
Penulis: Tim | Editor: Redaksi
RUTENG, FAJARNTT.COM – Kebakaran yang terus melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ncolang, Kecamatan Wae Ri’i, sejak Jumat, 1 Agustus 2025, menyebabkan munculnya kabut asap yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar.
Menanggapi kondisi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai bergerak cepat dengan mendirikan Pos Pelayanan Kesehatan di Dusun Puar Wase, Desa Poco, mulai Senin (4/8/2025).
Pos pelayanan ini dioperasikan oleh tim medis yang terdiri dari sejumlah dokter dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Watu Alo. Mereka bertugas memberikan pemeriksaan kesehatan dan penanganan awal bagi warga yang terdampak kabut asap akibat kebakaran sampah di TPA Ncolang.
Kepala Dinas Kesehatan Manggarai, drg. Bertolomeus Hermopan, menyampaikan bahwa posko ini merupakan langkah antisipasi dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berpotensi mengalami gangguan kesehatan akibat paparan asap.
“Kami membuka posko untuk memberikan layanan kesehatan, sekaligus melakukan tindakan pencegahan dan penanganan dini,” ujar drg. Hermopan.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan sejak pagi pukul 08.00 Wita, tim medis telah memeriksa 17 warga yang terdiri dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Beberapa keluhan yang diterima antara lain sakit kepala, sesak napas, dan hipertensi.
Namun, menurut drg. Hermopan, belum dapat disimpulkan secara pasti apakah keluhan tersebut sepenuhnya disebabkan oleh asap kebakaran.
“Kami telah melakukan tindakan medis berupa pemeriksaan tekanan darah dan pemberian obat sesuai indikasi. Namun, kami masih memerlukan pemantauan lebih lanjut untuk memastikan dampak kesehatan akibat kabut asap ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Ncolang agar selalu menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah selama kebakaran dan kabut asap masih terjadi guna meminimalisir risiko gangguan kesehatan.
Sementara itu, upaya pemadaman kebakaran di TPA Ncolang terus dilakukan oleh pemerintah daerah bersama tim terkait. Meski demikian, api hingga kini masih belum sepenuhnya berhasil dipadamkan.(*)





