
Penulis: Tim | Editor: Redaksi
RUTENG, FAJARNTT.COM – Warga di sejumlah kelurahan di Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, kembali mengalami gangguan distribusi air bersih pada Selasa (14/10/2025).
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Komodo Ruteng memastikan bahwa gangguan ini bersifat sementara dan sudah kembali normal setelah pemulihan aliran listrik dari PLN.
Dalam pengumuman resmi yang diterbitkan pada Senin, 13 Oktober 2025, Perumda Tirta Komodo menyampaikan bahwa gangguan distribusi air terjadi di Zona Timur II, mencakup wilayah Hombel, Cuncalawar, Mongkol, Satartacik, Terminal Karot, Karot, Kumba, Sondeng, Wae Buka, Pong Ara, Golo Rokat, dan Lingko Delem.
Gangguan berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 11.00 Wita, disebabkan oleh pemadaman aliran listrik pada jalur penyulang Mano yang mengakibatkan mesin pompa air di sumber Wae Decer tidak dapat beroperasi.
Dikonfirmasi oleh fajarNTT.com pada Senin pagi (14/10), Direktur Utama Perumda Tirta Komodo Ruteng, Marsel Sudirman, menjelaskan bahwa gangguan tersebut bukan berasal dari kerusakan pipa atau kebocoran jaringan, melainkan murni akibat padamnya aliran listrik yang menjadi sumber utama penggerak pompa air.
“Pompa di sumber Wae Decer itu bergantung penuh pada aliran listrik dari jalur penyulang Mano. Begitu listrik padam, mesin otomatis berhenti bekerja. Jadi air tidak bisa naik ke reservoir dan tidak bisa didistribusikan ke pelanggan di wilayah Zona Timur II,” jelas Marsel.
Ia menambahkan, pemadaman listrik memang di luar kendali pihak perusahaan.
Namun, kata dia, koordinasi antara Perumda Tirta Komodo dan pihak PLN terus dilakukan agar gangguan serupa bisa diminimalisasi ke depannya.
“Begitu listrik menyala, pompa langsung kami aktifkan kembali. Tapi butuh waktu beberapa jam agar tekanan air stabil di seluruh jaringan. Jadi pelanggan mungkin masih akan merasakan aliran air kecil sesaat sebelum benar-benar normal,” tambahnya.
Marsel juga mengimbau warga di wilayah terdampak agar selalu menyiapkan penampungan air cadangan, terutama bagi mereka yang tinggal di area dengan tekanan distribusi rendah.
“Kami sudah umumkan sehari sebelumnya supaya warga menampung air secukupnya. Ini langkah antisipasi ketika terjadi gangguan listrik atau perbaikan pipa mendadak,” ujarnya.
Menurutnya, Perumda Tirta Komodo terus berupaya menjaga keandalan pelayanan air bersih dengan memperkuat sistem cadangan energi dan menata ulang jadwal distribusi agar lebih efisien.
“Kami juga sedang mengkaji pengadaan genset tambahan di beberapa titik vital, termasuk di sumber Wae Decer, agar ketika listrik padam, distribusi air tetap bisa berjalan secara terbatas,” tutur Marsel.
Dirut Perumda Tirta Komodo itu juga mengingatkan masyarakat untuk memahami bahwa sistem distribusi air di Ruteng sangat bergantung pada kondisi listrik.
Karena itu, lanjut dia, gangguan dari luar, seperti pemadaman mendadak atau penurunan daya, berpengaruh langsung terhadap kelancaran pasokan air.
“Sering kali warga berpikir air tidak mengalir karena pipa bocor, padahal penyebabnya adalah listrik padam. Jadi kami minta masyarakat bisa memahami kondisi ini,” jelas Marsel.
Ia menegaskan, setiap laporan pelanggan tetap menjadi perhatian serius pihaknya.
“Kami tidak pernah menyepelekan keluhan pelanggan. Kalau ada daerah yang masih belum mendapat air setelah pemadaman berakhir, silakan lapor melalui kanal resmi kami,” tegasnya.
Selain itu, ntuk mempercepat respons terhadap keluhan masyarakat, Marsel menegaskan bahwa Perumda Tirta Komodo kini memperkuat sistem layanan pengaduan melalui WhatsApp Center, telepon kantor, dan akun media sosial resmi.
“Nomor pengaduan kami selalu aktif. Petugas lapangan siap turun kapan saja untuk mengecek pipa, valve, atau tekanan air di wilayah pelanggan,” ujar Marsel.
Langkah ini, tambahnya, menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan transparansi dan kedekatan dengan pelanggan, agar setiap masalah bisa ditangani dengan cepat dan tepat.
Hingga Selasa siang, berdasarkan laporan lapangan, distribusi air dari sumber Wae Decer telah kembali normal setelah pemulihan pasokan listrik. Tekanan air di beberapa wilayah masih dalam tahap penyesuaian, namun secara umum aliran air sudah mengalir kembali ke rumah pelanggan.
“Kami pastikan layanan sudah kembali normal. Terima kasih atas kesabaran dan kerja sama masyarakat,” pungkas Marsel Sudirman.
Dengan kejadian ini, Perumda Tirta Komodo berharap pelanggan semakin memahami tantangan teknis dalam pengelolaan air bersih di daerah pegunungan seperti Ruteng, yang membutuhkan sistem energi stabil.
Meski begitu, perusahaan daerah tersebut tetap berkomitmen menjaga pasokan air bersih bagi masyarakat dan terus berbenah demi pelayanan publik yang lebih baik. (*)
Laporan: Yulianus Onca





