
Penulis: Tim | Editor: Redaksi
FAJARNTT.COM – Mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol termasuk bir, dapat memberikan banyak manfaat bagi otak. Ahli saraf telah menyelidiki bagaimana berhenti minum dapat mempengaruhi kesehatan saraf, yang menunjukkan peningkatan dalam daya ingat, suasana hati, dan kinerja kognitif. Berhenti minum alkohol sama sekali dapat menyebabkan otak mengalami sejumlah perubahan positif dan nyata dalam jangka pendek dan panjang.
Peningkatan Fungsi Kognitif dan Memori
Konsumsi alkohol, bahkan dalam jumlah sedang, dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif , terutama di area otak yang terkait dengan memori dan pengambilan keputusan. Menurut ahli saraf Dr. George Koob, direktur Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme AS, konsumsi alkohol dapat memengaruhi neurotransmiter otak dan mengurangi plastisitas neuronal, yang memengaruhi kemampuan untuk belajar dan membentuk memori.
Mengurangi Kecemasan
Salah satu efek paling positif dari berhenti minum alkohol adalah berkurangnya tingkat kecemasan dan meningkatnya stabilitas emosi. Minuman beralkohol bertindak sebagai depresan pada sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan kecemasan.
Keuntungan mengurangi konsumsi alkohol adalah keadaan emosional juga menjadi stabil, karena kurangnya alkohol pada susunan saraf pusat memungkinkan otak mengatur kadar dopamin dan serotonin secara alami.
Risiko Gangguan Kognitif Lebih Rendah
Konsumsi bir dan jenis alkohol lainnya secara teratur dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kognitif di masa dewasa dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan demensia. Hal ini karena alkohol menyebabkan stres oksidatif dan penumpukan racun di otak, yang mempercepat kerusakan sel dan mempengaruhi fungsi-fungsi penting.
Pengaturan Impuls yang Lebih baik
Alkohol memengaruhi korteks prefrontal, bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan impuls dan pengambilan keputusan rasional. Ketika Anda berhenti minum alkohol, fungsi area ini membaik, sehingga menghasilkan kemampuan yang lebih besar untuk membuat keputusan sadar dan mengendalikan impuls.
Peningkatan fungsi korteks prefrontal juga membantu meningkatkan fokus dan motivasi, faktor kunci dalam produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.(*)
Sumber: Marca
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.