close menu

Masuk


Tutup x

PT PLN Bangun PLTP Ulumbu dan Mataloko untuk Flores sebagai Geothermal Island

PT PLN
(Foto: Ist.)

Penulis: | Editor:

FAJARNTT.COM – PT PLN (Persero) mendukung penuh komitmen pemerintah Indonesia dalam mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.

PLN mewujudkan upaya ini melalui pembangunan pembangkit ramah lingkungan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) salah satunya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Informasinya, yang sedang berjalan saat ini adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu berkapasitas 20 mega watt (MW) di kabupaten Manggarai dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 20 (MW) di kabupaten Ngada. Pembangunan kedua pembangkit ini di Pulau Flores, Provinsi NTT.

Edwin Saleh

General Manager PT PLN UIP Nusa Tenggara, Wahidin mengatakan, bahwa menurut Data Kementerian ESDM Pulau Flores menyimpan sumber daya sebesar hampir 1.000 MW dan cadangan sebesar 402,5 MW panas bumi.

“Flores, salah satu pulau di Provinsi NTT yang punya potensi panas bumi yang menjanjikan, tentu kami sebagai BUMN yang bergerak dibidang ketenagalistrikan memiliki cita-cita mewujudkan Pulau Flores sebagai ikon Geothermal Island,” katanya.

Iklan

Saat ini, kata dia, kedua pembangkit tersebut sedang dalam proses pra konstruksi. Kemudian, PLTP Ulumbu saat ini sedang proses Penentuan Lokasi Bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai dan PLTP Mataloko saat ini sedang proses Pengadaan Lahan Bersama BPN Kabupaten Ngada.

“Jadi kami butuh dukungan dari para stakeholder di lokasi pembangunan, sehingga tercapai kesamaan pandangan, menyamakan tujuan, sehingga kedua Pembangkit tenaga panas bumi Ini bisa berjalan dan ini adalah kepentingan bersama,” jelasnya.

Menurut Wahidin, PLN sebelumnya telah mengoperasikan dua pembangkit tenaga listrik panas bumi yaitu (PLTP) Kamojang dengan kapasitas pembangkit 140 MW di Kabupaten Bandung dan PLTP Lahendong 80 MW di Kabupaten Minahasa.

Baca Juga:  Hargai Para Sesepuh, TNI AD Berangkatkan Umroh 102 Veteran Seroja

Lanjutnya, itu sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai target baru energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 menjadi perhatian utama PT PLN (Persero) untuk beberapa tahun ke depan.

Selain itu, PLN menargetkan untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sebesar 10,6 Giga Watt (GW), disamping program efisiensi PLTU yang sudah berjalan untuk mencapai target baru yang ditetapkan.

“Dari 10,6 GW pembangkit EBT baru di 2025, 1,4 GW diantaranya merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan 3,1 GW berupa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Sementara itu porsi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) 1,1 GW, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 3,9 GW, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 0,5 GW dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBio) 0,6 GW,” ungkap Wahidin.

Ia menambahkan hal ini juga sejalan dengan Komitmen Joko Widodo, Presiden RI dalam Paris Agreement, komitmen Indonesia kemudian memperrtegas menjadi bagian dari dokumen perencanaan pembangunan nasional 2020-2024 dan menjadikan penanganan perubahan iklim sebagai salah satu agenda prioritas nasional.

“Pembangunan PLTP ini adalah salah satu prioritas nasional dan juga mendukung pertumbuhan investasi serta pembangunan perekonomian di Flores. Hal itu membutuhkan langkah nyata dari semua pihak agar dapat benar-benar berkolaborasi demi mewujudkan Pulau Flores menjadi Geothermal Island,” tutupnya.

Follow Berita FajarNTT.com di Google News

Dapatkan update breaking news dan berita pilihan kami dengan mengikuti FajarNTT.com WhatsApp Channel di ponsel kamu

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.

Terkini Lain

Konten