Penulis: Tim | Editor: Ana Halima
FAJARNTT.COM – Jubir (Juru Bicara) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tarik Jasarevic, mengatakan perintah evakuasi Israel ke Gaza sama dengan “hukuman mati” bagi pasien rumah sakit yang rentan.
Ia mengatakan otoritas kesehatan di Gaza telah menyarankan bahwa tidak mungkin mengevakuasi pasien rumah sakit yang rentan dalam waktu 24 jam seperti yang di perintahkan oleh militer Israel.
“Ada orang-orang yang sakit parah dan cederanya berarti satu-satunya peluang mereka untuk bertahan hidup adalah dengan menggunakan alat bantu hidup, seperti ventilator mekanis,” kata Jasarevic.
“Jadi memindahkan orang-orang itu adalah hukuman mati. Meminta petugas kesehatan untuk melakukan hal tersebut adalah tindakan yang sangat kejam,” tambahnya.
Militer Israel, pada Kamis 12 Oktober 2023, memerintahkan 1,1 juta warga Palestina yang terjebak di Gaza untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam menjelang serangan darat yang di perkirakan akan dilakukan di daerah tersebut.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa relokasi begitu banyak orang tidak mungkin dan dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk.
Israel Tidak Realistis
Diplomat utama Uni Eropa Josep Borrell menggambarkan arahan Israel tidak realistis.
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.