
Penulis: Tim | Editor: Redaksi

NGADA, FAJARNTT.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) bersama Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 2 terus memperkuat komitmen mendukung transisi energi di Nusa Tenggara Timur melalui keterbukaan informasi.
Salah satunya diwujudkan lewat kegiatan media visit ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, pada Senin (11/8/2025).
Kegiatan ini menjadi ruang silaturahmi dan penguatan kerja sama PLN dengan insan pers, sekaligus sarana edukasi publik. Para jurnalis diajak melihat langsung perkembangan proyek PLTP Mataloko berkapasitas 2×10 MW, yang digadang menjadi salah satu proyek strategis mendukung bauran energi bersih di NTT.
Kepala Teknik Panas Bumi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) sekaligus Assistant Manager Project Site PLTP Mataloko UPP Nusra 2, Adrys Silaban, mengatakan media memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi yang benar dan komprehensif kepada masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini membantu PLN dalam menyampaikan informasi yang jelas dan tepat. Ini juga menjadi bagian dari edukasi bagi masyarakat di Kabupaten Ngada,” ujar Adrys.

Adrys menjelaskan progres pembangunan PLTP Mataloko saat ini telah mencapai 80 persen, meliputi pembangunan infrastruktur Wellpad, akses jalan, dan pemasangan pipa pendukung pengeboran.
Ia menambahkan, dengan dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, tahap ini ditargetkan rampung pada 2025 sebelum masuk ke persiapan drilling pada 2026.
Sementara itu, terkait dinamika pemanfaatan air Tiwu Bala, Adrys menegaskan pihaknya terus melakukan sosialisasi terbuka kepada masyarakat terdampak.
“Kami akan mengatur radius steril untuk keamanan selama proses pengeboran dan mengomunikasikan setiap tahapan proyek secara transparan,” tambahnya.
General Manager PLN UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menekankan bahwa sosialisasi langsung kepada masyarakat terdampak menjadi langkah kunci.
“Banyak warga berharap penjelasan langsung dari PLN. Melalui media visit ini, kami memastikan informasi yang mereka terima jelas, benar, dan bersumber dari pihak yang tepat,” kata Rizki.
Antusiasme juga datang dari jurnalis yang hadir. Charles Abar dari Tribun Flores mengaku kunjungan ini memberi pemahaman baru tentang proyek geothermal tersebut.
“Selama ini banyak perdebatan di luar sana. Lewat kunjungan ini, kami bisa memilah mana narasi yang keliru dan mana fakta di lapangan. Media bisa menjadi rujukan kredibel bagi masyarakat,” ujarnya.
PLTP Mataloko diharapkan menjadi tonggak baru dalam transisi energi bersih di NTT, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, sekaligus memberi manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.(*)