close menu

Masuk


Tutup x

Ini Langkah-langkah Pemkab Manggarai Lakukan Upaya Mitigasi Letusan Gunung Ranaka

Penulis: | Editor: Redaksi

RUTENG, FAJARNTT.COM – Dalam menghadapi ancaman letusan anak Gunung Ranaka yang aktivitasnya mengalami perubahan dari Level 1 (siaga) ke level 2 (Waspada) sejak awal bulan Desember 2024, Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan upaya mitigasi bencana . Upaya mitigasi bencana gunung api Anak Ranaka tersebut merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari letusan tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai, Stefanus Tawar di ruang kerjanya, Kamis (12/12) menjelaskan Mitigasi bencana dilakukan untuk mempersiapkan masyarakat, infrastruktur, dan lingkungan dalam menghadapi bencana. Sehingga dapat mengurangi jumlah korban jiwa, kerusakan properti, dan gangguan terhadap kondisi sosial dan ekonomi.
Upaya mitigasi bencana yang jelas Kalak Stefanus adalah serangkaian langkah atau tindakan yang dilakukan secara khusus. Mulai dari sebelum, selama, hingga setelah terjadinya bencana untuk mengurangi risiko, kerugian, dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana letusan.
Bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat dan lingkungan terhadap bencana. Dengan demikian akan dapat mengurangi kerugian dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana serta mempercepat proses pemulihan pascabencana.
“Mitigasi Bencana yang kita keluarkan, sekaligus tindak lanjut Arahan Bupati Manggarai, dalam rapat koordinasi Jumat, 06 Desember lalu, di Aula Nucalale. Dalam Rakor tersebut, Arah Pak Bupati sangat jelas,” katanya.

Upaya mitigasi lebih lanjut Stefanus Tawar meliputi pelaksanaan penataan tata ruang; Pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, tata bangunan; Penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan baik secara konvensional maupun modern.
Menurut dia bencana gunung meletus adalah bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah “erupsi”. Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lahar, gas racun, tsunami dan banjir lahar.

Langkah-langkah Mitigasi Bencana Gunung Api Anak Ranaka
Bagaimana langkah-langkah mitigasi bencana gunung meletus? Menurut Stefanus ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam upaya mitigasi bencana gunung meletus yang terbagi menjadi tiga, yaitu sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi.
Berikut langkah-langkah mitigasi bencana gunung api Anak Gunung Ranaka:
Sebelum Terjadi Letusan Gunung Berapi
Tindakan yang harus dilakukan oleh pihak yang berwenang/pemerintah meliputi:

Kedai Momica
  1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api yang sedang aktif.
  2. Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana letusan gunung api, peta zona risiko bahaya gunung api, serta peta pendukung lainnya, seperti peta geologi gunung api.
  3. Membuat langkah-langkah prosedur tetap pencegahan bencana letusan gunung api.
  4. Melakukan bimbingan dan penyebaran informasi gunung api kepada masyarakat.
  5. Penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan geokimia di gunung api.
  6. Peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya, seperti peningkatan sarana dan prasarana.
    Tindakan yang harus dilakukan oleh individu/masyarakat meliputi:
  7. Mengenali daerah setempat yang dapat dijadikan tempat mengungsi.
  8. Memantau dan mendengarkan informasi tentang status gunung api.
  9. mengikuti bimbingan dan penyuluhan dari pihak yang bertanggung jawab.
  10. Memiliki persediaan kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti obat-obatan dan makanan yang mencukupi.
  11. Selanjutnya Arahan membekukan pihak yang berwenang.
  12. Membawa barang-barang berharga, terutama dokumen dan surat penting.
    Saat Terjadi Letusan Gunung Berapi
    Tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah/pihak yang berwenang meliputi:
  13. Membentuk tim bergerak cepat.
  14. Peningkatan pemantauan dan observasi yang didukung dengan penambahan peralatan yang lebih memadai.
  15. Meningkatkan tingkat pelaporan kegiatan menurut alur dan frekuensi pelaporan sesuai dengan kebutuhan.
  16. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai prosedur.
    Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat meliputi:
  17. Jika ada evakuasi, pastikan tidak kembali ke kediaman sampai keadaan sudah dipastikan aman.
  18. Hindari daerah rawan bencana, seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar.
  19. Ketika melihat lahar atau benda lain yang mendekati rumah, segera selamatkan diri dan cari perlindungan terdekat.
  20. Lindungi diri dari debu dan awan panas.
  21. Kenakan kacamata pelindung.
  22. Gunakanlah masker kain untuk menutup mulut dan hidung.
    Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi
    Tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah/pihak yang berwenang meliputi:
  23. Menginventarisasi data, yang mencakup sebaran dan volume hasil letusan.
  24. Mengidentifikasi daerah yang terkena dan terancam bahaya.
  25. Memberikan sarana penanggulangan bahaya.
  26. Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak.
  27. Menurunkan status tingkat kegiatan.
  28. Melanjutkan pemantauan rutin, meskipun keadaan sudah menurun.
  29. Memberikan sarana penyelesaian kawasan jangka pendek dan jangka panjang.
  30. Membangun kembali bangunan, sarana, dan fasilitas lainnya yang terkena bencana.
    Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat meliputi:
  31. Ikuti informasi perkembangan status gunung api.
  32. Apabila sudah dianggap aman dan dapat kembali, periksalah rumah dan barang lain yang ada.
  33. Menghubungi dan memeriksa saudara dan kerabat yang lain.
  34. Bersama dengan warga dan pemerintah bergotong royong membersihkan dan memperbaiki sarana-sarana yang masih dapat dimanfaatkan.
  35. Jauhi daerah yang terkena hujan abu.
  36. Membantu tim medis membantu para korban.
    Stefanus menambahkan, langkah-langkah mitigasi bencana gunung meletus terutama dalam menghadapi letusan anak gunung ranaka perlu diketahui.
    “Saya kembali mengulangi penegasan Bupati Manggarai saat rakor, kita tidak boleh lengah. Jadikan bencana gunung api Lewatobi beberapa waktu lalu itu sebagai rujukan,” tambahnya.
    Dirinya berharap, mitigasi bencana letusan gunung api anak Ranaka yang dikeluarkan Pemkab Manggarai sebagai tindak lanjut Rakor yang menampilkan semua unsur terkait , bermanfaat.(*)
Iklan
Follow Berita FajarNTT.com di Google News

Dapatkan update breaking news dan berita pilihan kami dengan mengikuti FajarNTT.com WhatsApp Channel di ponsel kamu

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.

Terkini Lain

Konten