Penulis: Tim | Editor: Ana Halima
FAJARNTT.COM – AS menghapus dokumen pandemi yang dulunya sangat penting, yakni kartu vaksinasi Covid-19 berwarna putih.
Setelah pemerintah federal, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) tidak mendistribusikan vaksin Covid-19 dan berhenti mencetak kartu baru.
Pemerintah federal telah mengirimkan lebih dari 980 juta kartu antara akhir tahun 2020, saat pertama kali meluncurkan vaksin, hingga 10 Mei, menurut data terbaru yang tersedia dari CDC.
Pejabat kesehatan federal dan lokal tidak mengharapkan penghentian kartu menjadi perubahan yang sangat besar.
Dulunya, orang menyimpan kartu ini di dalam dompet untuk memastikan bisa masuk ke festival, bar, dan restoran.
Tapi aturan ini sebagian besar telah berakhir. Jika warga AS masih menyimpannya, kartu tersebut masih berlaku sebagai bukti vaksinasi.
Jika tidak, orang yang membutuhkan catatan imunisasi Covid-19 mereka perlu memintanya seperti halnya vaksin lainnya.
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.