, dari pihak PT PLN (Persero) hadir General Manager (GM) Divisi Panas Bumi PT PLN (Persero) Christiyono, Budi Hardyanto selaku Koordinator EBTKE Kementerian ESDM, serta GM PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan.
Acara diskusi ini juga turut hadir pihak pemerintah daerah Kabupaten Manggarai, NTT.
“Peran kami (Keuskupan Ruteng) hanya sebagai jembatan untuk menyampaikan suara-suara masyarakat atau umat gereja di Poco Leok. Baik itu yang mendukung geothermal maupun pihak yang menolak geothermal,” ucap Vikjen Romo Alfons Segar.
Ada tiga poin prioritas dari pihak Keuskupan Ruteng kepada PLN dalam mengembangkan PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok, yakni terkait kesejahteraan umat atau masyarakat, keadilan, dan keutuhan ciptaan.
PLN Menegaskan Akan Memperhatikan Ekologi Internal
Pihak PLN menegaskan bahwa setiap proyek infrastruktur kelistrikan yang di garap akan tetap memerhatikan kesejahteraan masyarakat, pembangunan yang berkeadilan, serta pembangunan yang berdasarkan keutuhan ciptaan dengan memerhatikan ekologi integral.
Ketiga hal tersebut sejalan dengan Asas Pembangunan Panas Bumi dan Misi PT PLN (Persero).
Vikjen Romo Alfons Segar mengatakan pihak Keuskupan Ruteng selalu meminta kepada JPIC SVD untuk berkoordinasi dengan Keuskupan Ruteng dalam menentukan sikap terkait pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok.
“Tidak boleh menimbulkan perpecahan di antara umat, supaya tetap menjaga keutuhan di tengah masyarakat. Revolusi gereja itu untuk mempersatukan. Sehingga, gereja menampung, menerima semua aspirasi entah yang pro entah yang kontra. Kita terima semua aspirasi mereka,” kata Vikjen Romo Alfons Segar.
Perbedan pandangan JPIC CVD dengan JPIC Keuskupan terkait rencana pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok, kata Vikjen Alfons Segar, menjadi penggagas awal dialog agar keutuhan di tengah masyarakat tetap terjaga.
“Saya hanya sampaikan kepada pimpinannya dia (Pater Simon Suban Tukan), supaya minta kerjasama dari keuskupan Ruteng. Pada saat pertemuan dengan Pater Simon, dialog terima dialog terima, dialog bersama terima, tetapi pihak keuskupan terus berdialog,” Tutup Alfons Segar. (*)
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.