
Penulis: Vincent Ngara | Editor: Vincent Ngara
Politik Uang dan Isu SARA Merusak Tatanan Demokrasi
Politik uang dan isu SARA, kata dia terbukti dapat merusak tatanan demokrasi. Tidak lagi memilih wakil dan pemimpin kita berdasarkan hati Nurani, tapi berdasarkan siapa yang membayar. Apalagi isu SARA ini dapat menyebabkan perpecahan sesama anak bangsa.
“Jangan sampai Pemilu selesai tapi perpecahan antar anak bangsa terus berlanjut. Kehidupan berpolitik di Indonesia harus berlandaskan apa yang ada di Pancasila, yakni 5 sila yang terkandung di dalamnya,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat berhak menyuarakan aspirasi melalui wakil rakyat dan itu adalah Demokrasi Pancasila yang sesungguhnya.
“Siapa pun yang dipilih melalui Pemilu adalah wakil rakyat, jadi rakyat juga berhak menyuarakan atau berpendapat kepada pemimpin atau wakil rakyat untuk kemajuan suatu daerah hingga kemajuan bangsa,” tutup Dipo Nusantara. (*)


CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.