
Penulis: Tim | Editor: Redaksi

BORONG, FAJARNTT.COM – Kabar gembira datang dari ujung timur Manggarai Timur, tepatnya bagi masyarakat Kecamatan Elar dan Elar Selatan. Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, menyatakan komitmen serius untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalan provinsi yang selama ini menjadi kerinduan masyarakat setempat.
Dalam pertemuan bersama para camat, kepala desa, dan lurah se-Kabupaten Manggarai Timur di Aula Setda Kantor Bupati Manggarai Timur pada Rabu, 16 Juli 2025 lalu, Gubernur Melki menyampaikan bahwa pembangunan jalan provinsi di Elar akan dimulai segera, asalkan kondisi fiskal provinsi memungkinkan.
“Kita akan bangun komunikasi dengan DPRD Provinsi NTT. Kalau secara fiskal memungkinkan, kita mulai bangun jalan Elar tahun ini juga,” tegas Gubernur Melki dalam sambutannya, sebagaimana dilansir Media Center Manggarai Timur, Selasa (22/7/2025).
Langkah Nyata Menuju Perubahan
Pernyataan Gubernur ini bukan sekadar janji politik. Ia menjelaskan bahwa sebagai langkah awal, akan dibentuk tim kerja gabungan yang melibatkan Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, hingga seluruh kepala desa di wilayah Elar. Tim ini akan merumuskan tahapan teknis serta mekanisme kolaborasi pembangunan jalan secara konkret.

Gubernur Melki menekankan pentingnya keterlibatan aktif semua pihak, terutama desa-desa terdampak langsung oleh proyek jalan tersebut.
Ia mendorong pendekatan pembangunan yang berbasis gotong royong, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan potensi anggaran desa.
“Saya minta semua kepala desa aktif terlibat. Gunakan pola baru, berbasis gotong royong. Bahkan dana desa pun bisa disisihkan untuk menambal jalan-jalan rusak. Ajak masyarakat bergerak bersama, karena ini pembangunan untuk kita semua,” kata Gubernur dengan penuh semangat.
Rencana Lobi Pusat dan Momentum Nasional
Tak hanya itu, Gubernur Melki mengungkapkan rencana strategisnya untuk mendorong dukungan lebih luas dari pemerintah pusat.
Ia menyebutkan bahwa dalam waktu dekat akan melakukan kunjungan ke Jakarta guna mengawal langsung usulan program pembangunan jalan Elar.
Yang menarik, Gubernur juga menyampaikan niat untuk menggandeng Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) agar menyelenggarakan kegiatan nasional di Elar pada 28 Oktober mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Kegiatan tersebut diyakini akan mengangkat nama Elar di kancah nasional dan memperkuat daya tarik wilayah tersebut sebagai daerah prioritas pembangunan.
“Nanti saya ke Jakarta untuk pastikan program ini jalan. Kalau memungkinkan, kita tarik Menpora buat kegiatan besar di Elar tanggal 28 Oktober. Ini bisa jadi momentum luar biasa bagi daerah ini. Intinya semua kepala desa siap, kalau sepakat saya main,” ujarnya.
Komitmen Politik dan Dukungan Lintas Sektor
Hadir dalam pertemuan penting itu Wakil Bupati Manggarai Timur, Tarsisius Syukur; Sekretaris Daerah Boni Hasudungan; dan Ketua DPRD Manggarai Timur, Salesius Medi. Kehadiran para pemimpin daerah ini menandai keseriusan kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan pembangunan jalan yang selama ini sangat dibutuhkan masyarakat Elar.
Ketua DPRD Manggarai Timur, Salesius Medi, menyambut baik komitmen Gubernur dan menyatakan bahwa DPRD siap memberikan dukungan anggaran maupun kebijakan untuk memperlancar pembangunan tersebut.
“Kami mendukung penuh. Aspirasi ini sudah lama datang dari masyarakat. Sekarang saatnya kita bersama-sama menjawabnya dengan kerja nyata,” katanya.
Harapan dan Tekad Masyarakat
Di tengah keterisolasian dan minimnya akses jalan yang layak, masyarakat Elar dan sekitarnya menyambut hangat komitmen pembangunan ini. Bagi mereka, jalan bukan sekadar sarana transportasi, melainkan nadi kehidupan ekonomi, pendidikan, dan layanan publik. Dengan akses jalan yang baik, hasil pertanian bisa lebih mudah dipasarkan, anak-anak bisa lebih cepat sampai ke sekolah, dan pelayanan kesehatan bisa menjangkau pelosok.
Komitmen yang ditunjukkan Gubernur Melki ini menjadi angin segar, sekaligus bukti bahwa pembangunan tidak hanya berpusat di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau daerah pinggiran yang selama ini nyaris terlupakan.
Dengan semangat gotong royong, kerja lintas sektor, dan lobi ke pusat, jalan provinsi di Elar bukan lagi sekadar impian. Jika fiskal memungkinkan dan semua pihak kompak, tahun ini bisa jadi titik balik sejarah pembangunan di Manggarai Timur.(*)